Assassin’s Chronicle - Chapter 404

Bab 404: Mantra Terlarang dari Abyss

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Reputasi bisa sangat nyaman saat itu, tetapi juga dapat menyebabkan banyak masalah. Anfey bukan orang yang paling terkenal, tetapi dia juga tidak dikenal. Jika dia lebih terkenal, mungkin meyakinkan tentara bayaran untuk bergabung dengannya akan jauh lebih mudah. Dia bisa bergerak melalui lautan kematian karena dia tidak cukup terkenal untuk diketahui semua orang.

Para ahli nujum tidak memperhatikannya. Mereka lebih khawatir tentang Suzanna. Mereka tidak tahu tentara bayaran memiliki kekuatan tingkat atas sampai mereka melihat kekuatan tempur yang menyilaukan.

Apakah dia mau atau tidak, Anfey tahu ini adalah satu-satunya kesempatan untuk menerobos. Fernando bisa maju terus tanpa khawatir, tetapi para necromancer perlu menyisihkan sebagian dari pasukan mereka untuk menyerang tentara bayaran. Perjuangan untuk Kitab Kehidupan hampir sama pentingnya dengan seluruh pertempuran itu sendiri.

Beberapa sosok gelap muncul di udara. Enam ahli nujum tiba untuk membantu dalam pertempuran. Anfey dan Suzanna sudah berpisah dan menuju ke arah yang berbeda. Satu menghentikan para Ksatria Maut, sementara yang lain berhadapan dengan hantu mengambang.

Suzanna berada di bawah banyak tekanan. Itu tidak mudah menghadapi ratusan Knights of Death saja. Pekerjaan Anfey juga tidak mudah. Dia perlu membunuh para hantu. Para imam pergi dan tentara bayaran tidak bisa mengurus hantu itu sendiri. Jika hantu mencapai kota, itu berarti kekacauan dan kekacauan.

Anfey melihat para necromancer, tapi dia tidak bisa membiarkan dirinya terganggu. Spectre terlalu cepat. Untungnya, para hantu tidak mencoba menyerang tentara bayaran. Para hantu melolong ketika mereka bergerak ke arah Anfey, membombardirnya dengan sihir pikiran, lalu dengan cepat terbang lagi, menunggu kesempatan berikutnya untuk menyerang. Jika itu adalah sistem sihir lain, Anfey harus menggunakan pikirannya untuk mengendalikan elemen. Namun, dia hampir kebal terhadap sihir para hantu. Hampir mustahil bagi para penonton untuk mengalahkannya kecuali mereka semua menyerangnya secara bersamaan.

Para ahli nujum tiba dan mengamati pertempuran. Mereka datang bukan untuk membunuh siapa pun. Tujuan mereka adalah untuk mengambil Kitab Kehidupan. Jika mereka harus membunuh seseorang, mereka lebih suka memfokuskan energi mereka pada wanita pedang itu. Jika mereka bisa mengubahnya, itu akan menjadi tambahan yang tak ternilai bagi pasukan mereka.

Anfey mengabaikan ahli nujum juga. Dia berbalik dan menangkis serangan dari hantu, lalu menusuknya dengan Pedang Api. Spectre sangat kuat dan sangat sulit dihancurkan. Namun, karena Anfey tahu kelemahan mereka, itu menjadi tugas yang mudah baginya.

Salah satu ahli nujum tiba-tiba berbalik dan, dengan lambaian tangannya, mengirim tombak tulang ke arah Anfey.

Anfey melompat ke samping dan berlari menjauh dari tempat di mana sangkar tulang tiba-tiba muncul. Anfey melambaikan Pedang Api dan memotong tulang tombak. Dia melompat ke arah hantu lain dan mengiris tubuh makhluk itu, mengubahnya menjadi kabut.

Necromancer meludah dengan marah.

“Hans, apa yang kamu lakukan?” ahli nujum lainnya berhenti dan bertanya.

“Dia membunuh momokku!”

“Hans! Luruskan prioritasmu,” kata ahli nujum itu dengan marah.

“Silakan,” kata Hans. “Aku akan menyusul.” Anfey telah menghancurkan hantu lain dan ahli nujum yang disebut Hans semakin marah. Dia sangat dekat dengan momoknya.

Anfey berlari melalui zombie. Setiap kali dia melambaikan pedangnya, dia bisa membunuh beberapa zombie, meskipun itu bukan targetnya. Spectre-nya cepat, tapi dia tidak lambat. Sihir necromancer itu tidak mengganggunya, dan dia mengabaikannya.

Hans melepaskan dua sangkar tulang dan merindukan Anfey dua kali. Dia menjadi frustrasi dan merilis Touch of Death.

Touch of Death adalah mantra yang sangat kuat dengan jangkauan yang luas. Kabut gelap yang dibuatnya dapat menutupi area yang luas dalam hitungan detik. Kabut itu sangat korosif dan semua yang disentuhnya, termasuk zombie, akan berubah menjadi debu.

Anfey menatap hantu lain ketika dia merasakan perubahan tiba-tiba pada unsur-unsurnya. Dia tahu ini pasti mantra yang kuat, dan dia harus menghindarinya. Anfey merunduk, melepaskan perisai ajaib di sekeliling dirinya dan dengan cepat memanggil dinding bumi.

Kabut hitam korosif muncul entah dari mana dan mulai menyebar dengan cepat. Perisai ajaib, bagaimanapun, sudah membentuk dan memblokir kemajuan kabut.

Si necromancer mengerutkan kening. Dia telah melihat orang-orang menghindari mantranya, tetapi dia belum pernah melihat orang menghindarinya dengan cara yang aneh.

Perisai ajaib mulai bergetar dan meledak. Sentuhan Maut adalah mantra yang terlalu kuat untuk dilindungi oleh perisai sihir kecil, tetapi itu memberi Anfey cukup waktu untuk melarikan diri. Pada saat perisai ajaib menghilang dan kabut mulai bergerak lagi, Anfey sudah keluar dari kabut.

Para hantu pasti merasakan kemarahan pemiliknya dan mengepung Anfey, berusaha mengeluarkannya. Anfey mengerutkan bibirnya dan menyapu pedangnya di sekitar dirinya, mengeluarkan beberapa hantu sekaligus.

Hans meludah. Dia sekarang tahu bahwa siapa pun yang membunuh momoknya bukanlah seseorang yang bisa dia tangani dengan mudah. Dia mengulurkan tongkat tulangnya dan mulai melantunkan mantra. Semua hantu berhenti melesat di udara dan mulai bergetar. Para penonton berkumpul dan mengirimkan gelombang sihir pikiran yang kuat tetapi sulit dideteksi ke arah Anfey.

Para penonton menggunakan Touch of Dread, mantra yang kuat bahkan kekuatan tingkat atas tidak bisa mempertahankan diri terhadap. Itu akan membawa kembali hal yang paling menyakitkan dalam ingatan siapa pun. Mantra itu sendiri tidak bisa membahayakan siapa pun, tetapi itu akan mengirim orang ke pikiran mereka sendiri.

Anfey tiba-tiba berhenti bergerak.

Sebelum Hans bisa merayakan, Anfey mengangkat kepalanya dan matanya menemukan Hans. Ketenangan di matanya digantikan oleh kemarahan.

Jika mantra itu digunakan pada Suzanna, dia akan mengingat waktunya bersama ibunya. Itu akan secara efektif mencegahnya dan memberikan ahli nujum kesempatan yang baik untuk melukai atau membunuhnya. Bagi Anfey, mantera itu mengingatkan hantu yang pernah membunuhnya. Itu menyakitkan, tetapi itu tidak cukup untuk menghentikannya.

Dia menjadi marah karena dia tidak tahu apakah hantu itu menangkap ingatannya. Ketika para hantu mendekatinya, tubuh Anfey mulai bergetar, dan dia mengaum dengan keras. Para hantu berhenti seolah-olah membeku, lalu semua meledak pada saat yang sama.

“Ya Tuhan,” bisik Hans. “Itu mantra terlarang dari jurang!”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.