Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 378

Bab 378: Dengan Cara Apa Aku Tidak Cukup Baik? (8)

Penerjemah: Editor Kingbao: DarkGem

Lu Jinnian melirik senyumnya, kebahagiaan dan kelembutan menyelimuti hatinya. Ini adalah bagian paling indah dalam hidup: Tidak peduli seberapa sibuk Anda, saat Anda selesai, orang yang Anda cintai ada di sana, menunggu dengan senyum terhangat.

Dia menatap senyum lembutnya untuk waktu yang lama sebelum berkedip. Dengan suara hangat, dia bertanya, “Lapar?”

“Aku baik-baik saja.” Satu jam yang lalu, dia memang lapar, tapi setelah sekian lama, rasa lapar hilang.

Lu Jinnian mengambil kunci mobil dan dompetnya dari meja kopi sambil berkata, “Ayo pergi, aku akan memberimu makanan.”

Dia membawanya ke Restoran Gedung Putih di kota Beijing yang harganya setidaknya lima digit per makan, dengan tambahan dua puluh persen dari biaya layanan. Restoran adalah tempat yang tidak bisa dibeli dengan uang. Dikatakan bahwa pelayan wanita di sini memiliki persyaratan lebih tinggi daripada di “Paradise”, klub malam terbesar di Beijing.

Ini adalah pertama kalinya Qiao Anhao masuk di restoran ini, dan itu hanya seperti rumor yang muncul. Hanya biaya masuk tujuh digit dan itu belum termasuk makan. Semua anggur yang disajikan terkenal di dunia dan server mengenakan qipao berwarna terang yang memeluk sosok montok mereka dan memiliki visual yang luar biasa. Itu pasti tempat yang menyehatkan mata.

Sejujurnya, restoran itu mewah. Makanannya enak tapi tidak sepadan dengan harganya.

Bahkan jika harganya tidak sepadan, Qiao Anhao masih memiliki makanan yang menyenangkan.

Setelah makan, semuanya sudah terlambat dan seluruh kota menyala.

Lu Jinnian melaju melintasi malam yang tenang di belakang set film.

Qiao Anhao belum mau berpisah dari Lu Jinnian dulu, jadi ketika mobil berhenti, dia enggan melepas sabuk pengamannya dan turun dari mobil perlahan-lahan.

Keduanya berjalan berdampingan ke pintu masuk hotel. Pelayan itu menekan lift setelah mereka berdua masuk. Lu Jinnian menekan lantai sementara dia menekan lantai.

Dia melihat angka-angka merah di lift yang naik, satu angka pada satu waktu, mencapai lantainya secara instan. Ketika pintu lift terbuka, dia berbalik dengan enggan untuk mengucapkan selamat tinggal padanya.

Lu Jinnian mengangguk ringan, berkata, “Selamat malam.”

Qiao Anhao terus menatapnya untuk sementara waktu. Hanya ketika pintu lift mengeluarkan suara, dia dengan cepat keluar. Ketika dia hendak berbalik dan melambai kepadanya, pintu sudah tertutup.

Setelah Lu Jinnian mencapai kamarnya, dia menanggalkan dasi dan melepas bajunya sebelum berjalan ke kamar mandi. Saat itu, dia menerima pesan dari Qiao Anhao, [Terima kasih atas makanan yang nikmat malam ini.]

Tindakan Lu Jinnian melambat. Dengan tangannya yang bebas, dia mengetik beberapa kata, menjawab dengan [Sama-sama.]

Dia dengan cepat menjawab dengan wajah tersenyum, berkata, [Aku akan pergi dan mandi sekarang, selamat malam.]