Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 1071

Bab 1071: Klan Rahasia, Dongfang Yu (5)

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Namun, semua itu telah berubah karena wanita itu!

Pasti karena wanita ini berbagi beberapa fitur serupa dengan Nyonya! Kalau tidak, mengapa Tuan Agung melindunginya dengan ganas? Selain itu, bagaimana saya bisa kehilangan kepercayaan dari Grand Lord?

Karena itu, dia harus mati!

…

“Aneh, mengapa tidak ada apa pun di gua ini? Itu tidak mungkin benar! ”

Setelah Jiang Mozhu dan yang lainnya tetap tinggal, sisanya telah maju sekali lagi. Namun, mereka sudah mencapai ujung gua dan tidak ada apa-apa di gua kosong sama sekali.

Pak Tua Jiang mengerutkan alisnya, tidak mampu memahami apa yang salah.

“Pak Tua Jiang, apakah Anda yakin tidak melakukan kesalahan? Apakah gua gunung ini benar-benar terhubung dengan Senjata Ilahi? ”

Sedikit keraguan muncul di mata Lan Shao.

Meskipun dia ingin membunuh Gu Ruoyun, dia masih memiliki rasa hormat terhadap Pak Tua Jiang. Apapun, orang tua ini adalah seorang kultivator pada tingkat yang sama dengan ayahnya. Karena ayahnya tidak ada di sini, dia tidak akan pernah berpikir untuk melintasi dua orang ini.

“Aku bisa memastikan bahwa Senjata Ilahi pasti ada di dalam gua ini.”

Pak Tua Jiang terdiam beberapa saat sebelum dia menjawab dengan pasti.

“Karena itu masalahnya, di mana Senjata Ilahi? Tidak ada apa pun di gua ini, apalagi Senjata Ilahi. Kami bahkan tidak bisa menemukan senjata biasa di sini. ”Lan Shao menjadi sedikit tidak sabar.

Jika dia tahu ini sebelumnya, dia tidak akan bergabung dengan kelompok ini dan akan pergi mencari keberadaan Senjata Ilahi itu sendiri.

“Apa itu?”

Bai Yin tiba-tiba memperhatikan sebuah tombol di dinding batu dan secara otomatis mengulurkan tangan untuk menekannya.

“Berhenti!”

Wajah Gu Ruoyun berubah ketika dia melihat tindakan Bai Yin. Dia akan menghentikannya tapi sudah terlambat …

Hong!

Hong, hong, hong!

Seluruh gua gunung bergetar dan kerikil mulai berguling turun dari dinding batu. Kerumunan bisa merasakan getaran terus menerus dari tanah ketika mereka mulai tenggelam.

“Tidak bagus, gua akan runtuh!”

Fitur Old Man Jiang tiba-tiba kehilangan warnanya saat dia berteriak dengan cemas, “Zhuer masih di luar!”

Sial!

Dia sudah tahu sejak awal bahwa akan ada bahaya besar di sini namun dia tidak pernah berharap gua gunung akan segera runtuh! Namun, dia sekarang jauh dari Jiang Mozhu dan tidak ada cara baginya untuk menyelamatkan cucunya.

Gu Ruoyun perlahan-lahan kembali ke akal sehatnya. “Pak Tua Jiang,” katanya dengan tatapan dingin di matanya, “Keruntuhan hanya terjadi di sekitar kita sehingga Jiang Mozhu harus aman di mana dia berada. Anda semua harus bergegas dan segera berlari. Saya bisa merasakan keberadaan yang kuat di bawah gua gunung! Jika kita terlambat, aku khawatir kita tidak akan selamat. ”

“Tidak, aku sudah bilang sebelumnya bahwa aku akan melindungimu. Jika kita melarikan diri, aku harus membawamu bersamaku. Saya selalu mengikuti janji saya dan saya tidak akan mengingkari janji saya kepada yang lain. ”

“Tidak ada waktu.”

Mata Gu Ruoyun menajam. Tiba-tiba, tanpa peringatan apa pun, dia melemparkan tinjunya ke Pak Tua Jiang dan Pak Tua Gu.

“Kalian semua bergegas, lari!”

Hong!

Kedua pria tua itu terlempar dengan keras oleh kekuatan yang kuat dari tinju ini.

Saat gua runtuh, sepetak langit biru gelap muncul di atas kepala semua orang.

Mereka tidak pernah berpikir bahwa Gu Ruoyun akan tiba-tiba menyerang mereka dan menatapnya dengan kaget.

Ketika mereka berbalik ke arahnya, mereka hampir ketakutan menjadi serangan jantung.

Apa yang bisa mereka lihat adalah bahwa daerah tempat mereka semula ditutupi oleh kerikil bergulir sekarang dipenuhi dengan lava dan memancarkan gelembung merah terus menerus. Di jantung lava adalah seekor naga besar yang menyemburkan api dengan mulut berdarah terbuka seperti mangkuk pengorbanan. Mata sangar menatap tajam ke arah manusia di atas.

“Gu girl!”

Ekspresi Pak Tua Jiang berubah seputih seprei ketika dia menatap Gu Ruoyun yang jatuh ke lava. “Cepat kembali ke sini!” Serunya cemas.