Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 38

Penerjemah: Editor Kingbao: DarkGem

Qiao Anhao membuat obrolan ringan dengan produser Sun dan, sebelum mereka berpisah, dia meminta nomor kontaknya sehingga dia bisa berhubungan dengannya untuk produksi yang sesuai di masa depan.

Qiao Anhao tidak menemukan sesuatu yang salah, memberinya nomor kontaknya.

Setelah bertukar nomor, produser Sun meletakkan teleponnya, lalu berkata, “Xiao Qiao, nanti ada sesuatu, saya akan pergi dulu.”

Dia buru-buru mengulurkan tangan untuk membantu produser Sun membuka pintu mobil. Begitu dia duduk dengan baik, dia menutup pintu mobil. Melambai pada produser Sun, dia mengucapkan selamat tinggal padanya dengan manis, “Selamat tinggal Mr. Sun.”

Produser Sun balas melambai dan mobil pergi.

Dia masih tersenyum bahkan setelah mobil berada jauh di kejauhan. Saat itu, dia sadar bahwa Zhao Meng belum kembali. Dia meraih teleponnya dan memutar nomor Zhao Meng sambil mencari-cari. Tapi dia tidak terlihat.

Sebelum Qiao Anhao bisa menelepon, dia melihat Lu Jinnian berjalan ke arahnya. Tanpa sadar, dia membeku dan menurunkan bulu matanya.

Qiao Anhao berpikir bahwa Lu Jinnian akan mengabaikannya, berjalan seperti biasa, tapi kali ini, dia berhenti tepat di depannya.

Jantungnya berdetak cepat. Dengan cemas, dia mengangkat kepalanya untuk melihat Lu Jinnian.

Dia tetap tenang, tatapannya terfokus pada ponselnya tanpa emosi.

Qiao Anhao sudah kebal terhadap sikap dingin Lu Jinnian, tapi dia tidak mengerti mengapa dia menatap teleponnya dengan intensitas seperti itu.

Jari-jarinya membeku karena tatapan dingin Lu Jinnian. Dia memindahkannya secara tidak wajar, mengepalkan telepon lebih erat. Karena Lu Jinnian tidak menunjukkan niat untuk berbicara, dia mencoba melindungi rasa malunya dengan mengubah topik pembicaraan.

“Err, terima kasih telah membantu saya di sana.”

Sejujurnya, fakta bahwa Lu Jinnian akan membantunya dalam situasi seperti itu membuat dia benar-benar tersanjung. Dalam hal itu, dia merasa seolah-olah hatinya telah berkembang menjadi taman mini. Dia dibiarkan dalam kebahagiaan murni. Meskipun sudah satu jam, kehangatan dan kemanisan masih meremas hatinya setiap kali dia memikirkannya.

Dia benar-benar membantunya … Apakah itu berarti .. jauh di dalam hatinya, dia tidak membencinya begitu banyak?

Lu Jinnian mendengar Qiao Anhao, dan tatapannya perlahan bergeser dari ponselnya ke wajahnya.

Saat penerangan jalan yang remang-remang menghantam kulit porselen putihnya, fitur-fiturnya melembut, membuatnya tampak manis dan lembut.