Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 109

Penerjemah: Editor Kingbao: DarkGem

Alasan sebenarnya dia memutuskan untuk meninggalkan makan malam sebelumnya adalah karena Song Xiangsi, wanita gila, telah datang untuk bergosip tentang perasaannya.

Pada saat itu, dia sudah dalam suasana hati yang buruk, dan ketika dia pergi, tiba-tiba hujan mulai turun, menyebabkan dia mengingat masa lalu, lebih jauh mempengaruhi dirinya. Tanpa sadar, dia sedang dalam perjalanan ke Taman Mian Xiu.

Sejak lima tahun yang lalu, Lu Jinnian tidak pernah berani menunjukkan tanda-tanda perasaannya. Namun, dia merasa tidak ingin menjawab pertanyaan keduanya karena berbicara dengannya selalu merupakan berkah baginya.

Dia ragu-ragu, menemukan jawaban konvensional. “Aku punya sesuatu nanti jadi aku kembali lebih awal.”

Kalimat kedua Lu Jinnian muncul sekitar satu menit setelah yang pertama sehingga ketika dia tiba-tiba melanjutkan, Qiao Anhao memiliki ekspresi ragu. Beralih untuk menatapnya, dia menyadari bahwa dia menjawab pertanyaan kedua, jadi dia mengangguk cepat-cepat, mengakui jawabannya. Setelah beberapa saat, dia menjawab dengan suara “oh”.

Jalan yang diambil Lu Jinnian adalah jalan yang selalu diambilnya, jadi ketika dia melihat pusat perbelanjaan Bai Sheng, dia tahu bahwa akan ada stasiun kereta api seratus meter di depan. Saat ini jam 10 malam sehingga kereta masih beroperasi. Lu Jinnian pasti memiliki masalah darurat yang harus diurus karena dia kembali dalam hujan lebat, bahkan melewatkan makan malam Song Xiangsi. Itu tidak jauh dari Mian Xiu Garden, dan jika dia pergi setelah mengirimnya kembali, itu akan sangat terlambat ….

Qiao Anhao berjuang sedikit sebelum akhirnya berkata, “Ada stasiun kereta api seratus meter di depan, Anda bisa membiarkan saya pergi ke sana. Saya bisa naik kereta, Anda harus mengurus masalah Anda. ”

Mata Lu Jinnian redup seketika. Apakah dia perhatian atau berusaha menghindarinya?

Dia mengencangkan genggamannya di setir, tidak bereaksi terhadap kata-katanya, seolah-olah dia tidak berbicara.

Cukup sering, dia akan memilih untuk mengabaikan apa pun yang dikatakannya yang mengisyaratkan untuk menghindarinya.

Qiao Anhao sadar bahwa Lu Jinnian sering mengabaikannya, jadi dia tidak bisa memastikan apakah dia menyetujui lamarannya atau tidak. Ketika mobil hendak mencapai stasiun kereta, dia menunjukkannya sekali lagi.

“Stasiun kereta ada di sini …”

Ketika dia berbicara, mobil itu tidak berhenti. Ini mempercepat, zoom melewati stasiun kereta api.