Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 911

Bab 911: Setelah (28)

Penerjemah: Editor Paperplane: DarkGem

Xu Jiamu tidak mengeluarkan suara, tetapi diam-diam menarik tangannya yang terperangkap di antara pintu, dan dengan datar menyerahkan kunci itu kepada pelayan itu. “Boleh aku merepotkanmu untuk memarkir mobil. Terima kasih.”

Ketika pelayan mengambil kunci, Xu Jiamu berbalik dan berjalan ke China World Hotel.

Dia berdiri di lift dengan ekspresi kusam di wajahnya, dan matanya menatap mati ke depan. Dengan tangannya yang baik, dia diam-diam menggosok tangannya yang dijepit lainnya yang ditutupi memar ungu gelap. Dia merasakan sakit yang luar biasa dari satu sentuhan, tetapi tidak peduli seberapa sakitnya, itu hanya sebagian kecil dari rasa sakit yang dia rasakan di dalam hatinya.

Dia jelas-jelas sudah mati untuk melupakannya, dan ingin menghentikan kebiasaan apa pun yang dia kembangkan yang ada hubungannya dengan dia … Namun, setiap kali dia melihatnya, dia tidak bisa tidak menatapnya dengan keras. Sekarang, dia bahkan tidak punya hak untuk mengatakan ‘halo’ yang sederhana.

Suatu hari, dia akan menyingkirkan kebiasaan menatapnya yang terpaku juga.

–

Di pesta itu, Xu Jiamu anggun dan sopan. Tidak masalah apakah dia mengenal orang itu atau tidak, jika ada yang mendekatinya, dia akan tersenyum pada mereka dan dengan sabar mengobrol santai dengan mereka untuk sementara waktu. Dia tampak sempurna dan tidak tersentuh.

Memang ada beberapa wanita kaya yang secara aktif datang untuk berbicara dengannya. Di antara mereka, ada satu atau dua wanita muda, yang menaruh perhatian penuh padanya dan berhasil menciptakan peluang bagi diri mereka untuk bertemu dengannya beberapa kali di pesta itu.

Di masa lalu, Xu Jiamu tidak pernah peduli dengan gadis-gadis seperti ini, tapi malam ini, ketika gadis-gadis itu menyapanya, dia tersenyum kembali atau mendentingkan gelas seperti pria terhormat.

Di tengah pesta, dia menarik diri dan berjalan ke balkon yang tenang. Dia menyalakan sebatang rokok, tetapi ketika dia merokok setengahnya, seseorang tiba-tiba membuka pintu kaca di belakangnya dan masuk.

Xu Jiamu menoleh secara naluriah untuk menemukan seorang wanita muda.

Dia sedikit terkejut menemukan bahwa ada seseorang di balkon, jadi dia tersenyum meminta maaf. “Maaf, aku tidak tahu ada seseorang di sini.”

Xu Jiamu tidak mengatakan sepatah kata pun, tetapi dia mengeluarkan rokok di tangannya, dan kemudian berjalan menuju aula, memberikan balkon kepada wanita ini yang sedang mencari udara segar.

Dia meraih lengannya untuk menarik pintu, ketika tiba-tiba wanita itu melirik jari-jarinya dan berteriak, “Tuan, tanganmu terlihat serius, sudahkah Anda mengoleskan salep padanya?”

Xu Jiamu melirik jari-jarinya sendiri yang bengkak karena tertangkap di antara pintu. Alisnya tenang ketika dia menoleh ke arah gadis itu dan memberinya anggukan lembut. Dia mengucapkan terima kasih atas perhatiannya dan akan menutup pintu.

Tetapi wanita itu mengeluarkan beberapa salep dari tas tangannya dan menyerahkannya kepadanya. “Salep ini berguna untuk menghilangkan memar. Ambil.”

Xu Jiamu tidak mengambil tetapi melihat ke atas untuk melihat lagi pada wanita itu. Dia tidak benar-benar cantik, dan bahkan jika dia telah merias wajah, dia masih terlihat cukup biasa.

Di bawah tatapannya, dia merasa sedikit malu, karena dia mungkin sedikit terlalu antusias. Dengan senyum malu-malu, dia berkata dengan suara pelan, “Maaf, saya seorang dokter. Ketika saya melihat seseorang terluka, saya dikondisikan untuk bereaksi seperti itu. ”

Dengan itu, wanita itu menarik kembali tangannya.