Divine Beast Adventures - Chapter 331

Bab 331: Ambisi Nona Tienan

Penerjemah: Kisah Keluaran Editor: Exodus Tales

Diedit oleh Aelryinth

“Apa yang saya ingat salah?” Tanya Zhang Che, bingung. Setelah itu, ketika dia melihat Nona Tienan memandangi kartu buas di tangannya, dia akhirnya menyadari dan berkata, “Oh, Anda sedang berbicara tentang kartu buas itu?”

Segera setelah itu, dengan pemikiran dari Zhang Che, kartu binatang kualitas emas bintang dua di tangannya berubah menjadi massa cahaya dan jatuh. Tubuh besar Fiery Scorpion segera muncul di lab sempit.

“Eh? Ini benar-benar Scorpion Api! ”Mata bulat Huang Tielan yang cerah dan indah berbinar. Setelah itu, dia menatap Zhang Che dengan tatapan panas dan bertanya, “Kamu tidak sebodoh itu untuk memberi tahu orang lain tentang kemampuan psikismu dan membuat mereka meningkatkan level dan kualitasnya, bukan?”

Zhang Che memutar matanya kembali. Dia berkata, tercengang, “Apakah saya sebodoh itu? Kalau bukan karena aku takut kamu pasti akan mencurigai aku di masa depan, aku tidak akan … baik-baik saja, baik-baik saja, jangan bicarakan ini lagi. Ini adalah kesalahanku. Aku tidak akan menyembunyikannya darimu … Scorpion berapi-api naik level dalam pertempuran. Saya tidak memiliki kemampuan untuk meramu cairan kultivasi sendiri. Yah, tentu saja, orang ini juga makan beberapa makanan enak. Itulah mengapa level dan kualitasnya meningkat. ”

Zhang Che tentu tidak akan mengatakan bahwa peningkatan kualitas Fiery Scorpion adalah semua berkat kristal pelangi bos besar. Itu terlalu penting dari sebuah rahasia; dia tidak akan pernah mengungkapkannya.

Bahkan jika dia mengekspos kemampuan data mata, tidak akan ada terlalu banyak masalah. Namun, jika orang lain mengetahui keberadaan kristal pelangi, hehehe … Kecuali Zhang Che segera mengubah penampilannya dan menjalani hidupnya dengan identitas lain, setiap tokoh penting di dunia akan datang membujuk atau mengancamnya untuk menyerahkannya, atau bahkan langsung bunuh dia.

Seperti kata pepatah, pria itu sendiri tidak memiliki dosa, tetapi dosa ada pada miliknya. Ini adalah kebenaran di dunia mana pun itu.

Setelah mendengar penjelasan Zhang Che, Huang Tielan mengangguk dan berkata dengan menyesal, “Berapa banyak makanan bagus yang harus dimakan orang ini untuk meningkatkan level dan kualitasnya? Karena Anda memiliki kemampuan ini, mengapa Anda tidak memberi tahu saya sebelumnya? Kami bisa meramu cairan budidaya untuk meningkatkannya; berapa banyak harta yang akan diselamatkan … ”

Kali ini, Zhang Che tidak segera menjawab. Dia takut berbicara tanpa berpikir, menyebabkan sakit kepala di masa depan. Jika Miss Tienan benar-benar menjadi marah, dia bisa melupakan bahkan menyentuh tangannya!

“Uh-hrm … Bukankah itu karena kamu belum menjadi pembudidaya kartu buas? Memberitahu Anda bahwa Anda tidak akan mengubah apa pun. Hmm, sekarang waktunya tepat. ”

“Hur hur!” Huang Tielan tertawa tanpa bisa dijelaskan. Setelah itu, dia mulai mengatur bahan-bahan di atas meja percobaan. Sambil melakukan itu, dia melihat dengan cermat resep yang ditulis Zhang Che, sama sekali mengabaikannya.

Zhang Che: -Aku tidak mengatakan kesalahan, kan? Hmm, saya mungkin tidak seharusnya membahas topik ini lagi .-

Karena itu, Zhang Che tersenyum lemah dan mengganti topik pembicaraan, mengatakan, “Tielan, aku merasa kamu harus mengenakan baju besi yang lembut itu. Toh ramuan kali ini kebanyakan terdiri atas bahan-bahan beracun. Anda harus siap jika terjadi kesalahan. ”

Huang Tielan memutar matanya ke arahnya, berkata, “Apakah kamu pikir aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan? Hur Hur, Anda sudah menuliskan resepnya dengan sangat jelas; jika saya membuat kesalahan di sini, saya bisa lupa bekerja di bidang ini dan mencari jalur karier lain. ”

Setelah jeda singkat, dia tiba-tiba berbalik dan bertanya dengan menggoda, “Zhang Xiaoche, kamu benar-benar ingin melihatnya?”

Zhang Che tertegun sejenak, lalu mengangguk sebanyak-banyaknya.

“Tunggu sampai hari kita menikah. Saya akan memakainya dan menunjukkan kepada Anda kemudian. ”

Zhang Che terdiam. -Dapatkah ada sedikit kepercayaan di antara orang-orang … –

Pada akhirnya, Nona Tienan mengutip bahwa kehadiran Zhang Che akan memengaruhi penampilannya dan mengusirnya dari laboratorium, meninggalkannya sendirian untuk melakukan apa pun yang harus ia lakukan.

Zhang Che menatap langit tanpa bisa berkata-kata. Pada akhirnya, ia membuka terminal pribadinya dan mulai belajar bahasa Jepang.

Dia sudah memutuskan untuk pergi ke Jepang dalam waktu dekat dan membuat Klan Miyazaki sibuk, mencegah mereka dari selalu menemukan masalah dengannya.

Seperti kata pepatah, selalu menjadi pencuri. Sejak kapan ada logika selalu menjaga terhadap pencuri?

Solusi terbaik adalah menciptakan kekacauan untuk Klan Miyazaki, membuat mereka terlalu sibuk untuk mengganggunya. Misalnya, mungkin mereka tidak akan terus mencarinya jika beberapa tokoh penting klan meninggal?

Hmm, pada waktu itu, ia bahkan bisa menyamar sebagai etnis apa pun dan membiarkan mereka memperhatikannya “secara tidak sengaja”. Dengan itu, Klan Miyazaki pasti akan pusing memikirkan apa yang sedang terjadi.

Ketika dia memikirkan hal itu, Zhang Che bekerja lebih keras untuk belajar bahasa Jepang, sedemikian rupa sehingga dia bahkan lebih fokus daripada ketika menonton video dewasa di kehidupan sebelumnya!

——

Ketika seseorang belajar dengan serius, waktu berlalu sangat cepat. Zhang Che merasa seperti baru beberapa saat berlalu ketika dia tiba-tiba mendengar pintu lab dibuka. Tawa gembira Miss Tienan mengalir deras.

“Zhang Xiaoche, saya berhasil. Ini benar-benar berfungsi! ”

Nona Tienan berlari keluar seperti angin. Kartu binatang emas di tangannya sekarang memiliki tiga heksagram, bukan dua.

Dia berlari ke Zhang Che dengan ekspresi bahagia dan berkata dengan suara tertekan, “Zhang Xiaoche, kemampuanmu benar-benar bekerja!”

.

“Pergi. Ini semua karena resep yang tepat. Saya tidak bisa menemukan metode untuk meramu sendiri, ”Huang Tielan terkikik. Dia menggeliat keluar dari pelukan Zhang Che dan berkata dengan penuh semangat, “Tapi, mulai hari ini, aku bisa meneliti atribut kartu beast dan mencoba merumuskan resep, kemudian menggunakan kemampuanmu untuk memeriksa jawaban yang benar. Dengan begitu, saya dapat memiliki referensi lain dan belajar banyak hal lagi. ”

Zhang Che tiba-tiba menyadari ketika dia mendengar apa yang dikatakan Huang Tielan. Ini bisa digunakan dengan cara ini!

Tepat sekali! Ada banyak variasi kartu monster di dunia. Jika pembudidaya kartu binatang buas biasa ingin meningkatkan, mereka hanya bisa memikirkannya sendiri. Jumlah pengetahuan yang bisa mereka pelajari dari orang lain hampir tidak berarti.

Setelah semua, bahkan pembudidaya kartu binatang terbaik tidak akan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi; hanya relatif lebih baik daripada yang lain.

Namun, dengan data mata Zhang Che, Huang Tielan bisa memastikan resep yang tepat untuk meramu cairan kultivasi untuk setiap kartu binatang mulai sekarang. Sebelum itu, dia hanya harus mempelajari atribut kartu beast dan mencoba untuk membuat resep sendiri, kemudian merujuk pada formula yang benar sesudahnya. Secara alami dia akan belajar lebih banyak dengan cara itu.

Itu seperti dua siswa memegang kertas ujian yang sama sulitnya. Salah satu dari mereka hanya bisa mencoba mencari tahu sendiri, tanpa mengetahui apakah jawaban mereka benar atau salah. Siswa lain, bagaimanapun, dapat mencoba memikirkan jawaban yang tak terhitung jumlahnya, kemudian membandingkannya dengan jawaban model.

Sudah jelas berapa banyak dari mereka akan belajar.

Mata Zhang Che menyala. “Kalau begitu, bukankah kamu akan menjadi master kultivasi kartu buas sungguhan dengan sangat cepat? Dan prestasi Anda di masa depan juga tidak sedikit! ”

Huang Tielan mengangguk dengan percaya diri, “Tentu saja. Saya ditakdirkan untuk menjadi pembudidaya kartu buas nomor satu di dunia! ”

“Mhm, maka aku akan menjadi beastmaster nomor satu di dunia. Dengan duo suami-istri ini menggabungkan kekuatan kita, kita akan menjadi tak terkalahkan! “Zhang Che pergi bersamanya dengan senyum murahan.

Huang Tielan mengangkat tangannya dan mendorong wajah Zhang Che, “Ew, kau menjijikkan …”