Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 529

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

“Untuk apa kalian semua berdiri? Dapatkan sedikit b * stard! ”

Dari kelihatannya, penjaga itu adalah pemimpin kelompok. Dia berteriak perintahnya dengan wajah menghitam.

Sekelompok penjaga tampaknya sadar kembali dan segera menyerang Ye Nuo.

Meskipun kekuatan Ye Nuo di atas rata-rata meskipun usianya masih muda, kelompok penjaga ini tidak dapat dianggap sebagai lemah juga. Dengan begitu banyak orang menyerbu ke arahnya, Ye Nuo melompat ketakutan.

Tepat ketika dia menyelinap ke linglung, sebuah tangan terulur dari belakangnya diikuti oleh suara gadis itu yang jernih dan dingin. Para penjaga yang menerjang ke arahnya tertiup angin kencang dan terbang keluar dengan tabrakan yang keras.

“Ada banyak di antara kamu, tetapi kamu masih menggertak anak berumur sepuluh tahun. Ini tidak terlihat terlalu bagus untukmu, bukan? ”

Gadis itu, mengenakan jubah hijau, berdiri tinggi di depan Ye Nuo dan melindunginya dari pandangan seperti pohon bambu yang bangga.

Ekspresinya tenang ketika tatapannya yang jernih memperhatikan para penjaga yang jatuh.

“Pengawal Gu, kaulah yang terbaik!”

Ye Nuo melompat kegirangan dan wajahnya memerah dengan cara yang menggemaskan. Dia bahkan ingat untuk menarik wajah di belakang Gu Ruoyun dan terkikik, “Menghina saya jika Anda berani. Naik dan berperang melawan Pengawal Tubuh saya jika Anda pikir Anda bisa! Pengawal Gu, pukul mereka sampai mati, berikan semua yang kau punya! ”

Wajah para penjaga berubah menjadi sejumlah besar warna jelek.

Mereka bahkan tidak berhasil melihat serangan wanita itu!

Ini berarti bahwa level kekuatan wanita ini jauh melebihi level mereka.

Bukankah Penatua Er mengatakan bahwa dia hanyalah seorang pengemis biasa? Mereka bertanya-tanya. Bagaimana bisa seorang pengemis memiliki kemampuan yang begitu kuat?

“Kamu, laporkan Penatua Er ini dengan cepat.”

Penjaga yang memuntahkan penghinaan pada Ye Nuo berbicara.

Salah satu penjaga segera bergegas pergi. Dia berlari seolah-olah hidupnya tergantung padanya.

“Ye Nuo, ayo pergi.”

Gu Ruoyun dengan ringan mengangkat kepalanya dan berbicara dengan suara tenang.

Ye Nuo tidak mengatakan apa-apa lagi dan mengikuti Gu Ruoyun saat dia pergi, menempel sangat erat di sisinya. Dia membusungkan dadanya dan berjalan dengan angkuh ke luar pintu.

Tidak ada penjaga lain yang berani menghentikan mereka, membiarkan mereka meninggalkan ruangan tanpa insiden lebih lanjut.

Di halaman, dedaunan pohon-pohon willow menghembuskan udara yang sunyi. Angin sepoi-sepoi segar bisa dirasakan, seperti belaian lembut tangan lembut seorang ibu.

Gu Ruoyun dan Ye Nuo baru saja muncul dari kamar mereka ketika sebuah suara nyaring terdengar dari jarak dekat di depan. Suara itu mengirim getaran di seluruh halaman.

“Gadis kecil, kau punya keberanian. Anda berani meletakkan tangan Anda pada anggota rumah tangga Murong! Bukankah orangtua Anda pernah mengajari Anda bagaimana bersikap sebagai tamu di rumah seseorang? Pernahkah Anda belajar etiket yang tepat? ”

Seorang tokoh tua turun sebelum mereka keluar dari udara tipis. Wajahnya yang sudah tua sedingin es ketika dia menembakkan tatapan dingin ke arah Gu Ruoyun.

Gu Ruoyun berhenti di langkahnya dan menatap tanpa ekspresi ke arah penatua di depannya. Dia menjawab dengan singkat, “Ibu saya hanya pernah mengajari saya ini: ‘Ketika seorang tamu tiba di rumah Anda, Anda harus memperlakukan mereka dengan sopan dan sopan’. Dia jelas tidak mengajari saya untuk memperlakukan tamu saya seperti pengemis dan menyapu mereka keluar dari pintu depan. Mungkinkah ini etiket keluarga yang eksklusif untuk keluarga Murong? ”

Penatua Er mengerutkan alisnya dan berpikir bahwa wanita berbaju hijau, yang memiliki fitur murni, halus dan cantik, tidak terlihat seperti seorang pengemis.

Namun, Rou’er mengatakan bahwa dia adalah seorang pengemis sehingga informasi tidak bisa salah.

Rou’er, wanita yang cerdas dan baik hati, tidak mungkin memanipulasi dia untuk melakukan hal seperti itu.

“Hmph!”

Penatua Er mengejek dengan dingin pada pikiran itu dan menjawab dengan arogan, “Kamu benar sekali, gadis kecil. Seseorang harus memperlakukan tamu dengan sopan dan santun. Tetapi apakah Anda benar-benar seorang tamu keluarga Murong? Kami para penatua tidak pernah secara resmi menyetujui kehadiran Anda di sini. Wanita Sulung tidak mengirimi Anda undangan, jadi bisakah Anda benar-benar dianggap sebagai tamu keluarga Murong? ”