Eternal Sacred King - Chapter 1441

Bab 1441: Tatapan Kemarahan Vajra Tidak Bisa Dibandingkan dengan Pandangan Bodhisattva yang Direndahkan

Penerjemah: Legge

Kebencian Yan Beichen terhadap Rahasia Surgawi berasal dari kematian Qin Pianran.

Dia pernah berkata bahwa dia tidak akan membiarkan siapa pun yang menyakiti Qin Pianran pergi!

Rahasia Surgawi adalah salah satu pembunuh yang membunuh Qin Pianran!

Tanpa ramalan Rahasia Surgawi, lokasi Yan Beichen dan Qin Pianran tidak akan terungkap dan Pedang Abadi secara alami tidak akan mengambil kesempatan untuk menyerang.

Oleh karena itu, tidak peduli siapa yang mendukung Rahasia Surgawi, bahkan jika itu adalah entitas besar seperti Istana Enigma, Yan Beichen pasti tidak akan melepaskannya!

Jika Yan Beichen menyerang Istana Enigma kali ini, dia pasti akan memulai pembantaian dan pertempuran besar akan pecah.

Alasan mengapa Su Zimo ingin segera bergegas ke Istana Enigma bukan karena dia khawatir dengan pembantaian Yan Beichen.

Dia khawatir tentang keselamatan Yan Beichen!

Meskipun Yan Beichen memperoleh gelar Asura, dia tidak bisa lagi dianggap sebagai seseorang dari sekte iblis.

Dia adalah Kebencian Kaisar Iblis kedua, seseorang yang sendirian dan membenci seluruh dunia—dia tidak akan terlibat dengan sekte atau faksi mana pun.

Baginya, satu-satunya hal yang penting adalah kebencian!

Meskipun dia didukung oleh dua teknik jahat dari Sutra Kebencian dan Sutra Asura, hampir tidak mungkin bagi Yan Beichen untuk menantang Istana Enigma sendirian.

Jika tidak ada hal tak terduga yang terjadi, kultivasi Yan Beichen seharusnya masih berada di ranah Tubuh Bersama.

Istana Enigma adalah sekte paling misterius dan terbesar di dunia kultivasi. Itu didirikan dan diturunkan oleh Peri Ling Long di era kuno!

Sepanjang sejarah, sekte super yang tak terhitung jumlahnya menghilang di pasir waktu tanpa jejak.

Namun, Istana Enigma tetap berdiri!

Meskipun Istana Enigma jarang ikut campur dalam urusan dunia kultivasi, semua sekte super di dunia kultivasi, baik itu sembilan sekte abadi, tujuh sekte iblis atau enam biara Buddha, tidak akan mengambil inisiatif untuk memprovokasi Istana Enigma.

Prestise dan status Istana Enigma tidak tergoyahkan di dunia kultivasi!

Peri Ling Long adalah istri Kaisar Manusia.

Istana Enigma lebih seperti tanah suci bagi manusia!

Siapa Yan Beichen?

Dia adalah Asura, iblis yang mencapai Dao-nya dengan membunuh!

Orang bisa membayangkan hasil dari iblis yang menantang tempat suci umat manusia.

Bahkan jika Patriark Istana Enigma tidak muncul, fondasi Istana Enigma saja bukanlah sesuatu yang Asura bisa pertahankan sendirian.

Lebih penting lagi, Rahasia Surgawi adalah lawan yang sangat menakutkan!

Jika bukan karena kemunculan tiba-tiba Biksu Daming di Lembah Surga dan Bumi, semua orang akan menjadi bidak catur Rahasia Surgawi yang disiapkan untuknya!

Sebelumnya, Rahasia Surgawi diburu oleh Yan Beichen dan melarikan diri kembali ke Istana Enigma dengan panik. Dia tidak siap dan hanya melukai Yan Beichen dengan parah.

Mengingat kecerdasan Rahasia Surgawi, dia pasti akan mengharapkan Yan Beichen untuk kembali!

Dia pasti sudah mempersiapkan segalanya dan membuat jebakan, menunggu Yan Beichen melompat sehingga dia bisa mengubur yang terakhir di Istana Enigma!

Yan Beichen tidak bodoh.

Bukannya dia tidak memikirkan hal itu.

Namun, dia sudah jahat dan kebencian di hatinya menang.

Oleh karena itu, meskipun dia tahu bahwa ada bahaya yang tak ada habisnya di depan, bahkan jika dia harus dihancurkan berkeping-keping dan Roh Esensinya dihancurkan, dia akan membunuh jalannya ke Istana Enigma untuk membalas dendam untuk Qin Pianran!

Hanya ada kebencian di hati Asura, bukan hidup dan mati.

Oleh karena itu, Su Zimo harus pergi ke Istana Enigma!

Di sisi lain, karena tidak ada berita dari Lin Xuanji, dia bisa menanyakannya ketika dia berada di Istana Enigma juga.

Tentu saja, Biksu Daming baru saja menyebutkan bahwa Istana Enigma mungkin memiliki cara untuk menghilangkan Lencana Pembunuh ras Anggur Darah.

Tidak peduli apa, dia harus menuju ke Istana Enigma!

Saat itu, aura yang sangat kuat meledak dari tubuh Ming Zhen!

Seolah-olah belenggu lain di Ming Zhen telah dipatahkan.

Setelah memasuki alam Tubuh Bersama, dia melepaskan diri dari belenggu Surga dan Bumi sekali lagi dan umurnya diperpanjang hingga 20.000 tahun!

Awalnya, Ming Zhen kurus dan rapuh. Sekarang dia berada di alam Tubuh Bersama, dagingnya berangsur-angsur terisi dan wajahnya yang kuning layu berangsur-angsur berubah menjadi kemerahan.

Kekuatan hidup Ming Zhen meningkat!

Dia memegang lentera hijau di telapak tangannya. Api lentera hijau berangsur-angsur menjadi tenang dan memancarkan cahaya redup yang menyatu dengan aura Ming Zhen.

Tatapan Biksu Daming mendarat di Ming Zhen dan matanya berbinar.

“Sungguh aura Buddhis yang murni,”

Biksu Daming tidak bisa menahan diri untuk tidak berseru. Dia merasakan dengan hati-hati dan terkejut. “Dia benar-benar memperoleh warisan Ksitigarbha Bodhisattva?”

“Tepat sekali,”

Su Zimo mengangguk.

“Itu luar biasa,”

Biksu Daming mengangguk sedikit. “Tanpa belas kasih, kemurahan hati, dan keberanian yang besar, tidak mungkin dia mendapatkan pengakuan dari Ksitigarbha Bodhisattva. Biksu muda ini tidak buruk. Prestasinya di masa depan tidak terbatas.”

Penilaian Biksu Daming sangat luar biasa.

Saat itu, Ming Zhen membuka matanya dan berdiri perlahan dengan senyum tipis.

Matanya jernih dan cerah tanpa kotoran.

Mata itu tampaknya memiliki kekuatan mulia yang misterius dan kebajikan tertinggi yang dapat menenangkan hati seseorang dan mencerahkan semua makhluk hidup!

Bahkan Biksu Daming memalingkan kepalanya tanpa sadar setelah menatap mata Ming Zhen untuk sesaat.

“Tatapan marah Vajra tidak bisa dibandingkan dengan tatapan rendah dari Bodhisattva. Saya akhirnya menyaksikan itu hari ini, ”

Biksu Daming meratap.

Itu adalah pepatah klasik di biara-biara Buddha.

Tatapan marah Vajra bisa menaklukkan sekelompok iblis. Namun, tatapan rendah Bodhisattva menyebarkan belas kasih ke seluruh enam jalur reinkarnasi!

Secara kebetulan, Biksu Daming membudidayakan empat Vajra.

Adapun Ming Zhen, ia mewarisi warisan Bodhisattva Ksitigarbha.

Alasan Biksu Daming menyadari itu adalah karena dia memalingkan kepalanya tanpa sadar setelah bertemu dengan tatapan Ming Zhen.

Ini tidak berarti bahwa kekuatan tempur Ming Zhen bisa dibandingkan dengan Biksu Daming.

Namun, Biksu Daming kalah dalam hal pemahaman agama Buddha!

“Kalian bisa pergi. Saya masih ingin tinggal di sini untuk jangka waktu tertentu, ”

Biksu Daming berdiri di Puncak Tujuh Pembunuhan dan melihat ke kejauhan, melambaikan tangannya.

Ada puluhan ribu makhluk ras Blood Vine yang terkubur di Six Stars Mountain, termasuk puluhan Sosok Perkasa dan enam Leluhur Setengah Bela Diri—tidak mungkin Biksu Daming akan kehilangan garis keturunan seperti itu!

Saat Su Zimo merenung, Biksu Daming tiba-tiba berkata, “Selain itu, Anda harus berhati-hati terhadap mereka yang mengolah Sutra Fiend Pemurnian Darah mulai sekarang.”

“Hmm?”

Sedikit mempersempit pandangannya, Su Zimo bertanya, “Termasuk kamu?”

“Termasuk saya,”

Biksu Daming menjawab dengan acuh tak acuh.

“Saya mengerti,”

Su Zimo mengangguk dan bersiap untuk pergi.

Saat itu, angin sepoi-sepoi bertiup melewati dan dengan lembut mengangkat rambut panjang Biksu Daming, memperlihatkan bekas luka darah tipis di glabella-nya.

Su Zimo mengerutkan kening saat sebuah pikiran melintas di benaknya.

Dia tiba-tiba memikirkan tebakan yang sangat berani tentang Biksu Daming!

“Ayo pergi, saudara muda,”

Saat itu, kata Ming Zhen.

Mengambil napas dalam-dalam, Su Zimo menyembunyikan spekulasinya di lubuk hatinya dan bersiap untuk memeriksanya ketika dia memiliki kesempatan.

“Baik,”

Su Zimo menjawab sebelum pergi bersama dengan Ming Zhen.

“Apakah ada sesuatu di pikiranmu, saudara junior?”

Ketika Ming Zhen melihat bahwa Su Zimo terganggu, dia melirik ke samping dan bertanya dengan rasa ingin tahu.

“Tidak banyak,”

Su Zimo menggelengkan kepalanya dan tidak memikirkan Biksu Daming lagi. Dia berkata dengan suara yang dalam, “Saya siap untuk melakukan perjalanan ke Istana Enigma. Apa rencanamu mulai sekarang?”

“Tidak banyak. Saya hanya ingin kembali ke Lembah Pemakaman Naga untuk mengunjungi tuan, ”

Ming Zhen berkata dalam-dalam, “Tapi tidak perlu terburu-buru. Saya akan mengirim pesan ke Biara Dapamkara untuk memberi tahu mereka bahwa saya aman dan menemani Anda ke Istana Enigma untuk melihatnya. ”

Dia tahu bahwa Su Zimo mungkin menuju ke Istana Enigma untuk sesuatu yang penting. Karena itu, dia memutuskan untuk bepergian bersama untuk melihat apakah dia bisa membantu.

“Baik,”

Su Zimo tidak menolak.

Keduanya menyalurkan kekuatan Dharma mereka dan melakukan perjalanan dengan sekuat tenaga.