Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 1177

Bab 1177: The Woman In White (4)

Penerjemah: EndlessFantasy Translation Editor: EndlessFantasy Translation

Penatua Yun tidak menjawab tetapi matanya tetap tertuju pada Gu Ruoyun, tidak yakin apakah dia salah atau tidak. Dia tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa wanita ini tidak sesederhana itu, setidaknya tidak seperti yang dikatakan Penatua Mei, Gu Ruoyun.

“Ayo pergi.”

Dia merenung sejenak sebelum dia memesan dengan tenang dan berbalik.

“Mengaum!”

Saat kerumunan hendak mencapai puncak gunung, raungan marah terdengar dari puncak gunung. Itu sangat kuat sehingga seluruh pegunungan bergetar.

“Sepertinya seseorang bertarung melawan binatang buas spiritual di puncak gunung!”

Mata Feng Yuqing tenggelam saat dia memperbaiki pandangannya di atas gunung. Dia terdiam sesaat sebelum berkata, “Ayo, mari kita lihat. Saya bisa merasakan bahwa kultivator yang bertarung melawan binatang spiritual itu sangat kuat. Kekuatannya tampaknya melampaui semua orang di antara kita. ”

Hati Gu Ruoyun secara bertahap mencapai titik terendah sepanjang masa. Jujur saja, dia tidak datang ke reruntuhan demi membantu Feng Yuqing. Dia ada di sini untuk warisan! Karena itu, ketika dia merasakan fluktuasi energi yang kuat dari pertempuran, hatinya tenggelam.

Dia harus memiliki warisan itu di reruntuhan tidak peduli apa!

Rasa keteguhan memenuhi matanya. Gu Ruoyun tidak lagi menganalisis situasi lebih jauh saat dia berjalan menuju puncak gunung.

Raungan marah terdengar. Pemandangan naga hitam besar yang bertarung dengan seorang wanita berjubah putih di udara kemudian diungkapkan kepada mereka.

Wanita itu mengenakan jubah putih salju. Wajahnya yang sangat indah dibekukan dengan lapisan es sementara matanya sangat dingin dan jauh. Wanita berjubah putih itu menatap naga hitam itu dengan menghina. Namun, ketika mata Gu Ruoyun jatuh pada fitur kecantikan mutlak, hatinya tiba-tiba melonjak.

Fitur wajah wanita ini terlalu mirip dengan miliknya, seolah-olah mereka telah diukir dari cetakan yang sama. Hanya saja, berbeda dengan sikap acuh tak acuh yang jelas dan dingin, fitur wanita berjubah putih itu jelas lebih lembut.

“Makhluk jahat, aku hanya lewat. Kenapa kau harus menghalangi jalanku? ”

Wanita berpakaian putih itu menatap tajam naga hitam itu. Dinginnya suaranya bisa memotong satu sampai ke tulang.

“Mereka yang melanggar akan mati!”

Naga hitam meraung keras sebelum tubuh raksasa itu menyerang wanita itu dengan pakaian putih sekali lagi.

“Karena kamu bersikeras menggali kuburmu sendiri, aku tidak keberatan membunuh naga!” Wanita berjubah putih itu tertawa dingin. Jubah putihnya menembus langit saat dia menyerbu naga hitam dengan kecepatan tinggi.

Kerumunan hanya bisa melihat kabur ketika wanita berjubah putih, yang berjarak beberapa meter dari naga besar, muncul kembali di depannya.

“Mengaum!”

Saat wanita berbaju putih muncul di depannya, naga besar itu menyemburkan napas naganya. Napas naga yang hitam dan berbau busuk kemudian meledak ke arah wanita itu dalam penampilan putih yang indah.

Swoosh!

Wanita berpakaian putih itu mengangkat pedangnya dan mengiris napas naga yang mendekat menjadi dua. Dia kemudian muncul di belakang naga hitam dalam sekejap. Pedang panjang itu bergerak seperti kilatan cahaya sebelum memotong dengan kuat ke tubuh naga dengan kekuatan besar.

Memotong!

Longsword menusuk ke punggung naga hitam. Dia menjerit dari penderitaan dan dengan keras meronta-ronta, mencoba untuk melemparkan wanita itu dari punggungnya.

“Ini adalah harga yang akan kamu bayar untuk berdiri di jalanku!”

Memotong!

Wanita berbaju putih dengan cepat menarik pedang panjang itu dan darah berwarna hitam menyembur keluar seperti air mancur. Dia kemudian mundur beberapa langkah sebelum mengangkat pedang panjangnya sekali lagi …

Seketika, langit dan bumi kehilangan warna mereka sementara matahari dan bulan meredup ketika kekuatan tak terbatas berkumpul ke pedang panjang. Kekuatan ini perlahan terkondensasi menjadi bola bundar angin di sekitar pedang panjang! Bola berputar kemudian menebas ke bawah bersama dengan pedang. Suara keras terdengar sebelum dunia kembali ke kedamaian setelah gempa.