Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 832

Bab 832: Peril （3）

Penerjemah: Kingbao Editor: DarkGem

Ketika Qiao Anxia hendak menyapu, Qiao Anhao berseru, “Kak?”

Dia berhenti. Tanpa berbalik untuk menatapnya, dia menunggu sekitar tiga detik, lalu melanjutkan jalan keluar.

Di belakang mereka, teriakan agresif Lin Shiyi bisa terdengar saat dia dengan keras menabrak pintu.

“Kak!” Seru Qiao Anhao sekali lagi. Dia buru-buru berlari mengejarnya, meraih sikunya. “Kak, terima kasih untuk barusan, kalau bukan karena kamu, aku mungkin …”

“Mengapa kamu berterima kasih padaku?” Qiao Anxia memotong dengan marah, suaranya dingin. “Aku hanya melakukan itu karena pelacur itu bersikap kasar padaku, itu tidak ada hubungannya denganmu!”

Qiao Anxia mencoba melepaskan tangan Qiao Anhao dari sikunya tetapi sepupunya hanya mengencangkan genggamannya. Khawatir bahwa dia mungkin menyakiti Qiao Anhao, dia menggunakan tangan lain untuk mencabut jari-jarinya satu per satu.

Qiao Anhao tidak sekuat itu. Ketika Qiao Anxia hendak membebaskan dirinya, dia dengan cepat bertanya, “Kak, apakah kamu marah karena Lu Jinnian?”

Qiao Anxia memucat seketika, dan bahkan napasnya mulai bertambah. Dia menarik napas dalam-dalam sebelum melemparkan tangan Qiao Anhao. Dengan tergesa-gesa, dia keluar dari kamar kecil.

Qiao Anhao membungkuk untuk meraih telepon sebelum berlari mengejarnya.

–

Setelah menunggu lama, Lu Jinnian memutuskan untuk memanggil Qiao Anhao, tetapi panggilan itu tidak berhasil. Dengan hati yang khawatir, dia menuju ke kamar kecil untuk menemukannya. Saat itu, Qiao Anxia bergegas keluar. Secara naluriah, Lu Jinnian berhenti, membiarkan kuasnya melewatinya. Beberapa saat setelah itu, terdengar suara yang akrab memanggil, “Kak!”

Lu Jinnian mengulurkan tangan untuk memeluk pinggang Qiao Anhao, takut dia akan jatuh. “Apa yang salah?”

Mengabaikannya, dia terus berteriak “Kak!” Tapi Qiao Anxia masuk lift tanpa menyadarinya.

Qiao Anhao menggigit bibirnya dan menurunkan matanya saat kesedihan meresap ke wajahnya.

Meskipun Lu Jinnian tidak tahu apa yang terjadi, dia tahu bahwa dia pasti kesal karena Qiao Anxia. Diam-diam, dia memeluknya, menghiburnya.

Setelah semua yang terjadi, Qiao Anhao tidak lagi memiliki selera makan, jadi Lu Jinnian meminta tagihan dan membawanya keluar. Ketika mereka sendirian di lift, dia diam-diam menjelaskan semua yang terjadi di toilet.

Lu Jinnian mendengarkan dengan sabar, memproses detailnya. Setelah dia selesai menjelaskan semuanya, dia diam-diam menambahkan, “Anxia memukul Lin Shiyi karena aku.”

Dia mengangguk, diam-diam, dan mengulurkan tangan untuk membelai rambut panjangnya dengan penuh kasih sayang.