Eternal Sacred King - Chapter 1547

Bab 1547: Pemusnahan Total

Penerjemah: Legge

Meskipun Dewa Leluhur setengah baya mencoba yang terbaik untuk mengendalikan dirinya, matanya tidak bisa tidak mengungkapkan sedikit keterkejutan.

“Metode macam apa itu ?!”

Dewa Leluhur setengah baya menelan ludah dan bertanya dengan keras, “Bagaimana kekuatanmu meningkat begitu banyak dalam waktu sesingkat itu?! Itu tidak mungkin!”

Meskipun dia menyaksikan dan mengalaminya secara pribadi, Dewa Leluhur setengah baya masih tidak mau mempercayainya.

Bahkan kekuatan suci yang lebih rendah tidak akan mampu membawa transformasi yang begitu mengejutkan!

“Apakah kamu ingin tahu?”

Tubuh Sejati Naga Phoenix memiliki ekspresi acuh tak acuh saat dia melihat kedua Dewa Leluhur tanpa emosi di matanya. Dia berkata dengan dingin, “Pergilah ke Neraka dan tanyakan! Ada banyak jiwa makhluk hidup tak berdosa dari perang primordial yang menunggumu di sana!”

Di era primordial, ras Dewa menyerbu dan memprovokasi tiga tabu untuk bertarung satu sama lain dengan sengaja, memicu perang primordial tragis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam perang itu, makhluk hidup dan ras yang tak terhitung jumlahnya binasa.

Ras Dewa adalah pelakunya!

Hanya dua Dewa Leluhur yang bisa memahami arti di balik kata-kata Su Zimo.

“Apa yang kau bicarakan? Saya tidak paham!”

Dewa Leluhur setengah baya mengalihkan pandangannya dan memaksakan senyum.

Itu adalah rahasia zaman purba yang telah terkubur dalam waktu. Bahkan di dalam ras Dewa, hanya Leluhur yang memenuhi syarat untuk mengetahuinya, apalagi ras lain!

Dewa Leluhur setengah baya tidak percaya bahwa Tubuh Sejati Naga Phoenix dapat mengetahui rahasia itu.

Semua orang dari ras Barbar sedikit mengernyit.

Samar-samar mereka bisa mengatakan bahwa Tubuh Sejati Naga Phoenix tampaknya menyiratkan sesuatu, tetapi banyak orang Barbar masih bingung.

“LongMo,”

Seorang Patriark Barbar mengambil napas dalam-dalam dan berdiri, berkata dengan suara yang dalam, “Karena hal-hal telah terjadi seperti ini, Anda tidak dapat melanjutkan kesalahan Anda dan pergi untuk membunuh!”

Ras Barbar merasa tidak enak terjepit di antara ras Naga dan Dewa.

Karena ras Dewa dan Naga tiba pada saat yang sama, ras Barbar pada awalnya memikirkan bagaimana mereka harus menghadapi dua ras dan mendapatkan manfaat terbesar.

Namun, mereka tidak berharap Tubuh Sejati Naga Phoenix begitu menentukan untuk membunuh dan membantai Penguasa Cakrawala segera!

Dengan itu, rencana mereka benar-benar rusak.

Situasi saat ini benar-benar di luar kendali ras Barbar.

Saat ini, ras Barbar hanya ingin menyelesaikan masalah ini sesegera mungkin dan keluar dari situ.

Mereka tidak bisa membiarkan kedua Dewa Leluhur membunuh Tubuh Sejati Naga Phoenix. Namun, mereka juga tidak bisa membiarkan Tubuh Sejati Naga Phoenix membunuh dua Dewa Leluhur yang tersisa.

Ras Barbar ingin mendapatkan keuntungan dari kedua belah pihak tetapi mereka tidak berharap untuk mendarat dalam kesulitan sebagai gantinya.

Tuan muda dari ras Barbar juga menonjol dan berkata dengan senyum pahit, “Saudara Long Mo, ras Barbar tidak menginginkan hadiah lagi. Aku benar-benar tidak bisa menerima hadiah besarmu ini.”

“Tidak apa-apa jika kamu tidak menginginkan hadiah besar ini,”

Tubuh Sejati Naga Phoenix memiliki tatapan dingin dan berkata dengan tegas, “Namun, aku harus membunuh mereka berdua!”

Sebenarnya, saat dia memasuki Istana Barbar dan melihat ras Dewa, Tubuh Sejati Naga Phoenix telah memicu niat membunuhnya.

Apa yang disebut hadiah itu tentu saja hanya alasan.

Dengan membunuh ras Dewa, dia pertama-tama bisa memaksa ras Barbar untuk membuat keputusan.

Kedua, itu karena kebenaran di balik perang primordial!

Tubuh Sejati Naga Phoenix merasa marah.

Dia marah untuk Night Spirit.

Dia marah pada makhluk hidup yang tak terhitung jumlahnya dan menghancurkan ras yang mati dalam perang primordial!

Saat dia mengatakan itu, Tubuh Sejati Naga Phoenix menyerbu ke depan sekali lagi dan kekuatan yang luar biasa turun. Angin liar melolong, menyapu api yang menghanguskan yang melonjak!

“Long Mo, kamu terlalu sombong!”

“Ini adalah ras Barbar, bukan Lembah Tulang Nagamu!”

Kedua Patriark Barbar memiliki ekspresi marah saat mereka menampar tas penyimpanan mereka dan menarik harta Dharma mereka. Dengan teriakan keras, mereka menyerbu ke depan.

Mereka juga tidak boleh membiarkan kedua Dewa Leluhur mati di Istana Barbar.

Jika tidak, ras Barbar tidak akan memiliki jalan kembali atau pilihan apa pun yang tersisa!

Seorang Patriark Barbar memegang palu batu raksasa dan menghancurkannya ke arah Tubuh Sejati Naga Phoenix.

Harta Dharma dari Patriark Barbar lainnya adalah kapak raksasa yang bisa membelah langit dan juga terbuat dari batu yang tidak dikenal.

Meskipun pengerjaan dari dua harta Dharma itu kasar, kekuatan yang dilepaskan oleh palu dan kapak batu itu sangat menakutkan!

Palu batu turun dengan satu ton berat.

Hanya tubuh ras Barbar yang bisa menggunakan harta Dharma seperti itu dengan mudah!

Kapak batu itu membelah dan menebas ke arah Tubuh Sejati Naga Phoenix dengan momentum untuk membelah dunia!

“Enyah!”

Tubuh Sejati Naga Phoenix mengepakkan sayapnya dan berteriak dengan dingin.

Bang! Bang!

Ekor dan sayap phoenix masing-masing menghantam palu batu dan kapak raksasa, mengirim dua harta Dharma terbang!

Kedua Patriark Barbar bergidik juga. Saat mereka menyerang ke depan, mereka dikirim terbang kembali dengan kecepatan yang lebih cepat dan menabrak dinding Istana Barbar.

Ledakan! Ledakan!

Kali ini, dampak pada dua Leluhur Barbar bahkan lebih besar. Mereka menghancurkan batu-batu besar di dinding Istana Barbar dan menciptakan lubang berbentuk manusia!

Puing-puing berjatuhan dan debu mengepul saat dua Leluhur Barbar dengan santai dilempar keluar dari Istana Barbar oleh Tubuh Sejati Naga Phoenix!

Tuan muda dari ras Barbar baru saja mengambil langkah maju dan bersiap untuk bergabung dengan dua Leluhur ketika dia melihat itu.

Tanpa jejak, dia menelan ludah dan tidak bisa menahan diri untuk menarik kembali kaki yang telah dia melangkah maju dengan …

Tubuh Sejati Naga Phoenix turun dan kelima cakarnya menutupi langit, menyegel jalan keluar wanita tua itu tanpa celah!

Wanita tua itu menjerit dengan ekspresi putus asa, “Long Mo, ras Dewa pasti akan membalas dendam untukku!”

Pfft!

Tubuh wanita tua itu terkoyak oleh cakar Naga Phoenix sekali lagi.

Namun, kali ini, Essence Spirit wanita tua itu dikalahkan dan dia tidak bisa lagi menggunakan Blood Rebirth.

Kecepatan Roh Esensi menjadi sangat lamban juga. Dalam sekejap mata, itu terkoyak oleh cakar Naga Phoenix dan mati!

Ketika dia melihat itu, wajah Dewa Leluhur setengah baya menjadi pucat saat dia ketakutan.

Dia tidak lagi memiliki nyali dan keberanian untuk melawan Tubuh Sejati Naga Phoenix lagi.

Dewa Leluhur setengah baya menyalurkan qi darahnya dan berubah menjadi cahaya ilahi, melarikan diri dari Istana Barbar.

Namun, kecepatannya jauh lebih rendah daripada Tubuh Sejati Naga Phoenix!

Dewa Leluhur setengah baya tidak berhasil melarikan diri jauh sebelum Tubuh Sejati Naga Phoenix mengejarnya dan memakannya, melahap seluruh tubuhnya!

Roh Esensi dari Dewa Leluhur setengah baya meninggalkan tubuhnya dengan tergesa-gesa dan melarikan diri, melarikan diri dari mulut Tubuh Sejati Naga Phoenix dengan lebar rambut!

Pfft!

Tubuh Dewa Leluhur setengah baya terkoyak oleh satu gigitan Tubuh Sejati Naga Phoenix. Dia dilahap utuh tanpa setetes darah pun mengalir keluar!

Dewa Leluhur setengah baya menyalurkan Roh Esensinya dan ingin menggunakan Kelahiran Kembali Darah. Namun, dia bahkan tidak memiliki setetes darah pun yang tersisa!

Astaga!

Sayap Tubuh Sejati Naga Phoenix tertutup, membentuk sangkar api raksasa yang menjebak Dewa Leluhur setengah baya di dalam dan terbakar dengan api yang mengamuk!

“Ah! Ah! Ahhhh!”

Roh Esensi dari Dewa Leluhur setengah baya mengeluarkan tangisan tragis dalam nyala api.

Dalam beberapa napas, dia dibakar menjadi abu oleh api Tubuh Sejati Naga Phoenix!

Dentang!

Tubuh Sejati Naga Phoenix meludahkan cincin penyimpanan Dewa Leluhur setengah baya dan jatuh ke tanah.

Tuan muda ras Barbar serta Long Cang dan yang lainnya tercengang!

Ledakan! Ledakan!

Di luar Istana Barbar, kedua Leluhur Barbar tersadar dari pingsan mereka dan melepaskan diri dari puing-puing. Mereka menyerang balik dengan ekspresi marah.

Saat mereka memasuki Istana Barbar, mereka berhenti di jalur mereka dan melihat segala sesuatu di depan mereka dengan linglung.

Semuanya sudah berakhir.

Termasuk tuan muda dan tiga Dewa Leluhur, total enam makhluk ras Dewa dimusnahkan tanpa ada yang selamat!