Ancient Godly Monarch - Chapter 1879

Bab 1879: Memasuki Laut Darah

Penerjemah: Lordbluefire Editor: Lordbluefire

Laut berwarna darah, perahu terbuat dari tulang. Setiap perahu hanya bisa memuat satu orang.

Qin Wentian melangkah ke kapal tulang tanpa ragu-ragu. Jun Mengchen dan Qi Yu juga telah menentukan ekspresi saat mereka berdiri di kiri dan kanan, masing-masing berdiri di atas kapal tulang. Setelah itu, mereka bertiga melayang ke lautan darah.

Darah seperti laut, tulang seperti perahu. Qin Wentian berpikir jika laut ini terbentuk dari darah seorang ahli tertinggi dan perahu di sini … bisakah mereka dibangun dari tulang-tulang ahli tertinggi?

Jika benar, tempat apa tepatnya Heaven Vault?

Aura penekan menembus atmosfer. Perahu tulang Qin Wentian perlahan melayang ke cakrawala. Jumlah ahli yang melanjutkan secara bertahap meningkat, mempengaruhi yang lain yang masih menonton.

Putra Surga, Qin Dangtian, Pendeta Tujuh Golput, Lin Xiao. Manakah dari mereka yang bukan surga yang dipilih yang memancarkan keagungan? Mereka semua bersedia mengambil risiko dan bagi banyak orang di sini, mereka pada awalnya sudah lebih rendah daripada karakter tertinggi ini. Karena karakter tertinggi itu berani mengambil risiko, mengapa mereka tidak berani?

Bahkan gadis mistis dari Sembilan Surga Mistik Istana, dan keindahan nomor satu dari Dewi Langit Wilayah Nichang, keduanya juga melanjutkan. Apa alasan yang dimiliki orang-orang lain untuk mundur karena kepengecutan?

Setelah memikirkan hal ini, semakin banyak orang menginjak sebuah perahu tulang. Tentu, masih banyak yang ragu-ragu. Lagipula, ada banyak orang di sini. Para ahli dari delapan wilayah di Alam Abadi Kuno Agung semuanya berkumpul di sini untuk pembukaan Gudang Langit.

Pada saat ini dalam kerumunan, sosok berjubah putih melangkah maju, memancarkan aura keanggunan dan kehangatan. Dia tampan dan luar biasa, di mana saja dia lewat, orang-orang di sana terpana oleh auranya dan tanpa sadar membuka jalan untuknya. Dia memberi semua orang perasaan yang tak terduga. Bagaimana ini bisa terjadi? Basis kultivasi mereka berada di dunia tuan penguasa, mereka benar-benar tanpa sadar melangkah mundur untuk membuka jalan bagi pemuda ini ketika ia lewat? Ini menyebabkan mereka merasa kedinginan di hati mereka. Mereka menatap pemuda berjubah putih itu dengan heran, seberapa kuat dia sebenarnya?

Pemuda berjubah putih berjalan ke garis pantai dan menatap monumen di sana.

“Mengubah darah menjadi laut, menggunakan tulang sebagai perahu.” Dia bergumam dengan suara rendah saat senyum muncul di wajahnya. “Menarik.”

Setelah berbicara, dia langsung melangkah keluar. Adegan mengejutkan kemudian terjadi. Pria muda ini tidak menginjak perahu tulang, ia langsung melangkah ke permukaan laut darah saat ia bergerak maju. Bahkan, dengan lambaian tangannya, semburan air berputar-putar. Dia mengulurkan tangan dan menyentuh air, merasakan energi yang terkandung dalam lautan darah.

“Apakah itu sepadan …?” Dia sepertinya tahu sesuatu di balik layar saat dia berbicara dengan lembut. Dia terus berjalan lebih jauh ke kejauhan. Lautan darah ini yang bahkan bisa melukai dewa-dewa surga sebenarnya mirip dengan lautan biasa baginya.

“Ini …” Para ahli lain di pantai semua telah mengejutkan melihat wajah mereka ketika gelombang emosi yang kuat naik di hati mereka. Masih ada para dewa surgawi di antara mereka yang ada di pantai. Bahkan untuk mereka, rasa hormat muncul di hati mereka. Di Alam Abadi Abadi Agung, sebenarnya ada keberadaan seperti itu. Apa yang menakutkan adalah sepertinya tidak ada yang tahu tentang keberadaan pemuda berjubah putih itu.

Qin Wentian dan yang lainnya saat ini melintasi lautan darah. Kecepatan bepergian penguasa dunia secara alami sangat cepat, tidak perlu berbicara tentang dewa surgawi. Namun di lautan darah, tidak ada yang berani melakukan perjalanan terlalu cepat. Mereka semua dengan jujur berdiri di atas perahu-perahu tulang putih ketika mereka mengendalikannya untuk perlahan-lahan melayang ke depan di permukaan air. Pada saat ini, orang-orang di lautan darah melihat sosok berjubah putih berjalan melewati mereka, memancarkan aura yang sangat riang. Gelombang kejutan besar muncul di hati mereka. Bagaimana ini bisa terjadi? Sebenarnya ada seseorang yang dengan mudah melintasi lautan darah? Dari indera mereka, mereka dapat mengetahui bahwa energi di dalam lautan darah ini mampu menghancurkan semua makhluk hidup.

Qin Wentian juga melihat sosok berjubah putih dan begitu dia melihatnya, matanya bersinar dengan cahaya yang cemerlang. Dia membuka mulut dan ingin mengucapkan salam namun dia melihat pemuda berjubah putih itu juga meliriknya. Meskipun Qin Wentian menyamar, pria berjubah putih itu dengan mudah melihatnya. Pria muda berjubah putih tersenyum dan mengangguk ke Qin Wentian. Setelah itu, dia hanya berjalan melewati sisi Qin Wentian.

“Pria ini sangat menakutkan.” Jantung Jun Mengchen berdebar kencang. “Kakak senior, kamu kenal dia?”

“Aku pernah bertemu senior ini sebelumnya. Sejak dia datang ke sini, sangat normal dia bisa melakukan ini. Bahaya di Heaven Vault mungkin bisa menghentikan dewa surgawi tetapi mereka tidak akan bisa menghentikannya. “Jawab Qin Wentian. Jun Mengchen dan Qi Yu di samping membeku ketika mereka mendengar itu, dikejutkan oleh kata-kata Qin Wentian. Karena Qin Wentian mengatakan ini, jelas bahwa dia tahu seberapa kuat pemuda berjubah putih ini.

“Senior, di mana Anda pernah bertemu dengannya sebelumnya?” Jun Mengchen dipenuhi dengan rasa ingin tahu.

“Akademi Suci Dao Surgawi, dunia reinkarnasi. Mengchen, jangan mengungkapkan hal ini kepada orang lain. “Qin Wentian mengirimkan suaranya ke Jun Mengchen. Setelah itu, dia tidak mengatakan apa-apa lagi. Karena senior ini ingin hidup dalam pengasingan, itu akan menjadi yang terbaik jika Qin Wentian berbicara sedikit tentang masalahnya.

“Benar.” Jun Mengchen mengangguk, memahami bahwa kakak laki-lakinya mungkin pernah mengalami pertemuan yang ajaib dengan senior ini sebelumnya. Senior ini harus menjadi karakter yang transenden.

Qin Dangtian, yang berada di depan Qin Wentian, juga melihat sosok berjubah putih. Tatapannya membeku, penuh dengan keterkejutan saat dia memanggil, “Pak, tolong tunggu.”

Sosok berjubah putih itu berbalik dan dengan santai melirik Qin Dangtian.

“Pak, bagaimana Anda bisa melakukan ini?” Tanya Qin Dangtian.

Sosok berjubah putih tidak menjawab. Dia berbalik dan melanjutkan perjalanan. Qin Dangtian menegang, dia benar-benar diabaikan. Namun, ketika dia melihat sosok berjubah putih dengan mudah menginjak air saat dia melintasi lautan darah, dia tidak punya cara untuk mengatakan apa-apa. Sangat mungkin bahwa kekuatan sosok berjubah putih ini jauh melampaui imajinasinya. Lebih baik tidak menyinggung perasaannya.

Sepertinya masih ada beberapa keberadaan yang tidak diketahui dan sangat kuat di Alam Kuno Abadi Agung. Dia harus terus bekerja lebih keras. Dia hanya bisa berharap bahwa perjalanan ke Heaven Vault ini akan memungkinkannya untuk membuat terobosan baru.

Saat para ahli melakukan perjalanan lebih jauh, kemerahan laut darah berubah lebih dalam. Udara di atas mereka diwarnai dengan garis-garis merah juga, menerangi area itu. Suasana yang menekan juga tumbuh semakin menakutkan.

Di depan, gelombang darah bergolak liar, membentuk gelombang raksasa, memanifestasikan badai darah. Sosok berjubah putih langsung berjalan melalui badai. Lautan darah tidak menimbulkan halangan baginya. Namun, bagi para ahli di kapal tulang putih, mereka bisa merasakan betapa berbahayanya hal-hal itu.

“Nichang, pastikan kamu tidak meninggalkan sisiku.” Qin Dangtian mengingatkan. Ekspresinya bertambah berat saat dia memandang sekeliling.

Saat suaranya memudar, banyak karakter kuno bermanifestasi di sekitar Qin Dangitan, berubah menjadi layar cahaya pelindung yang menelan perahu tulangnya dan Nichang. Tidak peduli seberapa liar gelombang darah itu, mereka terhalang oleh layar cahaya pelindung, tidak dapat melakukan kontak dengan Qin Dangtian atau Nichang.

Yang lain di lautan darah semua menghadapi situasi yang sama juga. Qin Wentian menatap gelombang yang berputar di depan. Layar ruang terisolasi muncul di sekitarnya, benar-benar menelan gelombang darah yang bersentuhan dengannya, mengirim gelombang ke dalam kehampaan.

Adapun Jun Mengchen, hantu dunia muncul, berputar di sekelilingnya secara protektif. Niat pertempuran Qi Yu melonjak saat rune pertempuran terwujud, menghalangi gelombang darah.

Semua ahli melepaskan teknik mereka sendiri saat mereka terus melintasi lautan darah.

Badai di depan menjadi semakin dan semakin menakutkan, ombak yang bergemuruh menghantam, berisi kekuatan yang luar biasa. Beberapa tindakan defensif para ahli di laut darah benar-benar diliputi oleh kekuatan laut darah. Langkah-langkah pertahanan mereka hancur ketika ekspresi mereka berubah.

“Hati-hati!” Ekspresi Qin Dangtian menjadi semakin berat.

“Nichang, lautan darah mengandung kekuatan yang bisa merusak segalanya. Biarkan saya mengirim Anda kembali, oke? “Qin Dangtian berbicara kepada Dewi Nichang. Bahkan baginya, layar cahaya pertahanannya berada di tengah-tengah terkorosi.

“Tidak perlu.” Dewi Nichang memiliki ekspresi tekad di wajahnya. Darah seperti lautan, tulang seperti perahu. Pasti akan ada cara untuk melewati rintangan ini.

Pada saat ini, di dalam lautan darah, banyak aliran aliran udara berwarna hitam tiba-tiba menyembur ke arah para ahli di laut darah. Aliran udara berwarna darah ini langsung menembus perlindungan mereka, memungkinkan gelombang darah mengalir ke perahu tulang putih.

Di depan, cahaya harta karun yang mengelilingi Pendeta Tujuh Pantang telah sepenuhnya memudar. Posisinya adalah yang terjauh di depan. Perlahan-lahan, gelombang darah menenggelamkan perahu tulang putih tempat dia berada dan perahu itu mulai tenggelam. Pemandangan ini menyebabkan hati para ahli di belakangnya tenggelam juga.

Pendeta Tujuh Pantang sudah menjadi dewa surgawi. Apa yang akan dia pilih untuk dilakukan.

Hanya untuk melihat pada saat ini, Tujuh Golput menyatukan kedua telapak tangannya dan mengucapkan mantra Buddha. Setelah itu, dia dengan tegas menyerah di atas kapal tulang ketika dia memilih untuk tenggelam ke dalam lautan darah. Ketika kakinya menyentuh lautan darah, mereka berangsur-angsur menjadi ilusi dan menghilang sedikit demi sedikit. Karena setiap inci tubuhnya tenggelam ke dalam air, bagian tubuhnya itu akan menjadi bagian dari lautan darah.

“Ini …” Para ahli di belakang memiliki teror di wajah mereka. Pendeta Tujuh Pantang adalah dewa surgawi. Bahkan dia tidak dapat memblokir korosi laut darah? Bukankah ini berarti bahwa semua orang di sini akan binasa di lautan darah hari ini?

Akhirnya, Pendeta Tujuh Pantang benar-benar lenyap ke lautan darah. Seberkas cahaya Buddha melintas dari dasar lautan darah, seperti sarira agama Buddha.

“Yang Mulia Tujuh Golput, apakah dia meninggalkan bentuk fisiknya (tubuh) untuk mencari dao?” Seseorang bertanya dengan suara bergetar. Di belakang, ada beberapa orang yang memutuskan untuk kembali. Mereka tidak ingin mengambil risiko.

“Nichang.” Qin Dangtian menatap Dewi Nichang. Ekspresi Dewi Nichang masih setenang air. Matanya yang indah tidak takut ketika dia langsung keluar dari perahu tulang putihnya, memasuki lautan darah.

“NICHANG!” Qin Dangtian memanggil dengan keras. Namun, Nichang tidak peduli padanya. Tubuhnya memasuki lautan darah dan dia menghadapi situasi yang sama dengan Pendeta Tujuh Golput. Tubuhnya secara bertahap menjadi bagian dari lautan darah saat dia lenyap. Orang-orang di belakang merasakan hati mereka bergetar bahkan lebih ganas ketika mereka melihat ini. Keindahan nomor satu di Wilayah Surga Dewi Nichang akan mati begitu saja?

“Tunggu.” Mata Qin Dangtian berkedip. The Pureland of Bliss adalah salah satu kekuatan hegemonik terkuat di Alam Kuno Abadi Agung. Ada banyak buku rahasia yang direkam di sana, dan mungkin ada beberapa catatan tentang Heaven Vault. Adapun Nichang, ayahnya memasuki Heaven Vault sebelumnya dan dia mungkin tahu beberapa rahasia. Memasuki lautan darah dengan tubuh mereka mungkin tidak menyebabkan kematian.

Saat dia memikirkan ini, mata Qin Dangtian berkedip dengan resolusi. Dia melepaskan perlindungan layar cahaya dan melangkah keluar dari perahu tulang, memasuki lautan darah. Bahkan Nichang berani melakukan ini, apa yang dia, Qin Dangtian, harus takuti?

“Apakah semua orang sudah gila?” Para ahli di belakang semua merasa bahwa pemandangan di depan mata mereka luar biasa. Orang-orang ini semua gila.

Qin Wentian secara alami melihat apa yang terjadi. Yang Mulia Tujuh Golput, Putra Langit Qin Dangtian, Dewi Nichang. Siapa di antara mereka yang bukan karakter yang memancarkan keindahan? Namun, mereka semua benar-benar memilih untuk turun dari perahu tulang mereka dan langsung memasuki lautan darah. Apakah pilihan ini benar-benar mengarah pada jalan kematian?

Jika itu adalah jalan kematian, bagaimana orang-orang di masa lalu berhasil melewati rintangan ini? Meskipun Heaven Vault berbahaya dan dewa surgawi mungkin mati di dalam, tetapi menurut catatan kuno di Akademi Suci Dao Surgawi, selama seseorang lebih berhati-hati, kemungkinan bertahan masih sangat tinggi. Lautan darah ini tidak benar-benar jalan kematian.

Setelah memikirkan ini, dia berbicara. “Paman Yu, Mengchen. Kalian harus membuat pilihan sendiri. ”

Setelah berbicara, dia benar-benar menyerah pada perlawanan dan membiarkan perahu tulang putih itu tenggelam. Tubuhnya juga tenggelam ke lautan darah!

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<