Assassin’s Chronicle - Chapter 265

Bab 265: Kerusakan

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Druid berteriak dan berteriak di kejauhan. Jelas mereka terluka dalam pertempuran. Anfey berbalik untuk melihat dan kemudian berbalik untuk melihat Bruzuryano. Bruzuryano dengan damai melihat sesuatu di depannya. Dia sepertinya tidak bisa mendengar apa-apa. Orang-orang di posisi tinggi tidak hanya harus kejam terhadap lawan mereka. Terkadang mereka harus keras pada orang yang bekerja untuk mereka, bahkan untuk diri mereka sendiri. Kuncinya adalah bersikap dingin dan tanpa emosi.

Kuda yang berlari itu sepertinya merasakan sesuatu dan berteriak kegelisahan saat ia melambat. Sekelompok zombie datang dari hutan, beberapa berjalan dan beberapa merangkak, dan perlahan-lahan memblokir Anfey di atas rumput. Mata mereka tidak memiliki fokus, hanya menatap apa yang ada di depan mereka. Anfey mengangkat alisnya. Dia merasakan kematian di hutan sejak lama. Tidak masuk akal kalau Bruzuryano tidak merasakannya. Sebagai asisten Bruzuryano, dia tidak bisa melakukan apa-apa saat ini kecuali menunggu Bruzuryano untuk memulai pertarungan.

“Itu aneh.” Bruzuryano menatap matahari terbenam. Dia berkata pelan, “Kamu tinggal!” Dia melompat dari kereta. Tanpa akselerasi, dia melewati gerobak dalam sekejap mata dan berlari secara diagonal ke zombie yang memblokir jalan.

Suzanna berlari dengan kecepatan penuh. Dia tampak seperti meteor. Kekuatan tempur meninggalkan jejak seperti ekor meteor yang terang. Bruzuryano berlari seperti binatang raksasa yang sangat marah. Meskipun dia jauh lebih kecil dari binatang raksasa, dia terlihat sangat mirip dengan satu. Awan-awan tanah di bawah kakinya berhembus begitu jauh hingga jatuh ke rumput, puluhan meter jauhnya. Rumput itu hancur dan ditutupi dengan tanah, menunjukkan kekuatan kaki Bruzuryano yang berdebar kencang.

Ketika Bruzuryano hanya berjarak kurang dari 20 yard dari zombie, dia tiba-tiba melompat. Seekor beruang raksasa yang diciptakan oleh cahaya dan kabut muncul di belakang Bruzuryano. Ketika Bruzuryano mendarat di tanah, beruang raksasa itu menabrak tanah dengan keras. Gelombang kejut yang tak terlihat tetapi intens menyapu tanah. Zombi di sisi lain dikirim tinggi-tinggi di udara seperti kacang polong yang dilemparkan ke dalam pot. Saat berikutnya, tanaman merambat yang tak terhitung mulai muncul di tanah. Mereka menciptakan jaring raksasa dan menutupi semua zombie di bawahnya. Itu membungkus semakin erat zombie. Zombi tampak menghilang di bawah jaring anggur. Hanya tanaman merambat yang terlihat. Zombi itu kuat. Beberapa zombie dicekik menjadi dua oleh tanaman merambat, tetapi mereka masih kesulitan bergerak setelah itu. Darah busuk dan bau menetes keluar. Ada bau menjijikkan di udara.

“Annunciata, hentikan trikmu.” Suara Bruzuryano sekeras tsunami di udara.

“Sesuai keinginan kamu.” Annunciata memberi tit untuk tat.

Kabut kelabu muda muncul dari hutan. Ketika kabut kelabu berlalu, pohon-pohon mati, dedaunan yang jatuh berubah menjadi abu bahkan sebelum jatuh ke tanah, cabang-cabang, batang dan rumput semuanya sekarat. Warna tanah berubah dari hitam gelap menjadi putih abu-abu, abu-abu kematian.

Bruzuryano berdiri di depan. Dia diam-diam mengepalkan tangannya. Ini adalah ujian untuk Slanbrea, bukan dia. Jika Slanbrea meminta druid untuk berurusan dengan Fog of Decay, itu hanya membuktikan bahwa dia tidak memiliki kekuatan tempur yang tersisa.

Dua puluh yard, sepuluh yard, Fog of Decay mendekat. Tanaman merambat tidak bisa menangani korosi semacam ini. Mereka pindah kembali ke bawah tanah. Zombi yang mendapatkan kembali kebebasannya meraung dan merangkak menuju Bruzuryano. Slanbrea tidak menanggapi semua ini. Bruzuryano mengambil napas dalam-dalam dan kemudian dia mendengar Annunciata terkikik. Tiga ksatria gelap bergegas keluar dari Fog of Decay. Mereka membentuk segitiga dan bergegas menuju Bruzuryano.

Dalam sekejap mata, Bruzuryano menjadi beberapa kali lebih besar. Seekor beruang raksasa perak sebesar bukit kecil muncul di depan semua orang. Kaki beruang itu sebesar roda mobil. Dia menerobos arus udara dan menghancurkan ksatria gelap di depan. Ksatria gelap itu tampak tanpa bobot dan berputar mundur di udara dan mengenai ksatria gelap lain di belakangnya. Darah busuk terciprat ke mana-mana. Kedua tubuh ksatria gelap itu sangat sobek dan dipelintir bersama dengan tulang kuda yang mereka tunggangi.

Ksatria gelap di sebelah kiri di belakang menusukkan tombaknya ke dada Bruzuryano. Bruzuryano melambaikan tangannya ke atas. Dia tampak seperti sedang memukul lalat yang menjengkelkan. Ksatria gelap itu terbang dengan kudanya ke Fog of Decay dan menghilang.

“Hmm, mengapa kamu berubah menjadi beruang begitu dini?” Cekikikan Annunciata tidak terlalu menyenangkan, tapi dia masih terdengar sangat baik. Dia terdengar seperti sedang berbicara dengan seorang teman lama.

“Uhhhhhhhhhh…” Bruzuryano meraung. Kabut Peluruhan yang menyebar sepertinya bertemu tornado. Kabut berguling mundur beberapa meter. Sepotong tanah tak bernyawa muncul.

Seseorang yang menuntun seekor kuda keluar dari kabut. Tidak tepat memanggilnya seseorang karena dia adalah roh kematian. Dibandingkan dengan teman-temannya, dia terlihat sangat sombong. Dia mengambil waktu untuk berjalan, seperti dia akan menghadiri pesta. Penampilannya sangat tidak biasa. Dia lebih tinggi dari seseorang dan dilindungi oleh baju besi merah gelap. Dia memakai mahkota yang rusak. Matanya tampak lebih cerah daripada kristal seri api, yang membuatnya tampak menakutkan. Tombak di tangannya setidaknya 3 meter, dan menunjuk ke arah Bruzuryano. Kuda perang juga tinggi dan digantung dengan banyak api biru muda, sehalus rambut. Otot-ototnya melotot menembus api biru muda.

Bruzuryano perlahan mundur. Dia tidak takut. Konsep itu tidak ada dalam kamusnya. Pertarungan dengan Death Knight yang kuat di Fog of Decay tidak akan berbeda dengan singa yang mencoba menangkap hiu di lautan. Dia mungkin juga bunuh diri jika dia melakukan itu. Bruzuryano memiliki keberanian untuk bertarung, tetapi ia tidak cenderung melakukan bunuh diri.

Ksatria yang sombong mengangkat tombak di tangannya dan menyapa Bruzuryano. Dia memproklamasikan pertarungan. Fog of Decay sudah bergerak, tetapi berhenti di belakang ksatria. Bruzuryano terkejut sesaat. Apakah Death Knight ini tahu tentang keadilan? Bruzuryano tahu orang macam apa Annunciata itu. Cara berperilaku Death Knight membuatnya merasa bahwa Death Knight ini mungkin terlalu kuat untuk Annunciata untuk memiliki kontrol penuh terhadapnya. Karena itu, dia tidak membiarkan Fog of Decay terus menyebar dan malah menghentikannya di belakangnya.

“Glory …” Ksatria itu mengeluarkan kata.

Bruzuryano merasa sedih. Itu adalah bagian dari sifatnya untuk tidak pernah melupakan arti kata ini, tetapi dia tidak tahu apa sebenarnya kemuliaan itu. Roh maut tidak punya hak untuk berbicara tentang kemuliaan. Dia hanya membawa teror dan ketakutan kepada orang-orang.

Zombies perlahan merangkak keluar dari Fog of Decay. Lima ksatria gelap memimpin zombie-zombie itu di sekitar Bruzuryano, dan mereka terus merangkak ke kereta yang diparkir lebih jauh. The Death Knight berdiri diam, menatap Bruzuryano. Dia hanya ingin bertengkar dengan Bruzuryano. Dia tidak berniat ikut campur dalam bisnis orang lain.

“Apakah kamu pikir aku mudah diganggu?” Anfey bergumam. Dia melompat dari gerobak dan menjatuhkan pisau sabit naga Indigo ke tanah. Dia meletakkan tangannya di pinggul untuk membiarkan dirinya meregangkan punggungnya. Dia menendang kakinya dan mengguncang lengannya untuk menghangatkan badan. Dahulu kala, dia sudah menebak apa tugasnya, jadi dia mencoba membuat pedang sabit naga Indigo dari bilah angin. Sulit untuk membuat kerusakan fatal pada roh maut dengan tombak bilah angin. Kisaran serangan pedang api itu terlalu terbatas. Pedang sabit naga Indigo tidak hanya terlihat mewah, tetapi juga sangat praktis. Kekuatannya bisa mencapai sangat jauh.

Bergerak Anfey tampak aneh bagi orang lain. Zombi melambat. Beberapa ksatria gelap juga menjaga jarak. Keraguan roh maut tidak berarti mereka memiliki kemampuan untuk berpikir. Namun, itu memang menunjukkan perubahan dalam pemikiran Annunciata. Padahal, Anfey salah. Tidak ada yang mengira itu mudah untuk menggertaknya. Ketika banyak orang tahu tentang sesuatu, itu bukan rahasia lagi. Pada saat itu, seluruh dunia sepertinya mencari kepala desa bernama Ben Ladeng. Selain tim topan Yolanthe, Evil Mist juga mencarinya. Yolanthe secara terbuka bisa mencarinya sementara Evil Mist harus melakukannya secara diam-diam karena latar belakang mereka. Mereka takut bahwa mereka akan dibunuh segera setelah mereka mendapat kesempatan untuk melihat Master Swordsman yang telah mengajar Anfey.

Annunciata mengira gerakan aneh Anfey berasal dari Master Swordsman super kuat itu. Dia tidak hanya perlu memikirkannya, tetapi juga mencoba menghafal segalanya.

“Anfey, aku tidak ingin menyakitimu.” Annunciata terdengar lebih bagus.

“Kalau begitu jangan sakiti aku,” Anfey ikut. Dia mengeluarkan pisau sabit naga nila nya.

“Apakah kamu ingin mengunjungiku di rumahku?” Annunciata tidak berpikir itu benar-benar akan terjadi, tetapi dia masih ingin mencobanya. Hasil terbaik adalah Anfey secara sukarela bergabung dengan mereka. Jika itu terjadi, semuanya akan jatuh ke tempatnya. Annunciata berpikir leluhurnya terlalu sederhana dan naif. Mereka selalu ingin orang lain memilih antara asimilasi dan kematian dan bermimpi untuk memerintah Pan Continent. Akibatnya, orang lebih menentang mereka. Setelah kegagalan yang tak terhitung jumlahnya, mereka akhirnya belajar untuk bekerja dengan orang lain. Dalam Mist Evil, selain necromancer, ada banyak sekutu dan pengikut yang tidak menjadi necromancer. Necromancer belajar berbagi kue mereka dengan orang lain. Jalan diukur langkah demi langkah. Mereka perlu mengambil tempat mereka di dunia sebelum mereka berpikir untuk melakukan sesuatu yang lain.

“Mengunjungimu?” Anfey tidak bisa mempercayai apa yang didengarnya. Dia berpikir pada dirinya sendiri bahwa Annunciata harus membencinya dengan penuh semangat alih-alih mengundangnya untuk berkunjung. Anfey tidak ingin mempercayai apa pun yang dikatakannya. Dia menempatkan pisau sabit naga Indigo di bahunya dan tersenyum. “Tentu.”

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami sehingga kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.