A Wizard’s Secret - Chapter 703

Bab 703: Keluar

Penerjemah: Terjemahan EndlessFantasy Editor: Terjemahan EndlessFantasy

“Merlin, aku punya permintaan.”

Gutt, yang tampak lelah, berkata dengan ragu-ragu.

“Oh? Anda ingin saya mengampuni klan Dougland?

Tentu saja, Merlin sudah menebak arti Gutt. Keluarga dagang tidak begitu penting bagi Merlin. Selain itu, klan Dougland memiliki banyak pengaruh dalam perdagangan. Karena mereka dapat berkontribusi begitu banyak kepada Gereja, mereka dapat memberikan dukungan yang sama kepada Kerajaan Blackmoon.

Karena itu, dia mengangguk dan berkata, “Aku akan meminta Yang Mulia Raja Bhutto XXVII untuk memberikanmu gelar Marquis dari Kerajaan Blackmoon. Saya percaya bahwa dengan gelar Marquis ini, status klan Anda akan diamankan di Kerajaan Blackmoon! ”

Gutt sangat tersentuh. Marquis berada satu tingkat di atas gelar Count yang diberikan kepadanya oleh Kekaisaran Cahaya Suci. Selain itu, dengan kata-kata Merlin, pasti tidak ada yang berani untuk mengungkit masa lalu klan Dougland.

Lagipula, berdasarkan kecerdasan Gutt, dia sudah menebak, dari kata-kata dan tindakan para pemeriksa mantera lain, sejauh mana prestasi mantan teman baiknya Merlin.

“Terima kasih, Merlin. Satu-satunya beban yang tersisa bagi saya adalah kesejahteraan keturunan saya. Dengan kata-katamu, aku yakin. Namun, saya pikir Anda harus mengunjungi seorang teman lama. ”

“Teman lama? Apakah maksud Anda Anson? ”

Merlin mengingat pemuda berambut merah dari ingatannya.

Gutt menggelengkan kepalanya. “Anson sudah mati, dibunuh oleh kakak laki-lakinya yang tertua, hanya untuk gelar …”

Ini adalah masalah yang jelas-jelas tidak ingin dibicarakan oleh Gutt. Setelah kematian Anson, keluarganya juga musnah karena perang. Menyaksikan kematian seorang teman baik tentu saja menghancurkan Gutt.

Merlin, di sisi lain, tampak tenang. Normandia hanya punya waktu beberapa dekade. Jika dia tidak kembali ke Blackwater City saat ini, dan kembali beberapa tahun kemudian, mungkin, semua orang yang dia kenal sudah mati.

“Bukan Anson tapi Lady Carise! Saya tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian berdua, tetapi setelah Anda meninggalkan Kota Blackwater, Lady Carise tidak menikah. Pada akhirnya, dia mewarisi klan Mandy. Meskipun dia tidak pernah menyebut-nyebutmu, setiap kali aku mengenang kembali ingatan yang berhubungan denganmu, matanya akan bersinar terang … ”

Mendengarkan penjelasan Gutt, Merlin mulai ingat dalam benaknya, interaksinya dengan Carise. Meskipun dia hanya bertemu sebentar dengannya beberapa kali, dia memainkan peran penting dalam kehidupan Merlin. Itu Carise yang telah memperkenalkan Merlin ke Old Man Etha, dan dengan itu, Merlin memulai perjalanan Spell Caster-nya.

Kalau tidak, Merlin tidak akan terpapar pada Spell Casters dan spell.

Namun, dia tidak berharap bahwa setelah bertahun-tahun, seseorang yang hampir tidak dia ingat telah menunggu lama untuknya selama beberapa dekade terakhir.

“Dimana dia?”

Setelah jeda yang lama, Merlin bertanya.

“Di Kastil Mandy di Blackwater City. Dia sakit parah. Aku khawatir dia tidak akan bertahan lebih dari beberapa hari … ”

Gutt hendak mengatakan sesuatu tetapi berhenti. Akhirnya, dia tidak mengatakan apa-apa, dan hanya menghela nafas panjang.

Di luar kastil, Andie kecil dengan gembira bermain dengan naga berkepala tiga sebagai “hewan peliharaan besar”. Para penjaga mengawasi Andie kecil dengan ekspresi sedih. Mereka tidak berani mendekati naga berkepala tiga, jadi mereka hanya bisa membiarkan Andie kecil melakukan semua jenis aksi “berbahaya” pada naga berkepala tiga yang menakutkan itu.

Gutt sudah tua sementara kehidupan Andie kecil belum dimulai. Ini adalah siklus kehidupan Normandia …

…

Jauh di malam hari, ada tamu tak diundang di luar kastil kuno. Dengan jubah hitamnya, Merlin benar-benar menyatu dengan malam. Tanpa mengangkat alarm, dia diam-diam terbang ke Mandy Castle.

Kekuatan Pikirannya menyapu kastil, dan segera mengidentifikasi kamar Carise.

“Uhuk uhuk.”

Batuk terdengar dari kamar. Dengan cepat, pelayan perempuan menyibukkan diri, sepertinya merawat Lady Carise sampai dia tertidur, sebelum meninggalkan kamar.

Tidak ada yang memperhatikan bahwa pintu didorong terbuka diam-diam. Carise, yang baru saja tertidur, tidak mengangkat kepalanya. Dia berkata dengan suara serak, “Betty, bukankah aku menyuruhmu beristirahat? Saya tidak perlu Anda menjaga saya, saya baik-baik saja … ”

Wajah Carise pucat, dan rambut putihnya tersebar longgar di bahunya. Karena penyakitnya, dia terlihat sangat rapuh. Ini adalah orang tua yang berada di ranjang kematiannya.

Setelah menunggu sebentar, sepertinya tidak ada gerakan, jadi Carise mengerutkan kening dan berbalik untuk membuka matanya. Pada saat itu, pikirannya menjadi kosong. Mulutnya terbuka lebar namun tidak ada kata yang keluar.

Sosok ini, dia telah memimpikannya berkali-kali. Kali ini, itu juga tampak seperti mimpi.

“Carise!”

Namun, tidak seperti mimpinya sebelumnya, orang ini berbicara. Meskipun suaranya cukup dingin, Lady Carise tampak bersemangat.

“Kamu … Kamu Merlin?”

Pada saat ini, Carise akhirnya menyadari bahwa ini bukan mimpi. Satu-satunya hal adalah, melihat penampilan Merlin membuatnya merasa sedikit bingung.

“Saya kembali. Aku baru saja pergi ke rumah Gutt dan mendengar tentangmu … ”

Hanya itu yang dikatakan Merlin. Dia bisa merasakan bahwa Carise berada dalam situasi yang mengerikan. Kekuatan hidupnya sangat menguras sehingga dia seharusnya sudah mati sekarang. Tampaknya dia bertahan hidup karena kemauan semata.

Carise terus menatap Merlin. Gelombang kekuatan tampaknya menyembur keluar dari tubuhnya dan mendukungnya untuk duduk di tempat tidur. Merlin membantu Carise dengan lembut. Setelah beberapa saat, dia tersenyum. “Aku sudah tahu waktu itu, ketika kamu menjadi murid Mr. Etha, kamu akan menjadi luar biasa. Saat itu, Tn. Etha adalah Spell Caster, dan karena dia, kamu juga menjadi Spell Caster, kan? ”

Merlin mengangguk dan berkata, “Itu benar, tanpa Guru Etha, aku tidak akan menjadi Spell Caster. Mungkin, seperti Gutt, hidupku akan berakhir begitu saja. ”

“Tidak ada yang salah dengan hidup singkat. Bagi saya, bisa melihat Anda di akhir sudah cukup memuaskan. Gutt juga memiliki kehidupan yang baik … ”

Carise mengobrol dengan Merlin untuk waktu yang lama, dan sepertinya dia punya banyak hal untuk dikatakan kepadanya. Mereka berbicara tentang banyak hal menarik yang telah terjadi selama bertahun-tahun.

Malam semakin larut. Senyum manis muncul di wajah Carise. Napasnya menjadi lebih lemah saat dia mengulurkan tangan yang layu dan memegang Merlin dengan lembut. Kulitnya yang kasar tidak lagi lembut seperti di masa mudanya.

“Hoo …”

Angin sepoi-sepoi bertiup dari luar jendela dan mengacak-acak rambut Merlin. Dia tidak merasa kedinginan, tetapi ada perasaan yang tak terkatakan di dalam hatinya.

Tangan Carise terkulai ke bawah. Tidak ada lagi kekuatan hidup di tubuhnya. Beberapa saat yang lalu, tanpa sadar dia meninggal. Namun demikian, dia tampak benar-benar damai sebelum meninggal.

Rentang hidup Normandia sesingkat cahaya lilin – hanya beberapa dekade. Namun, menjalani kehidupan yang damai sangat diinginkan oleh kebanyakan orang. Mungkin, suatu hari, Old Wilson dan Charise juga akan meninggal dengan senyum di wajah mereka.

Pada saat ini, hati Merlin tampak semakin kesepian. Itu adalah jenis kesepian yang hanya dirasakan oleh Penyihir Mantra, dan itu menggerogoti hatinya. Kegembiraan awal untuk kembali ke Blackwater City telah memudar sepenuhnya. Yang tersisa hanyalah rasa kesepian yang tak terlukiskan. Rasanya dunia ini tidak lagi berisi apa pun yang dia sayangi.

Blackwater City adalah tempat dia memulai perjalanannya. Mungkin, itu juga akan menandai akhir dari keterlibatannya di dunia ini!

Merlin dengan lembut menutupi Carise dengan selimut, dan keluar dari Mandy Castle dengan diam-diam ketika dia datang. Tidak ada yang tahu dia pernah ada di sana. Angin kencang bertiup di luar kastil. Cahaya lilin yang redup dari dalam kastil membuat bayangan pepohonan di luar.

“Berdesir.”

Angin sepoi-sepoi bertiup ke pohon besar. Merlin berjalan sendirian di jalan gelap di luar kastil. Cahaya lilin redup perlahan-lahan berhenti menerangi jalan, dan Merlin menghilang ke dalam kegelapan.

Tiba-tiba, Merlin menghentikan langkahnya. Dengan nada tenang, dia berbicara, “Karena kamu di sini, mengapa repot-repot bersembunyi? Ayo keluar! ”

Di malam yang gelap dan sunyi, suara Merlin terbawa angin dan terdengar di sekelilingnya …

> Baca Novel Selengkapnya di Novelku.id <<<