Dragon King’s Son-In-Law - Dragon King’s Son-In-Law Chapter 469

Bab 469: Kecantikan Langka

Penerjemah: Noodletown Diterjemahkan Editor: Noodletown Diterjemahkan

Yah … Hao Ren tersedak.

Melihat sosok cantik Su Han, dia tiba-tiba menyadari bahwa Su Han berpakaian untuk mengunjungi rumahnya hari ini!

Longsword menembak ke laut dan membelah ombak.

Sementara bola energi merah pecah, Su Han menarik pedangnya, dan mereka berdua berdiri di pantai.

Gerakannya begitu halus sehingga sepertinya baru saja datang ke pantai setelah berselancar di atas ombak.

“Apakah Anda benar-benar pergi ke rumah saya?” Hao Ren menatapnya dengan ragu.

Su Han tersenyum padanya sebagai tanggapan dan berjalan langsung menuju rumah.

Di masa lalu ketika Hao Ren hanya inspektur pendampingnya, Su Han tidak tertarik pada masalah keluarganya. Namun, sekarang Hao Ren adalah inspektur level 3 dan pasangannya di East Ocean City, dia merasa perlu untuk mengetahui latar belakang penuhnya.

Mengikutinya dengan cermat, Hao Ren tahu dia tidak bisa menghentikannya mengunjungi rumahnya.

“Little Xue, kamu tidak bisa menggertak Congming,” suara Nenek terdengar ketika Hao Ren pergi ke pintu dan mengeluarkan kunci.

Klik! Hao Ren membuka pintu dan melihat Zhen Congming dan Wu Luoxue masing-masing memegang controller di sofa, bermain game di depan layar TV.

Menatap layar dengan penuh perhatian, Zhen Congming mengerutkan bibir dan menggaruk kepalanya sementara jari-jarinya bergerak cepat pada tombol.

Namun, Wu Luoxue tampak sesantai sebelumnya sementara jari-jarinya menekan tombol dengan nyaman.

“Ahhh …” Frustrasi, Zhen Congming melemparkan controller; sudah jelas bahwa dia kalah lagi.

Wu Luoxue mengambil secangkir teh hijau di sisinya dan menghirup, menatap Zhen Congming dengan tenang. “Lebih?”

“Ganti gamenya! Ubah gimnya! ”Teriak Zhen Congming.

Melihat mereka, Hao Ren tiba-tiba teringat bahwa mereka juga sedang liburan musim panas.

“Ren, kamu kembali?” Mendengar pintu terbuka, Nenek memanggil.

Saat melihat Su Han di belakang Hao Ren, dia tampak terkejut. “Yah, Han ada di sini juga?”

Malu, Hao Ren berharap Nenek tidak memanggil Su Han begitu dekat.

“Nenek, bagaimana kabarmu?” Su Han berjalan dengan payung di satu tangan dan keranjang buah di tangan lainnya. “Aku datang untuk mengembalikan payung kepadamu. Terima kasih banyak.”

Hao Ren menatap Su Han dengan heran, bertanya-tanya kapan dia mendapatkannya.

“Itu hanya payung! Yah, kau bahkan membelikanku buah! ”Nenek berdiri dari sofa dan meraih tangan Su Han dengan hangat. “Di masa depan, datang saja dan kunjungi aku dan jangan membeli apa pun!”

“Bukan apa-apa.” Su Han tersenyum ringan.

Hao Ren menatap Su Han dengan heran; dia tiba-tiba merasa seperti dia tidak buruk dalam bersosialisasi.

“Zhonghua! Yue Yang! Hentikan pekerjaanmu! Kami punya tamu! “Nenek memanggil dengan suara keras.

Suaranya begitu resonan sehingga dia tidak terdengar seperti wanita tua di atas usia 70 tahun.

Yue Yang dan Hao Zhonghua, yang telah melakukan laporan triwulanan mereka, segera berjalan turun dari lantai dua.

Hao Ren bahkan lebih gugup pada pergolakan yang mereka sebabkan …

“Oh, ini Su,” Melihat Su Han, Hao Zhonghua menyapanya dengan sopan, mengingat bahwa dia adalah seorang guru dari Universitas Laut Timur.

Su Han sedikit mengangguk.

“Han adalah seorang guru universitas?” Nenek bertanya.

“Bu, dia seorang guru di East Ocean University,” Hao Zhonghua menjelaskan dengan sabar.

Nenek tidak terlalu memperhatikan Su Han ketika mereka pertama kali bertemu, tetapi dia merasa gadis ini baik setelahnya.

“Oh, kamu seorang guru di sekolah Ren? Lalu, Anda harus berada di sini untuk kunjungan rumah, bukan? ”Nenek segera berhati-hati. “Nona. Su, datang dan duduklah! Zhonghua, cepat dan buatkan teh untuk guru! ”

Karena rasa hormatnya kepada guru, Nenek memanggil Su Han ‘Ms. Su ‘, dan ekspresinya berubah serius.

“Kamu sangat baik untuk membawa hadiah ketika kamu mengunjungi kami di rumah. Ren kami belum memiliki guru mengunjungi rumah kami sejak ia masih di sekolah menengah. Ms. Su, silakan duduk! “Nenek mendesak.

Seketika, Su Han menjadi gugup, dan Nenek mematahkan ketenangannya.

Dia berkata dengan tergesa-gesa, “Tidak, saya hanya seorang dosen universitas, dan saya tidak di sini untuk kunjungan rumah.”

“Bukan kunjungan rumah …” Nenek santai. “Kupikir Ren kita menyebabkan masalah di sekolah lagi.”

Berdiri oleh Su Han, wajah Hao Ren memerah karena malu. Meskipun dia memang menyebabkan masalah di sekolah dasar dan sekolah menengah, itu sudah lama sekali!

“Nona. Su, tolong minum teh. ”Hao Zhonghua berjalan dengan secangkir teh dan meletakkannya di depan Su Han.

“Terima kasih.” Su Han mengambil cangkir itu. “Tapi kamu bisa memanggilku Han.”

“Zhonghua!” Nenek memarahi, “Han dekat dengan kita; jangan membuatnya begitu formal! ”

Malu, Hao Zhonghua berdiri di satu sisi, berpikir, “Kaulah yang bertindak begitu serius dan formal beberapa saat yang lalu.”

Dia tidak tahu bahwa Nenek telah mengelompokkan Su Han ke perkemahannya dengan kata-katanya.

“Tidak heran!” Nenek memandang Su Han dengan gembira dan duduk bersamanya di sofa. “Aku tahu kamu tidak jauh lebih tua dari Ren. Anda baru saja lulus, kan? ”

“Ya. Saya baru saja lulus dan tinggal di sekolah untuk menjadi guru, ”kata Su Han.

“Kalau begitu, kau pasti murid yang luar biasa.” Nenek mengangkat tangan kecil Su Han dengan ramah. “Apakah kamu punya pacar?”

“Ugh …” Hao Ren telah minum air, dan dia hampir tersedak oleh pertanyaan Nenek.

“Belum.”

Mendengar jawaban Su Han, Hao Ren hampir memuntahkan air lagi.

“Sangat baik. Nenek akan memperhatikanmu dan memperkenalkan pria muda yang baik kepadamu! ”Nenek memandang Su Han dan berkata sambil tersenyum.

Hao Ren berpikir, “Nenek, kamu tinggal di rumah sepanjang hari. Di mana Anda dapat menemukan seorang pria muda untuk Su Han? ”

Mendengar hal ini, hatinya tersentak; dia merasa seperti dia memahami sesuatu …

“Saya mendengar bahwa Hao sedang mengerjakan sebuah proyek untuk menemukan naga, kan?” Su Han tiba-tiba menoleh untuk melihat Hao Zhonghua.

“Benar.” Hao Zhonghua duduk di sofa di samping dan mengangguk.

Karena Su Han adalah tamu mereka, dia harus menemaninya, belum lagi mereka telah bertemu sebelumnya. Yue Yang duduk di sebelah Hao Zhonghua dan mengamati Su Han.

Dengan naluri seorang wanita, dia merasa seperti Su Han punya alasan lain untuk mengunjungi rumah mereka.

Namun, dia sangat cantik, mengenakan kalung mutiara dan gaun one-piece safir …

Yue Yang tertarik dengan keanggunannya tanpa sadar.

“Apakah Anda memiliki kemajuan baru-baru ini?” Su Han terus bertanya.

“Hehe, belum ada kemajuan. Namun, jika proyek ini berhasil, kami akan membuat penemuan yang akan mengguncang seluruh dunia, ”kata Hao Zhonghua.

Duduk di sisi lain Nenek, Hao Ren mendengarkan pembicaraan mereka dengan penuh perhatian. Dia tiba-tiba berpikir tentang identitas Su Han sebagai inspektur dan salah satu misi Kuil Dewa Naga di mana itu untuk menghancurkan batu roh …

“Apakah ayahku salah satu target utama pengawasan Kuil Dewa Naga karena proyek ilmiah berskala besar?”

Pada saat ini, Su Han mengganti topik pembicaraan dan bertanya, “Nenek, apakah Anda percaya ada naga di dunia?”

“Tentu saja!” Nenek langsung bangkit. “Aku melihat satu! Girl, Anda mungkin ragu, tapi saya melihat seekor naga terbang di langit ketika saya bekerja di ladang sebagai seorang gadis muda!

“Itu adalah hari musim panas dengan angin kencang, dan guntur terus-menerus pecah. Beberapa gadis dan saya bekerja di ladang dan melihat badai datang. Ketika kami bergegas menemukan tempat berlindung, saya melihat seekor naga besar terbang dari timur ke barat. Namun, hanya saya yang melihatnya, dan yang lainnya sibuk mencari tempat berlindung dan tidak melihatnya. Ketika saya memberi tahu mereka, mereka sama sekali tidak mempercayai saya. ”

Nenek menggambarkan adegan itu dengan jelas.

Hao Zhonghua telah mendengarnya beberapa kali sebelumnya dan tidak percaya sampai dia melihat naga putih sendiri. Sejak itu, dia tidak pernah menyanggah cerita Nenek.

Namun, Yue Yang menggelengkan kepalanya tak berdaya ketika dia mendengar Nenek mengulangi cerita lama yang sama. Dia tidak percaya bahwa makhluk mitos seperti itu ada karena tidak ada yang punya gambar atau menangkap makhluk seperti itu. Foto-foto yang beredar di internet semuanya terbukti palsu.

Lagi pula, dia tidak keberatan ketika Hao Zhonghua bersikeras membangun proyek ilmiah untuk menemukan naga, berpikir bahwa mereka mungkin menemukan beberapa makhluk yang hampir punah atau bahkan spesies yang belum pernah mereka temukan sebelumnya.

“Lalu … Nenek, apakah Anda percaya bahwa ada raja naga?” Su Han terus bertanya.

Dia memandangi cangkir teh Nenek, dan muridnya sedikit berkontraksi ketika dia melihat sepotong kecil ginseng darah dalam teh.

Ginseng darah adalah ramuan spiritual langka, dan pembudidaya yang berpengalaman tahu bahwa mereka hebat dalam mengisi esensi. Ginseng darah jenis ini hanya tumbuh di Gunung Yuhuang di bawah penjagaan ketat.

Nenek mengambil cangkir teh putih dan menghirup untuk melembabkan tenggorokannya. “Aku percaya ada raja naga! Iklim yang baik di East Ocean City kami adalah berkat berkah dari East Ocean Dragon King! ”

Yue Yang menghela nafas sedikit tetapi tidak mencoba mengubah ide lama Nenek. Dia memiliki beberapa argumen yang tidak menyenangkan dengan Nenek sebelumnya, dan Nenek memiliki beberapa masalah dengannya karena itu bahkan sekarang.

“Nenek, karena kamu percaya pada naga, apakah kamu berpikir tentang setan juga?” Su Han bertanya sambil tersenyum, tampak tertarik dengan topik ini.

“Setan?” Nenek membeku sesaat karena dia tidak pernah memikirkannya. Dia melihat naga di masa mudanya, tetapi dia belum pernah melihat setan.

Ketika dia masih muda, Nenek bertanya kepada orang-orang tua di desa, dan mereka semua mengatakan bahwa memang ada naga, dan beberapa dari mereka bahkan bersikeras bahwa mereka telah melihat naga sendiri.

Namun, tidak ada yang melihat setan, kecuali dalam cerita.

“Jika ada raja naga, saya pikir harus ada raja iblis juga, kan?” Su Han menatap Nenek dan bertanya dengan ringan.

Hao Ren melihat dari wajah Nenek yang keriput ke arah Su Han, tidak memahami makna yang lebih dalam di balik kata-katanya.

Su Han juga mengalihkan pandangannya ke Hao Ren dan menatapnya.

Su Han teringat tatapan kejam Hao Ren ketika dia mengalahkan Black Wolf.

Dengan mengunjungi Nenek, dia ingin melihat keluarga Hao Ren sehingga dia bekerja keras untuk melindungi.

Mengingat penampilan Hao Ren ketika dia terus mengalahkan Black Wolf meskipun ada luka di sekujur tubuhnya, dia tiba-tiba merasa seperti itu akan beruntung dilindungi oleh Hao Ren.

“Raja Iblis … aku tidak tahu. Itu mungkin, ”kata Nenek setelah beberapa saat mempertimbangkan.

–> Baca Novel di novelku.id <–