Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 145

Penerjemah: Editor Kingbao: DarkGem

Dulu, meskipun dia jauh, hanya sedikit berkata, itu masih jauh lebih baik daripada bagaimana dia sekarang!

Lu Jinnian selesai mandi dalam sekejap, dengan santai mengenakan jubah dan mulai mengeringkan rambutnya dengan handuk saat dia berjalan keluar. Qiao Anhao masih di tempat yang sama seperti ketika dia memasuki kamar mandi, dan dia tidak bisa menahan sedikitpun cemberut. Mengambil langkah besar ke sisinya, dia bertanya, “Bukankah aku menyuruhmu pergi ke tempat yang seharusnya? Atau apakah Anda lebih suka tempat ini? ”

Saat dia selesai berbicara, dia meraih lengannya, mendorongnya ke sofa sebelum berbaring di atasnya.

“Karena ini yang kamu inginkan, aku akan memenuhi keinginanmu … Tubuhku memang menginginkannya!”

Qiao Anhao sedikit gemetar, menurunkan bulu matanya secara naluriah untuk menyembunyikan luka di matanya.

Lu Jinnian menunduk. Ketika dia bersiap untuk menciumnya, dia tiba-tiba teringat sesuatu dan mengulurkan tangan untuk menarik dagunya. Mengangkat kepalanya, dia memaksanya untuk menatap matanya sebelum bertanya dengan dingin, “Qiao Anhao, tidakkah kamu ingin belajar dari Zhao Feiyan dan Zhao Hede? Dua saudara perempuan berbagi suami? ”

Qiao Anhao terpana oleh pertanyaan acak yang tiba-tiba dia usir. Sebelum dia bisa memproses kata-katanya, dia didorong ke lantai keras lagi. Dengan mengejek dalam suaranya, dia terus mempermalukannya. “Qiao Anhao, kamu naik ke tempat tidurku dan menjadi perempuanku, dan sekarang kamu memuji saudaramu di depanku? Apakah Anda tidak merasa menjijikkan? ”

Sejak hari mereka menikah, Lu Jinnian selalu melemparkan kata-kata kejam padanya. Meskipun dia berpikir bahwa dia kebal terhadapnya, itu masih terasa sakit setiap saat. Karena dia mencintainya, karena dia peduli padanya, dia akan selalu keberatan.

Qiao Anhao memucat. Memuji saudara perempuannya dianggap menjijikkan?

Lu Jinnian mengencangkan cengkeramannya di dagunya, melanjutkan, “Luruskan ini, aku tidak menginginkannya. Anda tidak merasa berbagi seorang lelaki dengan saudara perempuan Anda menjijikkan, tetapi saya tahu! Sejak hari aku tidur denganmu, aku tidak akan pernah menyentuh Qiao Anxia, jadi berhentilah mencoba memujinya. Saya tidak suka dia, dan bahkan jika dia berpikir sebaliknya, itu semua satu sisi dan tidak ada hubungannya dengan saya. ”Dia berteriak bagian terakhir itu.

Dia awalnya tidak ingin menjelaskan dirinya sendiri setelah dia mulai memuji Qiao Anxia. Dia mungkin tidak peduli apakah dia memiliki sesuatu yang terjadi dengan wanita lain, tetapi jauh di lubuk hatinya, dia masih tidak bisa menjelaskan dirinya sendiri.

Pada saat itu, kesedihan dan ketidakberdayaan mengaburkan matanya. Dia mengepalkan giginya, menundukkan kepalanya, dan mencium bibirnya.