Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 1183

Bab 1183: Pencarian Awal Di Reruntuhan (5)

Penerjemah: EndlessFantasy Translation Editor: EndlessFantasy Translation

“Penatua Mei!”

Murid-murid Sekte Pesona mengelilingi Penatua Mei sementara mata mereka menatap waspada pada pria batu besar dan kokoh di depan mereka. Tatapan mereka dipenuhi dengan keseriusan.

“Ada orang lain?” Pria batu itu tertawa terbahak-bahak. “Apakah ada orang lain yang ingin membuang nyawanya dan bertarung denganku? Aku akan menunjukkan kalian semua kekuatan klan batu pria! ”

Tawanya kemudian bergema di seluruh reruntuhan.

Tawa gila itu adalah satu-satunya bunyi di reruntuhan, manusia sudah lama tak tahu apa-apa. Siapa yang berani menantang sepotong batu gila ini?

“Karena tidak ada dari kalian yang berencana untuk bergerak, ijinkan aku untuk melakukannya!” Pria batu itu menyapu pandangan marahnya ke setiap manusia yang terlihat sebelum dia mencibir, “Jadi, siapa di antara kalian yang ingin mati lebih dulu?”

Ekspresi kerumunan berubah berulang-ulang. Mereka semua mengerti bahwa sepotong batu gila ini tidak memiliki niat untuk membiarkan mereka pergi!

Apakah ini benar-benar berarti bahwa mereka semua akan mati di reruntuhan ini?

Tidak!

Mereka tidak akan pernah menyerah begitu mudah!

“Ayo terus dan lawan dia sampai mati. Kalau tidak, jika ini terus berlanjut, kita bisa melupakan warisan. Kita bahkan mungkin kehilangan nyawa kita di sini. ”Penatua Mei mengertakkan giginya ketika cahaya yang menyilaukan muncul di matanya.

“Betul. Penatua dari Sekte Pesona benar. Lagipula kita akan mati jadi kita juga bisa bertarung! ”

Seorang kultivator telah melangkah keluar untuk mendukung keputusan Penatua Mei begitu dia berbicara.

Batuan ini tidak berencana untuk membiarkan mereka pergi dan mereka mungkin akan berakhir mati entah mereka bertarung atau tidak. Karena itu masalahnya, mengapa tidak berkelahi?

Selama periode waktu itu, hanya Feng Yuqing dan Gu Ruoyun yang tidak ada gunanya sama sekali tidak bergerak. Semua orang telah melancarkan serangan mereka terhadap pria batu, termasuk dua pria berjubah abu-abu yang berdiri di sisi Feng Yuqing.

Ledakan!

Boom, boom boom!

Mereka menyerang berulang-ulang tetapi hanya berhasil menyebabkan percikan kecil pada akhirnya. Serangan mereka bahkan tidak meninggalkan goresan pada pria batu itu. Namun, serangan mereka jelas membuat pria batu itu marah dan dia meraung keras ketika dia menginjak dengan marah ke arah mereka.

Bagaimana mungkin mereka bisa menahan diri terhadap seorang pria batu tahap akhir pada peringkat Martial Saint yang melebihi? Segera, semua pembudidaya manusia terus menerus meludahkan darah di bawah serangannya. Mereka yang kekuatannya berada pada tingkat yang sedikit lebih rendah telah langsung kehilangan nyawa mereka.

“Pak.”

Feng Yi dan Feng Wu mundur ke sisi Feng Yuqing. Mereka kemudian berbicara dengan serius, “Pria batu ini mungkin berada pada tahap akhir melebihi pangkat Martial Saint tetapi kekuatannya begitu besar sehingga tidak masuk akal. Bahkan dengan begitu banyak dari kita, mustahil bagi kita untuk menyentuhnya sama sekali. ”

Ekspresi Feng Yuqing perlahan tenggelam. Dia kemudian masuk ke dalam perenungan mendalam saat dia menatap pria batu besar itu.

Pada saat itulah perhatian pria batu itu berbalik ke arahnya dan Gu Ruoyun …

“Aku tidak pernah berpikir bahwa Martial Saint yang baik untuk apa-apa dan tahap awal akan berani memasuki reruntuhan ini. Karena itu masalahnya, izinkan saya untuk menggunakan kalian berdua sebagai pembantaian pembuka saya! ”

Ledakan!

Tinju pria batu itu membawa paksaan berat saat dia memukulnya ke arah Gu Ruoyun.

Mata Gu Ruoyun menyipit. Tepat saat dia akan melepaskan Zixie, kilatan jubah hitam turun dari atas. Sosok berjubah hitam mendarat di depannya seperti dewa surgawi dan memblokir tinju pria batu itu dengan keras.

Gedebuk!

Pria batu itu terhuyung mundur sebelum dia mengangkat kepalanya dengan takjub dan menatap pria berjubah hitam di depannya …

Pria itu mengenakan jubah hitam sementara wajahnya ditutupi oleh topeng hitam. Matanya yang dalam menatap pria batu itu dengan sungguh-sungguh saat bibir sensualnya melengkung ke sudut yang dingin.

Gu Ruoyun tidak tahu mengapa, tetapi dia merasakan keakraban ketika pria bertopeng berdiri di depannya …