Advent of the Archmage - Chapter 427

Bab 427: Cara Kematian yang Sangat Mengerikan

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Pelabuhan Ferde, di bawah mercusuar

“Mati!” Ravenna berteriak di belakang Link.

Pada saat yang sama, Link merasakan ruang di belakangnya bergetar. Lalu ada perasaan solidifikasi yang tak terlukiskan. Dia segera tahu bahwa ruang di sekitarnya sekarang disegel oleh suatu kekuatan.

Ruang itu seperti balok es sekarang. Itu benar-benar kaku dan keras juga. Tidak ada cara untuk melakukan apa pun.

“Kau mencoba menutup rute pelarianku?” Tautan bergerak. Dragon Power meledak di dalam dirinya dan sosoknya kabur. Dia berbalik menghadap Ravenna.

Dia melihat Ravenna memegang bola lampu merah gelap di tangan kanannya. Lebih tepatnya, cahaya itu datang dari lengannya. Itu melemparkan benang spidery di udara. Sekilas, tampak seolah-olah sekelompok pembuluh darah ada di udara.

Cahaya itu bersinar dengan cepat, memancarkan kekuatan yang tak terlukiskan.

Dengan ruang terkunci, Tautan tidak dapat menggunakan Dimensi Jump. Semua sihir spasial disegel juga — Flash Instan, Spatial Sphere, Despair … Tunggu, Despair sepertinya masih bisa digunakan.

Tautan dengan cepat mengaktifkan efek khusus dari Jubah Assassin’s. Dia secara instan melemparkan mantra Despair. Sebuah bola cahaya berisi pusaran air hitam melayang di udara.

Setelah itu, Link mengeluarkan tongkat Burning Wrath of Heavens untuk menggunakan Demon Slayer Whip, tetapi sesuatu yang tidak terduga terjadi. Seutas benang merah melintas di udara dan kemudian tersebar tak terkendali.

Demon Slayer Whip-nya telah kehilangan efektivitas!

Semua kekuatan saya telah retak. Warnanya merah tua dan kacau. Ini adalah mantra ilahi Dewa Kehancuran! Pikiran Link berputar dan segera memproses semuanya.

“Ha, kamu tidak bisa melakukan apa-apa. Kehancuran! ”Ravenna berteriak.

Bola cahaya merah gelap melintas di tangannya. Sinar berdarah melesat ke arah kepala Link. Pada saat itu, Link benar-benar merasakan kematian akan datang.

Dia yakin bahwa jika dia dipukul, tubuh dan jiwanya akan dihancurkan. Menjadi antara hidup dan mati, Link sangat fokus. Semuanya melambat dalam visinya.

Dia mengendalikan Bola Keputusasaan dengan pikirannya, terlebih dahulu memindahkannya ke jalur sinar berdarah. Pada saat yang sama, dia mengarahkan lokasi kemunculannya untuk berada di lengan Ravenna.

Puf! Sinar berdarah terkubur ke dalam Bola Keputusasaan. Bola lain muncul di samping tubuh Ravenna, dan sinar berdarah itu keluar.

Puf! Sinar itu menyusup ke lengan Ravenna yang terangkat.

Kekuatannya tak terlukiskan. Lengan kanan Ravenna sama sekali tidak terlindungi. Dengan desis, benda itu jatuh ke tanah. Cahaya merah gelap di lengan juga padam.

“Ah, bagaimana ini bisa terjadi? Ah, lenganku! ”Ravenna menangis kesakitan. Dia menutupi lukanya dengan tangan kirinya saat dia berguling-guling di tanah, meringkuk seperti bola.

“Bagaimana ini bisa terjadi? Ah, itu menyakitkan! Ah, itu bohong, bohong. Katanya itu bisa mengunci semua kekuatan! Itu berbohong! ”

Ravenna sepenuhnya terguncang. Dia menangis kesakitan, bersumpah dan mengutuk. Dia benar-benar tidak percaya.

Link menghela nafas panjang. Saat itu, kurang dari sepersepuluh detik sebelumnya, dia sudah selangkah lagi dari kematian. Jika Bola Despair tidak efektif, tidak mungkin baginya untuk menghindari serangan Penyihir Tingkat-9 hanya dengan gerakan fisik di ruang sempit itu.

Mungkin dia bisa menghindari terkena di organ vital menggunakan ramalannya, tapi dia bisa merasakan bahwa di mana pun dia dipukul, itu akan sangat merusak jiwanya.

Ini jelas merupakan skema Dewa Kehancuran. Dia melihatku sebelumnya dan tahu kekuatanku, jadi dia menyegel semuanya. Jika aku tidak mempelajari mantra baru ini, aku pasti akan mati!

Embusan angin laut bertiup, dan Link merasakan kesejukan di dahinya. Dia menyentuhnya, dan tangannya menarik pergi dengan lapisan tipis keringat dingin.

Peristiwa ini melibatkan Dewa Kehancuran. Dia sekali lagi memblokir indera Dewa Cahaya. Sistem game berhenti bekerja lagi. Itu sama sekali tidak mengingatkan Link ketika dihadapkan pada situasi yang fatal ini.

Mungkin akan selalu seperti ini di masa depan. Dalam perang antara para dewa, seorang manusia seperti saya hanyalah sebuah pelarian.

Di kejauhan, Ravenna masih menangis kesakitan. Ketakutan Link mereda. Dari jarak 65 kaki, ia melemparkan Rendangan Spasial dan menghancurkan lengan Ravenna yang berisi kekuatan Dewa Kehancuran. Lalu dia melemparkan Pengekangan Spasial, menjaga dia ke tanah.

“Kamu mengkhianati Peri Tinggi?” Tanya Link.

“Manusia, kamu kotor dan manusia rendahan, kamu seharusnya mati. Kamu tidak bisa hidup! ”Ravenna berteriak, menatap Link.

Tautan berkerut. Karena dia tidak mengatakan apa-apa, dia hanya akan terus menebak.

“Karena kamu masih memiliki harga diri sebagai Peri Tinggi, kamu kemungkinan besar tidak mengkhianati mereka. Namun, Anda tidak memiliki status tinggi di antara ras Anda. Setidaknya, itu tidak sesuai dengan kekuatan yang kamu miliki sekarang, kan? ”

Ravenna adalah setengah peri. Dia berada di Level-9 dan hampir sama dengan ratu, tapi dia tidak terkenal. Di sisi lain, Putri Milda hanya di Level-7, tetapi dia memegang posisi tinggi. Dengan perbedaan yang begitu besar, adalah normal untuk merasa marah.

Mendengar ini, Ravenna tersentak. Kemudian dia terus mengutuk, “Manusia, kamu tidak tahu apa-apa. Kamu hanya idiot tercela. ”

Melihat reaksi itu, Link tahu dia telah menebak dengan benar. Dia melanjutkan, “Kamu tidak bahagia, jadi kamu ingin lebih banyak kekuatan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi. Pada saat itu, seseorang atau beberapa nurani menemukan Anda. Dia berjanji akan memberimu kekuatan, tetapi kau harus membunuhku, kan? ”

Ravenna mengertakkan gigi di Link. Dia tidak tersenyum; dia hanya mencibir.

Link menebak bahwa dia benar untuk beberapa hal tetapi tidak sepenuhnya akurat. Beberapa detail pasti salah. “Tidak, dia tidak ingin aku mati,” lanjutnya menebak. “Rencana untuk membujukku dengan mencuri catatan itu terlalu rumit. Itu diisi dengan terlalu banyak variabel yang tidak terkendali. Anda mungkin hanya ingin mencuri catatan saya dan melihat sejauh mana saya berkembang. Maka Anda akan mencoba membunuhku. Sayangnya, saya menemukan Anda keluar, tetapi Anda tidak ingin berita itu menyebar, jadi Anda memutuskan untuk bertindak lebih awal, bukan? ”

Akhirnya, rasa takut merayap ke mata Ravenna. “Tidak!” Teriaknya liar. “Tidak! Anda tidak tahu apa-apa! Anda salah! Anda semua salah! ”

Itu berarti Link benar.

Ketika dia berteriak, Link melihat bahwa tubuhnya mulai bergetar. Pada awalnya, itu hanya sedikit gemetar. Kemudian setelah beberapa saat, dia mulai kejang-kejang seperti wanita gila.

“Ah !!” Ravenna berteriak kesakitan. Link dapat melihat bahwa dia kehilangan kendali atas tubuhnya.

Tiba-tiba, ada suara robekan. Salah satu kakinya benar-benar terlepas dari tubuhnya. Setelah beberapa detik, kakinya yang lain terjatuh, lalu lengannya, dan akhirnya kulitnya.

Meninggal dunia! Meninggal dunia! Meninggal dunia! Jubahnya terlepas, memperlihatkan tubuhnya. Kulitnya ditutupi benang merah gelap. Awalnya, benang itu warna kulit. Setelah beberapa saat, itu pecah dan menjadi lebih gelap. Akhirnya, ada bungkam, dan tubuh Ravenna terkoyak.

Dia masih hidup. Merasakan rasa sakit yang tak terkendali dan menakutkan, mulutnya ternganga dan menjerit yang menghancurkan pikiran.

Sudut bibir dan matanya juga pecah. Wajahnya mengerikan.

Link telah melihat banyak cara mati tetapi melihat kematian Ravenna, dia masih kedinginan. Rambut di bagian belakang lehernya terangkat.

Ini terlalu menakutkan.

Semenit kemudian, ada celah. Dengan suara renyah itu, kepala Ravenna jatuh dari lehernya dan berguling di tanah. Setelah mengalami siksaan yang mengerikan, dia akhirnya mati.

Menatap tubuh yang mengerikan itu, Link mengerutkan kening. Segalanya menjadi merepotkan.

Ravenna berasal dari kelas atas Peri Tinggi, dan kakeknya adalah Bryant. Cucu perempuannya meninggal di Wilayah Ferde. Tidak peduli apa, bahkan jika Link memiliki Memory Crystal sebagai bukti, dia akan dibenci oleh banyak Peri Tinggi.

Tidak semua orang di dunia ini logis. Pada kenyataannya, kebanyakan orang dikuasai oleh emosi. Manusia seperti ini, demikian pula Peri Tinggi. Semua manusia seperti ini.

Mereka tidak peduli dengan prosesnya; mereka hanya peduli dengan hasilnya. Dan mereka mudah dihasut.

Selama seseorang mencoba, tidak hanya banyak Peri Tinggi biasa yang akan membenci Tautan, hubungan antara manusia dan Peri Tinggi juga akan berantakan. Setelah beberapa peristiwa lagi, kedua ras mungkin menjadi musuh.

Tautan tidak bisa membantu tetapi menghela nafas. Dewa Kehancuran, ini adalah langkah besar.

Dia berjalan dan mengumpulkan tubuh Elf Tinggi. Bagaimanapun, ini adalah cucu perempuan Bryant. Dia tidak bisa membiarkan tubuhnya kering di hutan belantara. Sambil melakukan itu, ia menemukan hal lain yang menakutkan. Tidak ada tanda-tanda Dewa Kehancuran pada dirinya — setidaknya, dia tidak bisa merasakan apa pun.

Dia buru-buru mengeluarkan Memory Crystal-nya.

Itu tembus. Jika benar-benar berisi rekaman, itu hanya kilatan cahaya. Itu berarti informasi di dalam kristal telah dihapus.

Pasti terhapus ketika Ravenna menggunakan kekuatan dewa untuk mengunci ruang … Aku benar-benar tidak bisa menjelaskan diriku sendiri sekarang.

Saat itu, Link tiba-tiba menemukan gelang putih bercahaya samar di tangan kiri Ravenna yang patah. Bahannya sangat akrab. Dia mempelajarinya dan menemukan itu mirip dengan batu putih yang diberikan pangeran Elf Tinggi kepadanya.

Yang mengejutkannya adalah ketika dia semakin dekat, cahaya itu menjadi cerah. Cahaya putih melesat ke langit dan udara di sekitarnya mulai berputar … Tidak, ruang itu terdistorsi.

Tidak, ini pintu spasial.

Tiba-tiba Link memikirkan kemungkinan dan alisnya dirajut. Ini masalah.