Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 1095

Bab 1095: Kemarahan Raja Binatang (2)

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Wen Yan mengangkat kepalanya dengan lembut. Matanya kemudian beralih ke sosok Gu Ruoyun yang menghilang dan tatapannya tidak lagi menunjukkan kelembutan yang tenang. Semua yang ada di tempatnya adalah ketenangan berkepala dingin.

“Saya mengerti.”

Namun…

Wen Yan menurunkan kelopak matanya, melindungi cahaya di matanya. Suaranya sepertinya melampaui rohnya, mencapai telinga Tian Qi.

“Tian Qi, jika aku tidak melakukan upaya atau strategi untuk balas dendamku, maukah kau membantuku?”

Semua tenang dalam jiwanya selama beberapa detik sebelum suara lembut wanita terdengar.

“Tuan, tidak masalah bagiku apakah kamu manusia atau iblis. Sejak aku mulai mengikuti kamu, kamu adalah orang yang aku janjikan kesetiaanku. Bahkan jika Anda adalah setan di mata dunia, Anda akan selalu tetap sebagai pria muda yang ramah, anggun, seperti giok di hati saya. Dalam kehidupan ini, aku pasti akan memotong jalan melalui duri dan duri bersamamu dan mengukir jalan yang dipenuhi sinar matahari! ”

Wen Yan tersenyum.

Senyum itu penuh kehangatan. Namun, matanya masih berisi tatapan sedingin es yang tidak bisa dilelehkan.

“Sudah diputuskan! Bahkan jika aku harus menjadi perwujudan iblis, aku akan membalas dendam tanpa upaya atau strategi apa pun! Bahkan jika…”

Bahkan jika saya harus menggunakan orang-orang tertentu yang seharusnya tidak saya gunakan!

Pak Tua Jiang memperhatikan kebencian yang tidak berubah di mata Wen Yan dan perasaan gelisah perlahan muncul di hatinya.

Pada akhirnya, kecemasan itu berubah menjadi desahan dari mulutnya ketika wajahnya dipenuhi dengan senyum pahit.

Anak ini, Wen Yan, telah menderita terlalu banyak rasa sakit pada usia muda sampai masa pertumbuhannya dihabiskan dalam penyiksaan! Saya tidak tahu apakah ini akan menjadi berkat atau kutukan jika ini akan berlanjut?

Tentu saja, Pak Tua Jiang juga tahu bahwa anak itu tidak akan mendengarkan kata-kata yang baru saja ia pikirkan.

” Mungkin saya harus mencari waktu untuk memberi tahu gadis Gu tentang masalah Wen Yan. Ini bukan hanya demi gadis Gu tetapi untuk memastikan bahwa Wen Yan tidak terus hidup dalam kebencian. Ini benar-benar tidak akan berguna baginya. ”

Beberapa orang bisa tumbuh dengan cepat karena kebencian.

Namun, ada orang lain yang pada akhirnya akan kehilangan semua rasa rasionalitas karena kebencian mereka …

Pak Tua Jiang selalu khawatir bahwa Wen Yan akan menjadi sebaliknya.

…

Kota Utama.

Suara berisik terdengar di sepanjang jalan besar dan kecil yang ramai. Namun, pada saat inilah Gu Ruoyun tiba-tiba berhenti di langkahnya saat tatapannya menembus kerumunan, mendarat di sosok gemuk, berdaging.

Lemak itu berdiri dan menyemburkan kutukan di depan sebuah kios. Ekspresi marahnya menyebabkan dagingnya yang gemuk bergetar ketika matanya menatap tajam pada pemilik warung yang bertubuh lebih kecil. Air liurnya berceceran di mana-mana dengan beberapa hampir mendarat di wajah pemilik kios.

“Itu hanya selembar kain, tapi kau menagih dua keping emas untukku? Apakah Anda panik mencoba merampok saya? Saya hanya pernah merampok orang lain sehingga tidak ada yang berani merampok saya! Anda bocah, apakah Anda lelah hidup? Bicaralah, berapa lap ini? ”

Bagaimana mungkin pemilik warung kecil yang kurus itu bisa tahan terhadap guncangan lemak seperti itu? Tubuhnya sudah mulai bergetar sejak lama. “Satu … Satu keping emas,” dia tergagap dengan wajah pucat.

Sepotong emas adalah denominasi mata uang terkecil di daratan. Oleh karena itu, harga pemilik kios sudah terendah. Dia berpikir bahwa setidaknya itu bisa mengirim iblis ini pergi. Siapa yang akan mengira bahwa begitu dia telah memberikan harga, lemak akan memelototinya sekali lagi dan menendang kios pemilik kios pergi dengan keras?

Pemilik kios sangat ketakutan sehingga dia mulai bergetar tak terkendali. “Tidak … Tidak perlu pembayaran. Saya akan memberikan saputangan ini kepada Anda. Gratis.”

“Apa?” Lemak itu marah. Matanya tampak seolah-olah mereka bisa meludahkan api ketika mereka menatap pemilik warung kecil yang kurus itu. “Gratis? Anda memiliki keberanian untuk membuang waktu saya dengan menawar setengah hari? Tidak, Anda harus memberi saya harga hari ini. Kalau tidak, aku tidak akan pergi! ”