Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 505

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Tuan Tianqi Yang Terhormat sangat marah. Sebuah urat nadi pecah di dahinya ketika api zamrud muncul dari keberadaannya.

“Para bangsawan itu dari Alam Abadi akan benar-benar berani melakukan hal seperti itu! Mereka bahkan telah mengizinkan begitu banyak Martial Honours untuk masuk ke Cloud City! Saya bisa melihat melalui taktik mereka! Kau, bawa aku ke mana pun mereka berada seketika ini! ”

“Ya, Tuan Yang Mulia.”

Wei Yiyi buru-buru bangkit berdiri dan menghela nafas lega.

Dia menunggang Baobao saat mereka melarikan diri dan memastikan bahwa semua orang telah tiba dengan selamat di rumah keluarga Dongfang sebelum bergegas kembali dengan kecepatan tinggi untuk meminta bantuan Yang Mulia Sir Tianqi. Dari apa yang dia tahu, satu-satunya yang bisa menyelamatkan Gu Ruoyun sekarang adalah Yang Mulia Sir Tianqi, seorang penatua dari Sekte Roh.

…

Di tengah padang pasir, awan asap dan debu benar-benar mencekik. Udara tercemar dengan bintik debu yang tak terhitung jumlahnya dan mengaburkan pandangan semua orang di bawah langit yang cerah.

Penggemar pria itu menjadi sangat sobek dan compang-camping, sementara jubahnya yang berwarna merah muda persik berlumuran darah. Darah mulai mengalir keluar dari tenggorokannya, tetapi dia memaksanya turun.

Bai Xiangtian, yang telah berdiri di depannya, juga tidak dalam kondisi terbaik. Rambutnya berantakan dan dia tampak seperti baru saja merangkak keluar dari tumpukan sampah. Jubahnya tampak melarat dan kuyu. Dia tidak lagi membawa udara abadi yang benar.

“Tuanku!!!”

Sekelompok wanita cantik bergerak maju sebagai ekspresi di wajah mereka sangat berubah tetapi Zuo Shangchen menghentikan mereka.

“Tidak ada dari kalian yang diizinkan masuk. Aku ingin kalian semua melindungi Xiao Yun’er dengan nyawamu! Jika situasinya menjadi kritis, sembunyikan serangan dengan tubuhmu! ”

Para pelayan wanita lebih khawatir tentang Zuo Shangchen tetapi mereka harus mematuhi setiap perintahnya.

Apa pun yang terjadi.

“Baik tuan ku.”

Mereka akan melindungi wanita yang ingin dia lindungi dengan nyawa mereka!

Bahkan jika mereka harus mengorbankan diri mereka sendiri, mereka tidak akan peduli!

“Zuo Shangchen,” Gu Ruoyun melangkah maju dan berbicara, menggelengkan kepalanya, “Tidak ada gunanya, ada terlalu banyak dari mereka. Anda tidak bisa menangani ini sendiri jadi mari kita bertarung bersama. Aku, Gu Ruoyun, tidak akan pernah tunduk pada orang-orang ini bahkan jika aku mati! ”

Zuo Shangchen tersenyum dan tampak sangat menggairahkan. Seolah-olah barisan bunga persik baru saja mekar di depan mata semua orang disertai dengan aroma wangi yang dapat dideteksi sejauh seribu mil.

“Bertarung berdampingan? Ide yang bagus! Orang-orang munafik seperti anggota Alam Abadi ini tidak memiliki hak untuk memaksa kita untuk menyerah kepada mereka. Bahkan jika kematian tiba untuk kita, kita tidak akan pernah melayani orang-orang yang tidak tahu malu seperti itu. ”

Saat mereka mendengar ini, wajah orang-orang dari Alam Abadi berubah sangat.

“Kamu adalah bocah idiot yang tidak tahu apa yang baik untuk dirimu sendiri. Melihat Anda sekarat ingin menjadikan kami musuh Anda, kami sekarang akan memberi Anda rasa kekuatan sejati. Anda hanya dua Kaisar Martial yang tidak berguna, tetapi Anda berani meledakkan tanduk Anda sendiri di depan kami. Kamu mencari kematianmu sendiri! ”

Bang!

Dalam sekejap itu, banyak tokoh melesat ke cakrawala sebelum menyerbu Gu Ruoyun dan Zuo Shangchen.

Gu Ruoyun dan Zuo Shangchen berdiri dengan punggung saling berhadapan. Mereka dikelilingi oleh sekelompok pelayan wanita cantik dan menatap dingin pada para tua-tua berjubah putih yang menyerbu ke arah mereka.

“Xiao Yuner, apakah kamu takut?” Zuo Shangchen tersenyum ketika dia bertanya.

“Aku sangat takut mati,” Gu Ruoyun mengepalkan pedangnya erat-erat di tangannya saat senyum bermain di sudut bibirnya, “Karena aku sudah pernah mengalami kematian. Tetapi ini tidak berarti bahwa saya akan menyerah demi tetap hidup! Jika mereka ingin saya melayani mereka maka saya lebih memilih mati! ”

Bukannya dia tidak takut mati.

Itu karena dia takut mati sehingga dia ingin berdiri di puncak daratan. Itu juga karena ketakutannya akan kematian sehingga dia bertindak tanpa ampun terhadap musuh-musuhnya dan melenyapkan mereka sepenuhnya. Ini karena dia ingin menutup semua kesempatan bagi mereka untuk menyakitinya …

Saat dia melihat para tetua Alam Abadi semakin dekat dan lebih dekat dengan mereka, hati Gu Ruoyun perlahan-lahan tenggelam.

Xiao Ye menungguku, pikirnya dengan tekad. Saya harus bertahan sampai akhir!