Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 118

Penerjemah: Editor Kingbao: DarkGem

Lu Jinnian mendorong membuka pintu kamar. Itu diam dan, ketika dia masuk, dia melihat Qiao Anhao berbaring di sisi tempat tidur dalam tidur nyenyak.

Dia berjalan lembut, tidak membuat suara. Dengan cahaya lampu yang samar, dia menatap wajah Qiao Anhao untuk sementara waktu sebelum meraih untuk mengambil teleponnya dari tangannya. Dia meletakkannya di atas meja di samping tempat tidur dan bergerak kembali untuk dengan ringan menutupi punggungnya yang terbuka dengan selimut.

Lu Jinnian duduk di sisi tempat tidur selama beberapa waktu sebelum mengulurkan tangan untuk menyentuh wajahnya. Dengan ibu jarinya, dia membelai pipinya dan di bawah matanya seolah-olah dia menyeka air matanya. Dia secara bertahap menggerakkan tangannya ke atas kepalanya, meninggalkannya di sana diam-diam.

Sejak lima tahun yang lalu, setelah dia tahu bahwa dia adalah seseorang yang dia tidak pernah bisa cintai, dia selalu tetap dingin dan tenang di depannya. Bahkan jika dia akan kehilangan kendali sesekali, dia dapat dengan cepat menangkap dirinya dan menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya, tidak membiarkannya mengetahui bahwa cintanya adalah alasan di balik tindakannya yang terburu-buru.

Selain ibunya, dia adalah satu-satunya di dunia yang dia pedulikan.

Ibunya telah memberinya kehidupan, membiarkannya mengalami kedinginan dan kegelapan dunia, tetapi Qiao Anhao telah memberinya kehidupan baru. Dia adalah alasan kehangatan dan cahaya masih ada di dunia ini.

Tetapi dia tidak akan pernah tahu bahwa dalam hidupnya, dia adalah dorongan dan harapannya.

Bahkan sekarang ketika dia akhirnya berhasil, dia masih drive dan harapannya.

Tidak ada yang tahu bahwa selama ini, bahkan jika dia memiliki keluarga, dia telah hidup sendirian.

Bahkan jika dia terus dikelilingi oleh orang-orang sekarang, mereka tidak akan pernah tahu itu jauh di dalam, dia dimakamkan dalam kesepian.

Sejak dia muda, dia tidak pernah meminta banyak — dia hanya menginginkannya. Tetapi ada banyak hal yang tidak bisa dia dapatkan, dan itu termasuk dia.

Dia pernah berpikir untuk memperjuangkannya, tetapi sebelum dia bisa memulai, dia telah didiskualifikasi. Segera setelah itu, dia mulai menghindarinya.

Itu adalah misteri baginya mengapa dia mulai menghindarinya.

Bahkan sampai hari ini, dia masih tidak jelas mengapa dia meninggalkan hidupnya.

Pada salah satu malam itu Xu Jiamu mengadakan pertemuan. Pada malam itu, dia merasa tidak enak karena dia dan sudah banyak minum. Mabuk dan kacau, dia tampaknya telah melihatnya. Ingatannya tidak utuh dan dia tidak yakin apakah itu benar-benar terjadi, tetapi dia telah menanyakan sesuatu kepadanya dan dia sepertinya telah menjawab. Dan ketika dia bangun, dia sudah tidak ada lagi. Dia bertanya pada Xu Jiamu kapan dia pergi dan dia bilang dia pergi lebih awal, jadi dia tidak yakin apakah pembicaraan mereka benar-benar terjadi.