Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 750
Bab 750: Keputusan Xu Jiamu (10)
Penerjemah: Paperplane Editor: DarkGem
Tapi sekarang, Xu Jiamu tahu. Karena hal-hal yang dilakukan ibunya di masa lalu, mereka berdua sekarang berada pada tahap Arktik, namun dia masih tidak punya niat untuk mundur sedikit. Begitu banyak, dia sama kejam dan tanpa ampun seperti sebelumnya. Dengan setiap gerakan, dia mencoba mengambil nyawa seseorang.
Xu Jiamu terhuyung mundur dua langkah dan bersandar di pagar vila. Cabang-cabang dari mawar yang tumbuh di dinding menusuk lehernya, tetapi dia berdiri di sana seolah-olah dia tidak merasakan apa-apa.
Jadi pada sore hari … seseorang dengan sengaja menjebak Qiao Qiao sementara dia dikelilingi oleh wartawan.
Jadi di sore hari … seseorang dengan sengaja mengatur agar kamera jatuh … kamera yang sama ia dengan cepat menarik lengannya ke depan untuk menjauh.
Jika dia tidak berada di sana sore ini di taman Mian Xiu dan melihat Qiao Qiao, mungkin, Qiao Qiao akan berakhir di rumah sakit dalam keadaan koma, seperti yang dia lakukan ketika dia jatuh dari tangga tahun lalu pada hari Valentine China.
Kecelakaan … Beberapa insiden muncul seolah-olah itu kecelakaan, tetapi siapa yang mengira bahwa di balik tirai, mereka benar-benar satu upaya pembunuhan setelah yang lain.
Xu Jiamu tidak tahu berapa lama dia tinggal di sana dalam keadaan linglung, tetapi dia tidak kembali ke kenyataan sampai seseorang menarik ke lengan bajunya. Dia menundukkan kepalanya dan melihat seorang bocah laki-laki berusia lima atau enam tahun dengan segenggam uang kertas di tangannya. Bocah itu mengangkat kepalanya dan mengerjap ketika dia melihat ke Xu Jiamu. “Paman? Apakah ini uangmu? Saya telah membantu Anda mengambilnya! Mengembalikannya kepadamu. ”
Xu Jiamu berkata dengan suara teredam, “Terima kasih”. Kemudian dia mengangkat tangannya dan membelai kepala bocah itu, tetapi dia tidak mengambil uang itu. Sebagai gantinya, dia dengan lemah berjalan menuju mobilnya.
Ketika dia masuk ke dalamnya, dia melihat anak laki-laki dengan uang berjalan ke anak laki-laki lain. Anak laki-laki lain itu kira-kira seusia dan keluar dari halaman lain, menangis. “Saudaraku, aku mengambil uang. Ini, ini untukmu. ”
Ketika Xu Jiamu melihat ini, sepertinya dia mengalami kejutan pada sistem. Seluruh tubuhnya bergetar. Dia menginjak pedal gas, tetapi dia tidak kembali ke rumah keluarga Xu. Dia membalikkan mobil dan pergi.
Ketika dia memegang kemudi dengan matanya di jalan di depan, dia ingat ketika dia masih muda dan telah mengambil dompet. Dia tidak menyerahkannya kepada guru, juga tidak memberikannya kepada polisi, tetapi sebaliknya, seperti bocah lelaki itu, dia dengan riang menyerahkannya kepada Lu Jinnian.
Lu Jinnian bertanya padanya dari mana dia mendapatkannya, jadi Xu Jiamu membawanya kembali ke tempat dia menemukannya. Mereka menunggu sampai gelap, sampai pemilik kembali untuk itu.
Dia dan Lu Jinnian tidak sama. Dia dimanja sejak muda. Pada saat itu, dia benar-benar lemah karena kelaparan dan menolak untuk berjalan. Pada akhirnya, Lu Jinnian harus menggendongnya di punggungnya. Mereka naik bus, dan dia membawanya kembali ke perkebunan keluarga Xu.
Xu Jiamu pergi ke Apartemen Su Yuan.
Song Xiangsi sedang menonton TV. Ketika dia membuka pintu, suara nyanyian terdengar.
Song Xiangsi tahu bahwa Xu Jiamu tidak terlihat begitu baik. Dia tidak bertanya kepadanya apa yang dia lakukan di sini seperti yang dia lakukan sebelumnya, tetapi langsung naik ke pintu, meraih sepasang sandal, dan berjalan.
Ketika dia masuk, dia menuangkan secangkir air dan menyerahkannya. Dia melihat keluar jendela untuk melihat bahwa hari sudah gelap, dan bertanya, “Apakah kamu sudah makan?”
Xu Jiamu menggelengkan kepalanya, dan minum seteguk air, lalu mengembalikan cangkirnya. Dia menunjuk ke kamar tidur dan berjalan di sana sendiri terlebih dahulu.
Song Xiangsi berdiri diam dan menatap pintu yang Xu Jiamu tutup sebentar. Akhirnya, dia menghela nafas, meletakkan cangkirnya, dan berjalan menuju kamar tidur.
Bahkan setelah dia mengatakan kepadanya bahwa dia benar-benar tidak akan menikahinya, menyebabkan dia memutuskan hubungan mereka, dia, setelah semua dikatakan dan dilakukan … pria yang dia cintai.