Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 274

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Kota Surga, di perkebunan Keluarga Xia.

Di halaman, angin membawa daun-daun yang jatuh saat ekspresi Xia Qi gelap. Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkannya, hanya matanya yang menunjukkan niat jahat. Dia dengan ringan mengerutkan bibirnya menjadi senyum dingin dan menakutkan.

Tiba-tiba, seorang penatua berjubah hijau dengan riang masuk dan berdiri di sampingnya adalah seorang gadis juga dalam jubah hijau. Setiap fitur wajah gadis muda itu murni dan cantik. Matanya sejernih air dan wajahnya tersenyum lembut. Bahkan mengira dia tidak memiliki wajah yang bisa menyebabkan kejatuhan kota; siapa pun akan merasa nyaman saat melihat wajahnya.

Tapi ketika dia melihat keduanya, wajah Xia Qi semakin dingin. Hatinya dicengkeram oleh ketidakpuasan dan kecemburuan.

Apa artinya ini? Sudah cukup buruk bahwa bajingan, Xia Linyu memerintahkan semua cinta dan kasih sayang orang tua itu, dan sekarang dia bertindak begitu lembut dan baik kepada orang luar? Namun ketika dia dihadapkan dengan putra kandungnya sendiri, dia akan menarik wajah yang tidak puas?

Xia Qi menarik napas dalam-dalam dan menelan kebencian di matanya. Jubahnya terayun-ayun dengan angin ketika dia mendekati Tuan Xia, “Ayah, akhirnya kau kembali. Ini pastilah Tuan Seratus Balai Ramuan, Gu Ruoyun? Anda tentu dari generasi yang berbakat. Saya sangat menantikan untuk bertemu Anda untuk waktu yang sangat lama. ”

Wajahnya tersenyum hangat dan tidak ada yang bisa melihat kepalan tangan yang dia sembunyikan di balik lengan bajunya. Hatinya dipenuhi dengan api amarah yang hampir tak tertahankan.

Penatua Zhao itu sama sekali tidak berguna! Dia bahkan tidak bisa merawat wanita ini dan membiarkan pria tua itu membawanya ke sini. Tampaknya membunuhnya sekarang lebih sulit dari sebelumnya.

Selanjutnya, dia sudah mengirim pelayan ke negara Naga Azure dengan berita bahwa Xia Linyu dari Keluarga Xia telah membunuh Gu Ruoyun! Hanya masalah waktu sebelum anggota Hundred Herb Hall akan datang setelah Xia Linyu …

Gu Ruoyun harus mati sebelum itu terjadi!

“Xia Qi, apa yang kamu lakukan di sini?”

Melihat Xia Qi di halaman, Tuan Xia mengangkat alisnya dengan sedih dan berbicara dengan kasar, “Saya tidak tahu apa yang Anda lakukan sepanjang hari, Anda mungkin berjalan santai sepanjang hari. Kembali ke pelatihan! Anda bahkan tidak bertindak seperti seorang penatua untuk Yu’er. Meskipun dia dulunya baik-baik saja, dia tidak pernah menyerah pada pelatihannya. Tapi bagaimana dengan Anda, semua yang Anda lakukan adalah berteman dengan sekelompok bajingan. Terutama Penatua Zhao itu, dia tidak berarti apa-apa! Jika bukan karena hubungannya dengan Anda, bagaimana ia bisa masuk ke Rumah Tangga Xia? Lain kali, jangan khawatirkan diri Anda dengan urusan internal Rumah Tangga Xia. Belajar keras dan berlatih lebih banyak. ”

Kata-kata ini berarti bahwa pengaruh Xia Qi hanya dari seorang boneka.

Sementara itu, tinju yang disembunyikan di jubahnya semakin mengepal dan mulai gemetar sedikit. Tetapi betapapun marahnya dia, dia terus tersenyum dan dengan hangat menjawab, “Pelajaran ayah cepat. Saya akan dengan hati-hati mengikuti ajaran Anda dan sekarang akan pergi. ”

Begitu dia membalikkan punggungnya, senyum yang tergantung di wajahnya perlahan menghilang dari pandangan dan amarah yang intens mulai mengaduk-aduk kedalaman matanya … kecuali dia memilih untuk tidak membiarkannya pada akhirnya.

Karena sekarang bukan waktunya …

Gu Ruoyun tidak berbicara sepanjang waktu dan menyaksikan Xia Qi saat dia pergi dengan kilatan tidak jelas di matanya.

“Ah!”

“AH, AH, AH!”

Tepat saat itu, tangisan memilukan terdengar, datang dari bagian depan halaman. Ini menyebabkan ekspresi wajah Master Xia berubah dengan cepat. Dia tidak lagi peduli pada Gu Ruoyun dan bergegas pergi.

…

Di sebuah ruangan, seorang lelaki memegangi kepalanya dengan kesakitan, membenturkannya ke dinding. Para pelayan yang berdiri di belakangnya bergegas menariknya. Tetapi sebelum mereka bahkan bisa menghubunginya, aura yang kuat meledak dari tubuhnya dan mengirim mereka semua terbang menjauh darinya.

Darah mengalir ke tengkoraknya lalu diseret ke bawah lagi, itu adalah pemandangan yang mengerikan. Dia sepertinya tidak memperhatikan hal ini dan membenturkan kepalanya ke dinding yang keras.