Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 833

Bab 833: Peril （4）

Penerjemah: Kingbao Editor: DarkGem

Lu Jinnian menurunkan matanya, sakit hati dan ketidaksenangan yang terlihat jelas di dalamnya.

Sejak awal, dia belum mengomentari masalah dengan Qiao Anxia. Ketika mereka di rumah dan Qiao Anhao sedang mandi, dia meraih teleponnya untuk mengirim pesan kepada saudarinya.

Dia tidak pernah menyukai Qiao Anxia dan bahkan pernah sekali membencinya, tetapi karena Qiao Anhao sangat menyayanginya, dia rela melihat melewati kekurangannya untuk melindungi hubungan mereka. Itu seperti kembali ketika dia secara tidak sengaja menemukan surat wasiatnya, dari sana, dia menyadari bahwa dia sangat menghargai Xu Jiamu dan telah menghabiskan banyak upaya untuk memperbaiki hubungan mereka.

Pernikahan mereka akan diadakan dalam seminggu, dan meskipun dia tidak menyebutkan apa-apa, dia tahu bahwa dia ingin Qiao Anxia menjadi pengiring pengantinnya, berada di sana untuk memberikan berkah.

Lu Jinnian siap menggunakan semua kemampuannya untuk memenuhi setiap keinginannya.

–

Baru setelah keluar dari lift, Qiao Anxia menyadari bahwa dia lupa mengambil dompet, mantel, dan kunci mobilnya.

Dia berhenti sejenak sebelum memutuskan untuk tidak naik kembali. Dia meraih teleponnya dan mengirim sms ke sekretarisnya untuk membawa barang-barangnya ke kantor besok. Menempatkan telepon kembali di sakunya, dia meninggalkan hotel.

Malam itu dingin, membuatnya gemetaran hanya dengan gaun tipis.

Tanpa uang tunai, dia menggunakan aplikasi telepon untuk memanggil mobil pribadi. Saat itu, dia melihat mobil Cheng Yang.

Ekspresinya berubah bingung, tatapannya mengikutinya.

Ketika mobil mendekat, kegelisahan yang sulit dijelaskan merayap ke dalam hatinya. Melalui jendela, mata mereka bertabrakan. Ada emosi yang kompleks dalam pandangannya, sesuatu yang tidak bisa dia pahami untuk pertama kali. Ketika mobil hendak menghubunginya, dia mulai merasa berharap, berharap bahwa dia akan menghentikan mobilnya. Sebaliknya, ia melewatinya tanpa ampun, tanpa ragu beberapa detik.

Secara naluriah, dia berbalik – mobil sudah jauh di depan, hanya sepatunya yang terlihat. Jantungnya berdenyut dengan rasa sakit yang tak dikenal. Seolah-olah seseorang telah menggali ke dalam dadanya, merobeknya.

Qiao Anxia berdiri diam sampai mobil pribadi yang dia pesan datang. Setelah naik itu, dia jatuh ke linglung sekali lagi.

Apartemen itu gelap gulita. Qiao Anxia menyalakan lampu dan memindai sekeliling. Ketika dia melihat barang-barang Cheng Yang, rasa sobek yang tidak dikenalnya kembali. Meskipun dia tidak melakukan banyak hal sepanjang hari, dia merasa seolah itu adalah salah satu hari paling melelahkan dalam beberapa tahun terakhir. Lelah, dia membungkuk ke sofa, menatap kosong ke langit-langit. Saat itu, teleponnya berdering dua kali, menunjukkan teks.

Setelah beberapa saat, dia berbalik untuk melirik layarnya, kata-kata “My Love” jelas di sana.

Cintaku … Qiao Anxia membeku, butuh beberapa saat baginya untuk memproses siapa itu … Meskipun dia adalah orang yang menyelamatkan nama itu, mengapa dia merasa sangat tidak nyaman tentang hal itu?

Tanpa melihat isinya, dia pertama-tama mengubah namanya menjadi “Lu Jinnian”, sedikit ragu, kemudian setelah beberapa saat mengubahnya menjadi “Kakak ipar”.