A VIP as Soon as You Log In - Chapter 61 - Suara Naga yang Memanggil – 5
A VIP as Soon as You Log In – Chapter 61 : Suara Naga yang Memanggil – 5
Translator: AvaLone
Kang Shin-hyuk dan Algiers menyiapkan senjata mereka masing-masing. Ia memegang pedangnya, sementara dia memegang tombak panjang hitam dengan warna ungu halus yang cocok dengan matanya.
“Mari kita selesaikan dan makan daging.”
“Karen, jangan mengganggu.”
“Yap.”
“Karen, siapkan barbequenya!” Wasitnya segera diganti dengan senior tahun ketiga yang melihat mereka dengan ekspresi penuh harap.
“Lalu…pertandingan dimulai!”
“Kh!” Hanya butuh sesaat bagi mereka untuk beradu. Algiers mengacungkan tombaknya dari kejauhan. Tekanan yang mengenai Shin-hyuk membuatnya melempar pedangnya secara naluriah. Segera setelah beradu, Kang Shin-hyuk melangkah mundur.
“Bagus.” Di sisi lain, Algiers melihatnya sambil tersenyum. Dia belum bergerak satu inci pun; hanya serangannya yang diluncurkan. Tapi, ia sama sekali tidak merasakan mana.
“Trait?”
“Benar.” Dia menyerang lagi sambil menjawab. Kali ini ia mampu membelokkannya sedikit lebih mudah. Anggota yang menonton bertepuk tangan.
“Aku tidak menyangka akan ada orang yang bisa beradaptasi dengan cepat.”
“Bahkan kapten pun terkena dulu.”
“Shin-hyuk itu kuat. Bagaimana bisa dia menerima serangan langsung dan baik-baik saja?”
“…Senior? Kapan kalian menjadi begitu tertarik dengan Shin-hyuk.”
Kang Shin-hyuk hanya fokus pada gerakan Algiers, mengabaikan suara yang datang dari sekitarnya. Melihat dia memegang tombak itu saja sudah cukup untuk membuatnya merasa tertekan.
‘Cepat dan kuat. Dia bisa menyaingi Baek.’ Shinyoung benar-benar sarang monster; Douglas Payne hanyalah puncak gunung es.
‘Tapi sekarang, aku…!’ Ia membuka matanya, mengingat kembali kemampuan yang ia kerahkan di ruang pengukuran. Algiers menembakkan tombak lain yang terlihat matanya. Ia melangkah diagonal, tekanan angin mengiris tepat di tempat ia berdiri sebelumnya. Ia melangkah ke depan berlawanan dari itu. Ia harus memikirkan cara memperpendek jarak di antara mereka. Dia masih berjarak sekitar dua puluh langkah.
“Whoo!”
“…!” Algiers berteriak, tapi Kang Shin-hyuk sudah bergerak. Untuk menerobos, ia harus menjangkaunya entah bagaimana. Algiers menembakkan dua tombak berturut-turut ke arahnya.
‘Kudengar dia bagus dalam jarak dekat, tapi kemampuan jarak jauhnya ini hampir tak terkalahkan!’ Kang Shin-hyuk menghindari salah satu tombak dan menangkis yang lainnya. Ia sudah mengurangi jarak di antara mereka menjadi delapan langkah.
“Bukankah kau bilang kau ingin melihat seni bela diriku?”
“Aku melihatnya. Itu mengagumkan.”
“Pertarungan berat sebelah itu kasar.” Mata Kang Shin-hyuk saat itu berwarna emas, pola naga yang menggeliat terukir di pedang Godslayer yang ia pegang.
“Akhirnya…Whoo!”
—Chiying!
Kang Shin-hyuk menginjak tanah saat senjata mereka bertabrakan. Ia memperkuat dirinya sendiri dengan kekuatan spiritual, memacu dirinya ke depan dengan kecepatan yang luar biasa untuk memperpendek celah yang tersisa di antara mereka dalam sekali jalan. Meskipun ia cepat, Algiers tersenyum. Sekilas, kelihatannya ialah yang mendominasi karena dia mundur dari bentrokan.
“Ha!” Dia segera mengambil tombaknya dan menembakkannya. Serangannya entah bagaimana lebih kuat di jarak dekat. Kang Shin-hyuk sadar ia tidak bisa menyerangnya dari depan, menebas kakinya saat ia mati-matian menghindar. Dengan tabrakan yang lantang, pedangnya dihadang.
“Whoo…!” Kecepatan reaksinya tidak jauh dibelakang Shin-hyuk, kekuatan yang terkandung di tombaknya sekitar setengah dari miliknya. Ia perlahan-lahan memahami seperti apa kemampuannya.
“Berspesialisasi dalam menikam. Trait yang berspesialisasi pada satu tindakan itu langka.”
“Tapi kuat.” Dia menghadang pedang yang diarahkan pada lehernya dengan tombak pendek, melangkah mundur sambil tersenyum.
“Aku menonton pertandinganmu.”
“Sungguh?”
“…” Tidak ada jawaban. Dia sudah mengatakan semua yang ia perlukan, yang mana membuatnya bertanya-tanya apa itu artinya dia akan menggunakan kekuatan penuhnya mulai sekarang. Pupilnya tenang saat dia sedikit menurunkan pergelangan tangannya. Sulit baginya mengetahui bagaimana dia akan menyerang. Tapi, ini akan menjadi latihan yang bagus untuknya.
‘Baiklah, mari lakukan.’ Kang Shin-hyuk juga mengambil posturnya, yang mana membuat Algiers senang saat ia mengenalinya.
“Juga.” Tidak ada kesempatan untuk melanjutkan pemikiran itu. Tombaknya melintas ke arahnya dari jarak dekat. Mata emasnya terbuka lebar saat ia menarik pedang Godslayer dan mengadunya dengan tombak Algiers.
—Klang!
Dua senjata memercik saat mereka beradu secara langsung, tapi pada akhirnya, ujung tombak itu ditangkis. Kang Shin-hyuk tersenyum saat ia melihat mata Algiers terbuka lebar karena ia berhasil menghentikannya dengan tarian pedangnya.
“Ayo lanjutkan.”
“…hoo!” Algiers kembali tersenyum setelah dia menyadari serangannya telah dihadang langsung. Dia memiliki seni bela diri yang dilatih hingga batasnya, sebanding dengan Dragon’s Fan Dance milik Shin-hyuk. Kang Shin-hyuk menghadapinya dengan kegembiraan tak tertahankan.
***
“Aku kalah.” Pada akhirnya, pertarungan berakhir dengan kekalahan Shin-hyuk. Alasannya karena ia tidak bisa melampaui Algiers dengan statusnya sendiri. Mungkin trait Algiers sudah melampaui peringkat S. Dilihat dari serangannya, jelas kalau dia berada di ranah di luar Shin-hyuk.
“Akhirnya.” Saat ia menyerah, dia memiringkan kepalanya.
“Rasanya seperti kau bergerak lebih cepat dari batas statistikmu.”
“Ya. Kalau aku terus mempertahankannya, mungkin aku bisa menang.” Pada saat-saat terakhir, ia mencoba meningkatkan atribut fisiknya secara paksa dengan menggunakan kekuatan regeneratifnya terus-terusan. Itu adalah percobaan pertamanya, jadi itu tidak berhasil. Tapi jika ia bisa melakukannya dengan benar, mungkin ia bisa mengalahkan Algiers.
“Aku sudah puas. Kau itu kuat, dan teknik pedangmu jelas terlahir dari bakat dan usaha.”
“Yang menang mengatakan itu pada yang kalah.” Tapi, dengan sepuas apa dia terlihat, ia pikir itu bukan dimaksudkan untuk menenangkannya. Ia menundukkan kepalanya dengan lembut.
“Itu menyenangkan.”
“Bagiku juga. Silakan meminta lagi lain kali.” Tidak ada dari meeka yang menggunakan kekuatan penuh, tapi pertarungan mereka sudah cukup untuk memahami satu sama lain dengan lebih baik. Mereka yang menonton pertarungan bertepuk tangan dari samping.
“Gila.”
“Wow, wow.”
“Ini pertama kalinya aku melihat orang mendorong wakil kapten. Bukankah dia lebih kuat daripada kapten?”
“Dia tipe seimbang.”
“Jika dia berlatih dengan kita, kita akan menjadi lebih kuat.” Para senior menghampiri mereka dengan mata berkilau dan memuji Kang Shin-Hyuk. Mereka mencoba memasukkannya ke Ksatria Wyvern dengan halus, tapi ia menghindari undangan mereka.
“Santai sekali.”
“Hahaha…” Ia tidak bisa memberitahu mereka kalau ia tidak gugup karena ia punya hubungan biasa dengan Shin Eunah dan Claire. Tapi, Karen menghancurkan harapan itu.
“Oh, kalau dipikir-dipikir, apa hubunganmu dengan Shin Eunah?”
Dia mengangkat topik itu dan senior di sekelilingnya terlihat terkejut.
“Thunder Empress?!”
“Kenapa kau membahasnya?”
“Oh, benar. Karen bilang dia adalah guru pelatihan mereka. Penutupan sekolah kita besok terkait dengan itu.”
“Benar, benar. Tapi dia, dengan Shin-hyuk?” Ia menatap Karen yang bersiul dan berpaling darinya. Tapi, jumlah tatapan ke arahnya meningkat , jadi ia pikir itu tidak bisa dihindari. Ia segera memutuskan untuk menyembunyikan kebenaran dengan memberitahu mereka sebagian dari apa yang terjadi.
“Sebenarnya, aku menerima tawaran dari asosiasi.”
“Aha!”
“Asosiasi ingin mengawasiku, jadi aku sudah menganggap dia sebagai seniorku. Itu saja, jadi tolong rahasiakan itu.” Mulut Karen terbuka lebar terhadap penjelasannya.
“Kemampuan Shin-hyuk pasti hebat…kan?”
“Sesuai dugaan, dia punya mata yang bagus.”
“Tapi apa benar hanya itu…?”
“Jika kita ketahuan mengobrol begini, dia akan membakar kita dengan petir!”
“Shh!” Karen masih takjub, tapi senior sudah merasa yakin. Tapi, dia setuju untuk merahasiakannya.
“Sepertinya ada sesuatu yang hanya di antara kalian berdua, tapi aku tidak tahu apa.”
“Begitulah.” Dia mengangguk setuju untuk tidak menggali lagi, meskipun dia masih belum yakin sepenuhnya.
“Aku sudah berolahraga, jadi ayo makan.” Algiers sudah memanggang daging sementara semua itu terjadi.
“Itu daging!”
“Woojin, masaklah daging!”
“Ya, ya!” Karen dan Do Woojin mengambil penjepit dan mulai memanggang makanan.
“Ah, Shin-hyuk.” Karen memanggilnya saat ia melihat kejadian itu. Dia menempatkan potongan daging di sebuah piring besar.
“Apa kau bisa membawa ini ke Meloy?”
“Wyvern makan daging panggang?”
“Mereka memakan apapun yang dimakan manusia. Pergilah, sapa dia. Hati-hati, berbahaya kalau kau terlalu dekat.” Ia segera menerima permintaannya karena ingin melihat wyvern sendiri. Piring itu berbobot setidaknya sepuluh kilogram, tapi itu tidak membuatnya kesulitan saat ia menuju ke Wyvern. Segera, sebuah lumbung besar terlihat.
—Korrumph…!
Ia mendengar raungan pelan dari lumbung itu. Raungan itu cukup untuk membuat seseorang menjadi kaku hanya dengan mendengarnya, tapi peringkat Shin-hyuk cukup tinggi sehingga itu tidak membuatnya terganggu.
“Mari kita lihat…ah.” Matanya berkontak dengan wyvern yang menonjolkan kepalanya terhadap aroma daging.
—Kourree…
“Oh…” Itu memang makhluk bermartabat yang bisa disebut naga. Tingginya lebih dari sepuluh meter, dengan tubuh diselimuti sisik abu-abu gelap. Sisik yang menyelimuti lehernya dibesarkan dengan mengancam. Makhluk berkepala reptil dan beretina vertikal sedang mengamatinya. Dia membentangkan lehernya sedikit lebih maju dan menatapnya.
—Kurruk
Lehernya bergetar lembut saat dia menjulurkan lidahnya untuk menjilat pipi Shin-hyuk.
—Kiiii
“Sambutan, kan?”
—Sepertinya dia menunjukkan kesukaan.
Ia dengar artefak penjinaknya rusak, tapi sepertinya sejak awal dia punya afinitas terhadap manusia. Mungkin itu wajar setelah bersama mereka selama bertahun-tahun. Merasa yakin, ia mengulurkan tangan untuk menggaruk leher wyvern dengan hati-hati. Wyvern itu meraung puas.
—Kiruk, Kerr.
“Ya, aku akan memberimu makanan.” Wyvern itu tidak menyia-nyiakan waktu untuk menelan daging. Sehabis makan, dia meraung dan melebarkan sayapnya yang besar di lumbung untuk memamerkan siluet yang menjulang tinggi. Kang Shin-hyuk menghela napas saat ia mengagumi penampilannya yang hebat.
“Kuharap aku dapat wyvern, bukannya malah landak.”
—Kalau kau memperbaiki artefak penjinakan, kau bisa membuat yang baru berdasarkan itu. Kalau itu kau, itu pasti bisa dilakukan.
“Baiklah, aku akan membesarkan satu ekor untuk menjadi baik.”
—Bonus 100HP!
Sementara sedang bercakap-cakap dan bermain dengan wyvern, ia tidak menyadari kehadiran di belakangnya. Algiers berdiri di sana sambil membawa dua tusuk sate.
“Kau butuh waktu lama, jadi aku kemari.” Pupilnya lebih bulat dari yang biasa. Kang Shin-hyuk tidak tahu apa yang mengejutkan dan memiringkan kepalanya.
“Anak itu…bagaimana kau menjinakkannya?”
“…Ya?”
Pertanyaan yang tak terduga tiba.