Cthulhu Gonfalon - Chapter 261

Bab 261: Bab 131

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Beberapa hari berikutnya tenang. Baik dewa suci maupun tentara konfrontatif dari kedua negara di dunia manusia tidak punya niat untuk bergerak.

Tetapi semua orang tahu bahwa pertarungan sengit tidak akan terhindarkan. Itu seperti periode tenang yang singkat sebelum badai.

Pada hari ini, seorang tamu istimewa datang ke kuil dewa Dewa Ksatria di Thunder Light City, yang merupakan ibu kota Kadipaten Guntur.

Ubur-ubur yang tak terlihat bergoyang ke aula tempat patung Dewa Ksatria disembah. Karena hampir semua kekuatan gereja telah pergi untuk mendukung Kerajaan Elang, dan sekarang bukan waktu untuk berdoa, ada sangat sedikit orang di sini. Hanya dua imam percobaan yang menyapu lantai di halaman luar. Tidak ada seorang pun di aula.

Sui Xiong berhenti di depan patung, tertawa dan berkata dengan suara yang hanya Tuhan yang dapat mendengar, “Dewa Kesatria, Brother Astoril, apakah Anda di rumah?”

Patung itu tidak merespons.

Dia tidak terburu-buru. Dia berkata sambil tersenyum, “Jangan bermain mati. Saya tahu Anda harus di rumah! Jika Anda tidak ingin mengirim avatar di sini, kirim sedikit pemikiran untuk berbicara dengan saya. Apakah itu oke? ”

Patung itu masih tidak memberikan respons.

“Kau tahu, aku sangat tulus datang ke sini untuk bertemu denganmu. Anda setidaknya seorang ksatria yang sangat menghargai kebajikan. Bagaimana Anda bisa menutup tamu yang datang dari jauh? ”

Di patung itu, ada cahaya ilahi yang tidak bisa dilihat manusia. Gumpalan pemikiran muncul entah dari mana dan menghela napas dalam-dalam, “Void Mask, saya tidak berpikir ada sesuatu yang ingin saya bicarakan dengan Anda.”

Karena pikirannya yang ada di sini, dia berbicara dengan sangat lancar kali ini tanpa rasa bosan.

Melihat bahwa Dewa Ksatria akhirnya muncul, Sui Xiong tertawa bahkan lebih bahagia. “Bagaimana kamu bisa mengatakan itu? Tidak ada salahnya berbicara, kan? Ketika saya mengunjungi para dewa Orc terakhir kali, saya melihat bahwa Anda menyambut mereka. Saya ingin tahu pada waktu itu, jadi saya datang ke sini hari ini. Apa yang kamu bicarakan dengan Lefon? ”

Dewa Ksatria terdiam sesaat lalu menjawab, “Itu tidak ada hubungannya denganmu.”

“Mengapa? Saya pergi ke sana untuk kedamaian juga. ”

Dewa Ksatria tercengang karenanya. “Perdamaian? Anda pergi ke sana untuk kedamaian? ”

“Tentu saja!” Sui Xiong mengangkat alisnya ketika dia akhirnya menemukan topik yang sama di antara mereka. “Aku juga pergi ke sana untuk membujuk Lefon agar tidak bertarung. Dunia ini cukup besar bagi manusia dan Orc untuk hidup. Tidak perlu bertarung sampai mati. ”

Dewa Ksatria terdiam sejenak lalu berkata, “Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan perang itu sendiri. Tapi kita harus mengendalikan skala perang dan menghindari pembantaian sesudahnya. ”

“Tepat sekali. Meskipun tidak ada penyembelihan dalam praktik mereka saat ini, mereka pada dasarnya berusaha untuk memusnahkan umat manusia di daerah yang diduduki! ”

“Ini bukan hanya tentang genosida, tetapi juga varian. Mereka ingin mengubah manusia menjadi ras campuran Half-Orc yang terlemah. ”Suara Dewa Ksatria penuh dengan kemarahan. “Mereka berencana untuk menjadikan manusia sebagai budak mereka selamanya!”

Sui Xiong tidak memikirkan hal itu sebelumnya. Tiba-tiba dia terkejut dan mengangguk berulang kali. “Kamu benar! Itu terlalu mengerikan! Bahkan jika mereka ingin memiliki ras Half-Orc campuran, mereka harus menemukan harimau dan singa. Mengapa mereka mendapatkan banyak kelinci? Bisakah kelinci bertarung? Atau apakah mereka pandai sihir? Mereka bahkan tidak pandai bertani! ”

Dengan pemahaman yang sama ini, mereka semakin banyak berbicara. Di bawah bimbingan Sui Xiong yang disengaja, topik itu berubah beberapa kali. Itu melibatkan banyak hal yang dia minati sebelumnya tetapi tidak jelas.

Sebagai senior yang asli di antara para dewa, Dewa Ksatria lahir di zaman biadab tepat setelah kelahiran manusia dan Orc. Pada saat itu, binatang biadab masih mengamuk di bumi. Dewi Kehidupan tinggal bersama Klan Emas (peri tingkat lanjut) di Hutan Kuno. Tentu saja, itu tidak disebut demikian. Para dewa kuno selalu bertarung di Ruang Kosong. Kekuatan ilahi yang besar dari keteraturan, kekacauan, kebaikan, dan kejahatan masih hidup saat itu. Sebagian besar dewa yang Sui Xiong tahu tentang sekarang bahkan belum lahir.

Sejak saat itu hingga sekarang, Dewa Ksatria telah melalui banyak peristiwa besar. Tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa dia adalah buku teks berjalan para dewa, sebuah epik hidup. Sui Xiong bertanya kepadanya tentang hal-hal kuno itu dengan rasa ingin tahu. Meskipun dia harus berpikir sebentar sebelum memberikan jawaban untuk banyak hal, dia menjawab semuanya secara rinci setiap waktu. Ini membuat Sui Xiong sangat puas.

Sebenarnya, ini semua gosip, dan tidak ada artinya di dunia saat ini. Tapi Sui Xiong sangat suka mendengar cerita-cerita ini, dan menilai dari penampilan God of Knights, dia juga senang berbicara tentang topik-topik seperti itu.

“Itu aneh. Kenapa kamu tidak berbicara dengan orang lebih sering karena kamu tahu banyak? ”Sui Xiong bertanya dengan rasa ingin tahu. “Katak di Kuil Peri Kuno di Hutan Kuno telah dihormati sebagai orang bijak, tetapi Anda harus tahu lebih banyak darinya. Mengapa kamu tidak memiliki gelar seorang dewa bijak kuno juga? ”

“Seorang bijak … Haha …” Dewa Ksatria tersenyum. “Untuk sementara waktu, saya sangat ingin menjadi seorang bijak. Saya suka berpura-pura sebagai manusia yang berkeliaran di Main Plane, mencari orang-orang muda dengan bakat luar biasa dan kemauan yang kuat. Saya akan mengajar mereka dan menyaksikan mereka tumbuh dewasa … ”

“Apa! Anda berpura-pura menjadi orang bijak yang hebat! Tetapi masuk akal jika Anda memikirkannya. Dengan usia dan kualifikasi Anda, itu sudah cukup bagi Anda untuk menjadi orang bijak yang hebat. Tidak ada masalah sama sekali … ”

Dewa Ksatria menyukai Sui Xiong yang mengatakan ini. Dia tersenyum lagi dan berkata, “Dari murid-muridku, mungkin yang terbaik adalah …”

Dia berhenti tiba-tiba, diam beberapa saat, dan kemudian menghela nafas dalam-dalam.

“Ayolah! Pak tua saya, bagaimana mungkin Anda tiba-tiba menjadi diam? Sangat menyebalkan mendengar hanya setengah dari cerita. ”

“Tidak ada, itu sesuatu yang tidak layak disebutkan sama sekali,” Dewa Ksatria menghela nafas dan berkata. “Membosankan membicarakan hal-hal yang sudah lama terjadi.”

“Bagaimana mungkin itu membosankan? Siapa yang paling kamu banggakan? Mari kita bicarakan! ”Sui Xiong dengan cemas berkata. “Jangan menceritakan setengah cerita!”

“Keduanya memiliki kekuatan sihir yang luas. Jika nama mereka disebutkan oleh orang lain, mereka bisa merasakannya. Mereka tidak suka orang membicarakan mereka di belakang, jadi tidak perlu membuat mereka tidak bahagia. ”

Mulut Sui Xiong berkedut, dan dia membuka Soul Force Field, menutupi mereka.

“Sudah baik sekarang. Di sini kita sepenuhnya dimeteraikan. Tidak ada yang tahu apa yang Anda katakan. ”

Dewa Ksatria terdiam sesaat dan berkata, “Koneksi antara noumenonku dan di sini juga terputus. Luar biasa … ”

Sui Xiong berteriak, “Ayo! Saya melindungi area ini agar Anda menceritakan kisah lama Anda, bukan perasaan Anda! ”

Dewa Ksatria tersenyum dan berkata, “Karena kamu sangat ingin tahu dan kuat, aku akan berbicara dengan kamu. Saya telah mengubah identitas saya berkali-kali dan mengajar banyak siswa. Di antara mereka, yang paling berbakat adalah Yorgaardman dan yang paling terampil adalah Wuther. ”

“Yorgaardman … Wuther …” Sui Xiong berkata pada dirinya sendiri. Dia berpikir sebentar, dan tiba-tiba berteriak, “Apa! Bukankah mereka saudara-saudaraku, Dewa Keadilan dan Dewa Tuan Manusia, Dewa Cahaya? Apakah mereka murid-muridmu? ”

“Ya, ketika aku mengajar Yorgaardman, aku adalah seorang petualang tua bernama Knight, dan ketika aku mengajar Wuther, aku adalah seorang ksatria tua bernama Tirion. Akhirnya, Wuther mengenali saya. Adapun Yorgaardman yang ceroboh, dia mungkin masih tidak tahu siapa aku sebenarnya. ”

“Apa!” Sui Xiong merasa bahwa dia telah membuat cukup banyak seruan hari ini. “Kenapa kamu tidak memberitahunya?”

“Tidak perlu melakukan itu. Dia tumbuh dengan cukup baik. Meskipun berbeda dari arah yang saya ajarkan kepadanya, dia telah melakukan pekerjaan dengan baik. Mengapa saya harus menambah tekanan padanya? Saya orang tua yang menentang ide-idenya. ”

“Kamu tidak bisa mengatakan itu! Dia mungkin benar-benar ingin bertemu denganmu lagi … ”

“Tidak perlu,” Dewa Ksatria tersenyum dan berkata. “Mengapa dia harus mengetahui bahwa guru lamanya sebenarnya adalah bos lama yang sering dia kritik? Apakah benar-benar baik untuk menghancurkan ingatannya yang indah? ”

“Gagasanmu cukup modis.”

“Fashionable? Kata itu menarik. Saya tidak berharap ada orang yang menggambarkannya seperti itu. Saya terkenal karena kuno dan tidak fleksibel. Bahkan di antara para dewa, aku sudah seperti ini. ”

“Kamu bisa menjadi tua di luar, tetapi tidak di dalam. Saya pikir Anda masih memiliki hati yang muda; Anda bisa memperbaikinya. ”

Dewa Ksatria tertawa terbahak-bahak sebelum menghela nafas dengan lemah dan berkata, “Aku benar-benar tua, di dalam dan di luar, benar-benar tua … Jika kamu tidak di sini untuk mengobrol dengan saya hari ini, aku akan lupa bagaimana bahkan tertawa.”

“Itu terlalu menyedihkan! Anda pernah menjadi Dewa Dewa Manusia. Bagaimana Anda bisa berada dalam situasi yang sedemikian buruk? “Sui Xiong mengerutkan kening dan bertanya. “Aku juga telah melihat mantan dewa penguasa orc. Meskipun orang itu selalu terlihat aneh dengan kepala menoleh, dia jauh lebih baik daripada kamu! ”

“Dia jauh lebih muda dariku. Sudah hampir 10.000 tahun sejak saya membunuh ayahnya dan dia dikandung dari mayat ayahnya, ”kata Dewa Ksatria dengan jijik. “Membandingkan kita dalam usia? Dia jauh dari itu. ”

“Hentikan. Aku tahu kamu sudah cukup umur. Anda telah hidup lebih lama dari waktu yang dibutuhkan laut untuk mengering dan bebatuan mencair di bawah sinar matahari. Ngomong-ngomong, Anda mengatakan sebelumnya bahwa selain kakak saya, Dewa Cahaya juga murid Anda. Bagaimana Anda menggambarkannya? ”

Dewa Ksatria merenung sejenak dan berkata perlahan, “Yorgaardman adalah pria impulsif yang melakukan apa pun yang dia inginkan. Dia sangat keras kepala, yang mirip dengan saya. Tapi dia benci mematuhi aturan. Ini sangat berbeda dari saya. Dia lahir dari peringkat yang lebih rendah, dan aku tidak bisa mengajarinya untuk waktu yang lama, jadi pengetahuannya buruk. Dia tidak puas dengan banyak hal, dan dia sering berkata bahwa ‘dunia telah membusuk,’ ‘dunia benar-benar hancur’, dan bahkan setelah menjadi dewa, dia sering berkata, ‘Saya ingin memperbaiki dunia yang salah ini. ‘ Jadi dia pergi ke Master of Order dan ingin dia untuk mengubah tatanan dunia … ”

“Yah, well, aku tahu semua ini, dan kemudian dia dipukuli dengan sangat keras sehingga dia harus beristirahat untuk waktu yang lama.”

“Ini lebih dari cukup. Ketika saya sampai di Roda Ketertiban, dia telah dipukuli hingga tidak berbentuk. Dia seperti genangan lumpur. Untungnya, Master of Order tidak bermaksud membunuhnya, jadi dia mengobrol dengan saya dan membiarkan saya membawanya pergi. Pada saat itu, saya membungkusnya dengan jubah tua dan membawanya kembali. Saya harus berhati-hati untuk tidak meninggalkan sepotong daging atau tulang di jalan … ”

“Apa! Apakah dia dipukuli seburuk itu? ”

“Dia mungkin sudah melupakannya sendiri. Bahkan jika dia ingat, dia tidak membawanya ke hati. Itulah dia. Selama dia merasa dia melakukan hal yang benar, bahkan jika dia membayar harga yang besar atau dipukuli dengan buruk, dia tidak akan mundur atau menyesalinya, “Dewa Ksatria tersenyum dan berkata. “Di antara semua hal yang aku ajarkan padanya, dia yang terbaik dalam hal itu.”