Bringing the Nation’s Husband Home - Chapter 108

Penerjemah: Editor Kingbao: DarkGem

Tindakan Lu Jinnian cepat dan tegas, tidak memberi Qiao Anhao ruang untuk keberatan. Dia mendorongnya ke kursi penumpang depan dan kembali ke kursi pengemudi.

Dia mengencangkan sabuk pengaman dan membanting pedal gas. Dari sudut matanya, dia bisa melihat bahwa Qiao Anhao belum memasang sabuk pengamannya. Jari-jarinya bermain dengan kemudi untuk sementara waktu sebelum membungkuk padanya.

Qiao Anhao terkejut dengan kedekatannya yang tiba-tiba dan karena dia tidak bisa mengatakan niatnya, dia bergerak mundur secara naluriah.

Melihat tindakannya, Lu Jinnian tidak bisa menahan perasaan diejek. Dia sangat membenci kedekatan pria itu?

Matanya redup seketika, bibirnya mengepal erat. Dia menarik sabuk pengaman di sebelahnya dengan kasar dan mengencangkannya sebelum mundur kembali dengan cepat. Kembali di kursinya, kakinya menabrak pedal gas sekali lagi. Mobil itu melaju ke depan dan jika Qiao Anhao tidak memiliki sabuk pengaman yang diikat, dia akan terguling.

Ini adalah pertama kalinya mereka sendirian setelah malam dia mencoba menghentikan kesepakatan mereka.

Qiao Anhao bingung. Dia tetap diam dan dalam posisi yang sama bahkan setelah mobil itu dikendarai untuk waktu yang lama.

Keheningan menyelimuti mobil, hanya hujan turun ke jendela dan iklan radio memecahkannya.

Qiao Anhao tidak berani menatap Lu Jinnian, jadi dia menoleh sedikit, mengamatinya melalui cermin samping yang buram. Dia bisa mengatakan bahwa dia tidak dalam suasana hati yang baik dan sarafnya yang awalnya gemetar semakin goyah. Dia mencengkeram tasnya dan bahkan napasnya menjadi hati-hati.

Suasana ketat mencekiknya. Dia mati-matian memikirkan suatu topik. Pada akhirnya, dia bertanya dalam satu nafas, “Kamu … tidak pergi ke makan malam ulang tahun Song Xiangsi? Kenapa kamu kembali ke sini? ”

Lu Jinnian tidak pernah berharap Qiao Anhao berbicara dengannya. Untuk sesaat tertegun, dia berhenti sejenak sebelum berkedip perlahan. Dengan ekspresi yang sedikit lebih hangat, dia terus melihat ke depan. Dia menjawab dengan suara yang jelas, sedikit kelembutan di dalamnya, “Aku kembali lebih awal.”

Setelah beberapa saat, Lu Jinnian ingat bahwa Qiao Anhao telah mengajukan dua pertanyaan. Sejak muda, dia selalu sendirian, tidak banyak berinteraksi dengan orang lain, maka dia tumbuh memiliki beberapa kata. Tetapi setiap kali Qiao Anhao mengajukan pertanyaan kepadanya, terlepas dari apakah itu sebelum atau sekarang, ia akan berusaha sebaik mungkin untuk menjawab selengkap mungkin.