Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 203

Penerjemah: Editor Paperplane: DarkGem

Lu Jinnian bangun pagi-pagi untuk datang ke villa Gunung Yi. Karena dia masih sedikit demam, dia tidak pernah tidur nyenyak, dan begitu mendengarkan obrolan Qiao Anhao, tanpa disadari dia mengangguk.

Tidur siang itu, ia jatuh tertidur lelap. Ketika dia bangun lagi, langit di luar jendelanya sudah gelap. Saat lampu dimatikan di kamarnya, gelap gulita.

Lu Jinnian mencari-cari remote control. Dia menyalakan semua lampu di vila. Melihat bahwa dia adalah satu-satunya di ruangan itu, dia secara naluriah mengangkat lengannya untuk menggosok perban di punggungnya. Dengan ini, dia mengkonfirmasi bahwa Qiao Anhao benar-benar berada di sini siang ini. Dia kemudian terbang dari tempat tidur dan meninggalkan ruangan.

Villa itu sangat sunyi. Selain langkah kakinya, tidak ada suara lain yang bisa terdengar. Jendela dari lantai ke langit-langit di lantai pertama tidak tertutup, sehingga udara malam yang dingin meniup tirai, membuat mereka berkibar tanpa henti.

Lu Jinnian berkeliling seluruh vila tetapi tidak bisa melihat Qiao Anhao sama sekali. Sedikit kekecewaan tidak bisa tidak muncul di hatinya. Dia sudah pergi … Lu Jinnian berdiri di ruang tamu besar yang kosong sendirian untuk waktu yang lama sebelum mengerucutkan bibir dan berjalan menaiki tangga. Dia mengitari kamar sekali lagi sebelum akhirnya mengambil beberapa pil dari kabinet di dekat tempat tidur.

Garis pandang Lu Jinnian langsung berhenti. Dia diam-diam menatap untuk waktu yang lama, dan kemudian mengeluarkan sebatang rokok dari laci samping, duduk. Dia menyalakannya tetapi tidak memukul, ketika dia mendengar suara samar datang dari bawah.

Dia mengerutkan alisnya dan mendengarkan dengan cermat. Sebenarnya ada suara langkah kaki yang samar. Setelah itu, dia mengeluarkan rokok di tangannya di nampan abu, lalu dengan cepat bangkit dan meninggalkan ruangan. Ketika dia sampai di tangga, dia melihat Qiao Anhao terengah-engah, membawa tas besar ke ruang makan.

Lu Jinnian berjalan mendekat, dengan santai menuruni tangga menuju ruang makan.

Pintu ruang makan terbuka, dan dia melihat wanita itu mengambil satu piring demi satu dari kantong makanannya dan meletakkannya dengan rapi di meja makan.

Lu Jinnian tidak mengatakan sepatah kata pun untuk mengganggunya, bersandar di ruang makan doo sambil dia diam-diam menonton.

Qiao Anhao dengan baik mengepak semuanya, menatap meja makanan, dan bertepuk tangan dengan puas. Dia berbalik saat itu, siap untuk memanggil Lu Jinnian untuk makan malam. Ketika dia melihatnya berpose santai di pintu, dia melompat kaget, tetapi kemudian tersenyum padanya. “Kamu bangun? Lalu cuci tanganmu untuk makan malam. ”

Lu Jinnian tidak bergerak tetapi menatap ke mata Qiao Anhao untuk sementara waktu, lalu bertanya, “Kamu baru saja keluar untuk dibawa keluar?”

Qiao Anhao mengangguk, lalu berkata dengan sedikit amarah di suaranya, “Kamu hidup terlalu jauh. Mereka tidak akan mengantar ke sini, jadi saya harus pergi ke sana sendiri untuk mendapatkannya. ”

Jadi dia tidak pergi setelah semua … hati Lu Jinnian sedikit rileks. Dia perlahan berdiri tegak, berbalik ke lantai pertama, dan pergi ke kamar mandi umum untuk mencuci tangannya. Ketika dia kembali, Qiao Anhao sudah duduk dengan patuh di meja makan, menunggunya.

Ketika dia melihatnya masuk, dia berkata, “Aku tidak bisa memasak, dan aku tidak tahu apa yang ingin kamu makan, jadi aku membeli makanan yang agak hambar.”

Lu Jinnian menarik keluar kursi di depan Qiao Anhao dan duduk. Dia melirik lebih dari lima piring dan satu sup. Daging dan sayuran cocok satu sama lain dengan baik, dan nutrisi seimbang. Dia mengangguk pada Qiao Anhao dan mengambil sumpit yang sudah disiapkannya untuknya sebelumnya dan mulai makan.

Setelah beberapa gigitan, Lu Jinnian mengangkat kepalanya dan menatap Qiao Anhao, yang sedang makan dalam diam. Dia berhenti sejenak, memikirkan topik pembicaraan. Dia bertanya, “Bagaimana kamu bisa masuk?”