Evil Emperor’s Wild Consort - Chapter 1007

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Setelah meninggalkan sarang Raja Beast, mereka masih harus melakukan perjalanan selama beberapa hari lagi sebelum mencapai pinggiran Hutan Nemesis. Namun, jangan membuat asumsi hanya karena kedua belah pihak sudah mulai dalam keadaan bermusuhan, mereka bahkan merasakan dorongan besar untuk saling mencabik-cabik. Manusia telah membunuh banyak binatang spiritual juga.

Namun, setelah berinteraksi satu sama lain di sepanjang jalan, persahabatan yang dalam telah terjalin antara manusia dan binatang buas.

“Mengaum!”

Hewan-hewan spiritual mengeluarkan raungan yang dalam, dan menyerbu ke arah dari mana mereka berasal. Kecuali, mereka memandang dengan enggan ke arah manusia di belakang mereka sebelum mereka pergi.

Berbeda dengan kemunafikan Beast King, mereka benar-benar merasa enggan berpisah dengan mereka!

Wajah Gu Lan dipenuhi air mata. Dia berbalik ke arah singa merah yang berapi-api dan melambaikan tangannya, mengucapkan salam perpisahan, menangis terlalu keras sehingga dia tampak begitu menyedihkan. “Singa kecil, aku akan kembali dan mengunjungimu lagi. Namun, ketika saat itu tiba, jangan berakhir menyerangku setelah melupakanku. ”

“Laner.”

Ye Ying membelai kepala Gu Lan, tersenyum dan berkata, “Lan’er, jangan khawatir. Saya akan membawa Anda kembali ke Hutan Nemesis ketika kami memiliki kesempatan di masa depan. Setelah pengalaman ini, akan lebih mudah untuk keluar di masa depan. Tentu saja, ini juga karena Nona Gu, meminjamkan cahayanya. ”

“Menangis.”

Gu Lan melemparkan dirinya ke pelukan Ye Ying dan menangis.

Alasan mengapa manusia dan binatang spiritual selalu ada sebagai musuh adalah karena mereka tidak dapat berteman satu sama lain. Namun, begitu mereka melepaskan kewaspadaan mereka, mereka bisa menjadi teman yang sangat baik.

Tepat ketika Gu Lan mulai menutupi kepalanya dan menangis, singa yang menyala itu meliriknya, lalu menundukkan kepalanya, berkomunikasi secara tidak jelas dengan binatang buas di sebelahnya, lalu berlari dengan liar ke arah Gu Lan.

“Laner, jangan menangis. Singa yang menyala kembali. ”

Ye Ying mengangkat kepalanya dan melihat singa yang menyala-nyala bergegas menuju Gu Lan. Dia pergi ke linglung ringan dan buru-buru menenangkan Gu Lan.

Seolah merasakan panas mendidih datang dari belakangnya, Gu Lan berbalik dengan tak percaya. Ketika dia melihat bahwa singa yang menyala itu benar-benar telah kembali, air mata mengalir di wajahnya sekali lagi.

“Flaming singa, kamu tidak akan pergi?”

Singa yang menyala-nyala itu menganggukkan kepalanya, menjilat tangan Gu Lan dan menjawab dengan suara serak, “Saya sudah meminta teman saya untuk memberi tahu raja bahwa saya akan tinggal di sini. Saya pikir raja akan setuju. ”

Saat dia berbicara, dia menatap Gu Ruoyun.

Meskipun dia tidak bisa mengerti apa yang terjadi antara wanita ini dan raja, dia mengerti bahwa raja tidak akan menghentikannya untuk tetap berada di sisi mereka.

“Tapi, kami sudah membunuh begitu banyak temanmu, bukan?” Gu Lan masih merasa sedikit khawatir.

Meskipun mereka rukun dengan binatang buas spiritual di sepanjang jalan, dan bahkan enggan berpisah dengan mereka, Tentara Bayaran Penghancuran Dunia telah membunuh banyak binatang buas. Mungkin tidak mudah bagi singa yang menyala itu untuk ikut dengannya.

Singa yang menyala-nyala itu menggelengkan kepalanya, mengembuskan napas penuh, dan menjawab dengan suara seraknya, “Yang lemah adalah mangsa bagi yang kuat. Ini selalu menjadi cara bertahan hidup di dunia ini. Kita semua mungkin menjadi bawahan raja, tetapi kita juga hidup bergandengan tangan. Selain itu, kami adalah orang-orang yang menyerang Anda terlebih dahulu, saya tidak menyalahkan Anda. ”

“Menangis.”

Gu Lan terisak sedalam-dalamnya dan melemparkan dirinya ke arah tubuh singa yang menyala itu.

Suhu mendidih pada tubuh singa yang menyala itu berubah menjadi belaian lembut ketika Gu Lan menerkamnya. Itu sama sekali tidak membakar tubuh lembut dan cantik wanita muda itu.

“Sudah mulai gelap. Ayo terus. ”

Gu Ruoyun mengamati Gu Lan, yang menangis air mata kegembiraan, dan sebuah pikiran muncul dari dalam hatinya.

Saya bukan satu-satunya yang mampu membentuk kontrak antara manusia dan binatang buas! Selama binatang rohani itu mau melayani, kontrak dapat dibuat.

Begitu…

Bukankah aku seharusnya mencari binatang spiritual yang kuat, untuk bertindak sebagai pengawal dan pelindung Yu’er? Seandainya kecerobohan akan muncul pada saya, dan akhirnya menyebabkan dia terluka.