Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 918

Bab 918: Setelah (35)

Penerjemah: Editor Paperplane:

Langkah kaki DarkGem Xu Jiamu berhenti sejenak. Lalu dia berbalik untuk pergi.

–

Song Xiangsi muntah sampai tidak ada yang tersisa di perutnya, lalu dia berkumur. Tepat ketika dia akan mencuci wajahnya dengan air, sebotol susu asam dengan sedotan tiba-tiba muncul di depannya.

Dia tertegun sejenak, lalu perlahan-lahan menatap cermin di depannya untuk melihat Xu Jiamu berdiri di belakangnya, di sebelah kanannya.

Bibirnya bergerak-gerak, tetapi dia hanya menundukkan kepalanya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Dia mencuci wajahnya, mematikan keran, dan mengambil tisu dari sampingnya. Dia menyeka wajahnya hingga kering, lalu membuang tisu ke tempat sampah. Tanpa melirik susu asam di wastafel, dia berbalik, seperti Xu Jiamu sama sekali tidak ada, dan berjalan melewatinya.

Mungkin itu karena dia terlalu banyak minum, kakinya goyah saat berjalan. Xu Jiamu tidak bisa membantu tetapi meraih lengannya untuk memegangnya dengan mantap.

Tubuh Song Xiangsi sedikit gemetar, lalu dia berusaha menarik lengannya menjauh dari genggamannya. Dia tersandung, lalu melanjutkan jalan keluar.

Tepat ketika dia akan meninggalkan kamar kecil, teleponnya tiba-tiba berdering.

Dia bersandar di dinding untuk menenangkan diri, dan mengeluarkan telepon dari punggungnya dengan jari gemetar, dan menerima telepon.

Dia tidak yakin apa yang dikatakan di telepon, tetapi wajahnya tiba-tiba jatuh. Detik berikutnya, dia berkata tanpa berpikir, “Aku datang.”

Kemudian dia dengan panik memasukkan teleponnya kembali ke sakunya, dan berjalan terhuyung-huyung ke lift.

Xu Jiamu mengerutkan alisnya, dan tanpa berpikir, dia menyusulnya. “Apa yang terjadi?”

Song Xiangsi mengabaikan apa yang dia katakan dan berusaha sekuat tenaga untuk menekan tombol lift. Begitu pintu lift terbuka, dia bergegas masuk.

Dia bergegas masuk begitu cepat, dia hampir menabrak dinding. Untungnya, Xu Jiamu memiliki refleks yang cepat, jadi dia menariknya kembali. “Apa yang terjadi?”

Warnanya mengering dari wajahnya. Seolah-olah dia tidak mendengar apa yang dikatakannya, dia menatap lurus ke nomor merah di lift, sampai dia lantai pertama, lalu berlari keluar.

Begitu Song Xiangsi meninggalkan restoran, dia berjalan ke sisi jalan dan mencoba memanggil taksi.

Xu Jiamu terus bertanya padanya dua kali lagi, tetapi karena dia tidak menjawab dan terlalu mabuk, dia akhirnya menyeretnya dengan paksa ke tempat parkir di samping mereka. “Aku akan membawamu.”

“Tidak, aku akan naik taksi …” Sebelum Song Xiangsi bisa menolaknya, dia tiba-tiba membungkuk dan tercekik.

Xu Jiamu menunggu di satu sisi agar dia selesai. Kemudian, tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia mengangkatnya dan berjalan ke mobilnya.

Dia menempatkannya di kursi penumpang, dan dengan cepat masuk ke dalam mobil. Ketika dia memulainya, dia bertanya, “Di mana Anda ingin pergi?”

Song Xiangsi memegang perutnya, yang kesakitan karena minum begitu banyak alkohol. Dia menggelengkan kepalanya, dan berkata, “Turunkan aku di stasiun kereta bawah tanah di depan.”

Xu Jiamu bahkan tidak peduli dengan apa yang dia katakan. Sebaliknya, dia menginjak pedal gas. Dalam sekejap mata, mobil melaju melewati kereta bawah tanah. Kemudian dia mengulangi pertanyaannya. “Ke mana kamu mau pergi?”

Song Xiangsi membuka mulutnya, tetapi tidak keluar suara. Xu Jiamu berkata lagi, “Aku tidak keberatan mengajakmu berputar-putar di Beijing.”

Bibirnya bergerak-gerak. Akhirnya, dia menurunkan matanya dan berkata dengan suara lemah, “Rumah Sakit Distrik Tiga.”