Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 144

Penerjemah: Editor Kingbao: DarkGem

Qiao Anhao berhenti di jalurnya, terpana oleh perintah acak “Pergi dan mandi”. Dia berbalik dan hendak “Hah?” Sebagai tanggapan tetapi dihentikan oleh ekspresi Lu Jinnian. Pada titik tertentu, ekspresinya menjadi jauh, tatapannya dingin. Bahkan udara di sekitarnya sepertinya sudah dingin.

Qiao Anhao membuka mulutnya, tetapi tidak ada yang keluar. Dia hanya berdiri di sana, tidak bergerak.

Lu Jinnian menempelkan bibirnya, tangannya mengepal erat seolah-olah menekan emosinya. Setelah sekitar sepuluh detik tidak ada gerakan, dia berbicara lagi, suaranya penuh amarah, “Tidakkah kau mendengarku? Pergi dan mandi! Atau apakah Anda mengharapkan saya untuk memandikan Anda? ”

Suara Lu Jinnian berubah ganas menjelang akhir, tidak memberi Qiao Anhao ruang untuk keberatan. Dia sedikit gemetar, terhuyung mundur. Berbalik, dia buru-buru berjalan ke kamar mandi.

Setelah dia mandi dan keluar, Lu Jinnian masih berdiri dengan punggungnya ke ruang tamu, sebatang rokok di tangannya, mengambil isapan yang dalam. Mendengar pintu kamar mandi terbuka, dia mengangkat kepalanya sedikit, mengamati Qiao Anhao. Saat dia melihatnya, dia menghela napas dalam-dalam sebelum mematikan rokoknya di asbak terdekat. Dengan santai, dia berbalik untuk menatapnya. Dengan suara tenang dia berkata, “Tidakkah kamu bertanya mengapa aku memanggilmu? Anda pikir saya punya kegunaan lain untuk Anda? Tubuhku hanya membutuhkanmu, aku hanya ingin berhubungan seks! ”

–

Qiao Anhao sudah meramalkannya saat dia memintanya mandi, tapi dia tidak pernah berharap dia mengatakan sesuatu yang begitu kejam begitu dia keluar.

Tubuhku hanya membutuhkanmu, aku hanya ingin berhubungan seks …

Qiao Anhao menggigit bibirnya, tangannya mengencang di pakaiannya, wajahnya luntur warna.

Lu Jinnian sepertinya tidak menyadari reaksinya. Mengangkat tangannya, dia membuka kancing kancingnya dan melemparkan bajunya ke sofa. Dengan dada telanjang, dia bergegas ke kamar. Setelah melewatinya dalam perjalanan ke kamar mandi, dia melambat, berkata, “Jangan hanya berdiri di sana, tunggu di mana Anda seharusnya.”

Selesai, dia menyapu melewati Kate dan melangkah ke kamar mandi, membanting pintu tertutup.

Saat Qiao Anhao mendengar pintu menutup, dia bergidik. Malam ini, harmoni awal telah memberinya sinar harapan baru.

Bahkan jika mereka tidak dapat memiliki cinta, mereka masih bisa kembali ke masa sebelumnya ketika dia diam-diam membawa obor, ketika dia masih peduli padanya.