A VIP as Soon as You Log In - Chapter 39 - Perisai Heroik, Dinding Keputusasaan - 5
- Home
- A VIP as Soon as You Log In
- Chapter 39 - Perisai Heroik, Dinding Keputusasaan - 5
A VIP as Soon as You Log In – Chapter 39 : Perisai Heroik, Dinding Keputusasaan 5
[Guahhhhh!]
Saat perisai berada di lengannya, tanah mulai bergetar hebat, dan teriakan yang dalam meledak dari bawah tanah. Kang Shin-hyuk segera memahami apa yang terjadi, mengingat monster yang pernah dibicarakan Milan.
—Vwoom
Perisai di lengannya mengonfirmasi, menjerit tanpa suara. Apa yang dibenci Perisai Heroik bukanlah manusia yang saling bertarung satu sama lain. Lagipula itu adalah senjata yang awalnya dibuat untuk bertarung. Yang perisai itu benci adalah monster dibawahnya, menggunakannya sebagai umpan untuk menangkap mangsa. Perisai itu merasakan kesedihan dan amarah yang intens karena gagal memenuhi tugasnya untuk melindungi orang-orang dan malah membantu kehancuran mereka.
“Anvil, larilah!” Kang Shin-hyuk terbang di udara sebelum teriakan peringatan mencapainya. Seperti pagar berduri, gigi mulai muncul dari tanah beberapa detik kemudian, tepat di tempat perisai tadi berada. Bangunan yang dibangun di sebelah dinding mulai runtuh di bawah binatang itu. Binatang itu memiliki tubuh berkitin dengan kaki seperti kecoak yang menonjol keluar dari semua itu. Mulut besar menempati setengah dari wajah binatang itu, membuat Kang Shin-hyuk merasa jijik.
“Ahhhhhhhh!”
“Selamatkan aku!”
“Tolong!” Mereka yang terjebak di dalam bangunan benteng dimakan, terkunyah oleh taring monster ini. Mereka bilang Survival Alliance tidak tertarik melindungi mereka yang tidak bisa bertarung, tapi itu ternyata salah. Tidak diragukan lagi, mereka menolak dan menjarah Orde untuk melindungi kelompok mereka.
‘Mereka bukan yang pertama.’ Ia mengingat kembali apa yang dikatakan Milan mengenai monster ini, bagaimana dia menunggu mangsanya, dan meniru sesuatu. Itulah apa yang terjadi di sini; dia menggunakan perisai sebagai umpan untuk menarik mangsa. Saat orang yang berkumpul di sini cukup, dia akan muncul dan memakan mereka dan bersembunyi lagi, menunggu kelompok berikutnya. Berapa kali kejadian itu terulang di lembah ini?
‘Inilah bencana yang membuat dunia ini kacau…’
—Jangan mendekat, anggota terhormat. Dia akan menjadi musuh yang tangguh untuk dikalahkan. Kau sudah menyelesaikan quest, jadi lebih baik berlatih metalurgi dengan waktumu yang tersisa di tempat yang aman.
Nasihat administrator tentu saja bagus. Tidak perlu melawan musuh besar itu karena questnya sekarang sudah selesai. Tapi Kang Shin-hyuk bertanya-tanya apa ia bisa melakukan itu. Apa ia bisa menyelesaikan quest sementara monster yang sudah menyiksa perisainya masih hidup dan menyiksa manusia.
—Vwoom.
Perisai Heroik di lengannya menjerit lagi dan Kang Shin-hyuk tahu maksudnya. Ia tersiksa dengan apa yang seharusnya ia lakukan, tapi suara Milan bergema di sepanjang medan perang sebelum ia bisa mengambil keputusan.
“Serang dia!” Shin-hyuk mendongakkan kepalanya, menyaksikan puluhan lembing terbang ke arah kepala monster secara bersamaan.
“Jangan sampai ada manusia yang dimakan monster itu lagi!”
“Bunuh dia!”
“Dia tidak akan membodohi kita lagi!”
“Kita bisa memikirkan sisanya setelah kita membunuhnya!” Itu pemandangan yang aneh. Mereka bisa saja menyelamatkan hidup mereka jika mereka lari, tapi prajurit Orde melempar lembing mereka ke monster tanpa mempertimbangkan untuk mundur. Mereka yang membawa lembing melemparnya, dan mereka yang tidak membawa lembing memegang pedang untuk menyerbu monster itu. Monster itu sepenuhnya di atas tanah sekarang, monster raksasa dengan tubuh lebih dari sepuluh meter, tapi mereka tidak ragu.
‘Karena Water Orb? Tidak…’ Jika itu alasannya, mereka hanya perlu mengambilnya kembali dan lari. Seolah mereka telah melupakan tentang semua itu dan Survival Alliance, mereka hanya ingin menyerang monster itu.
“Kembali ke sana!”
“Sial…!”
“Kembalilah!” Mungkin karena mereka adalah manusia yang tidak bisa berdiri diam dan melihat mereka dilahap monster. Mungkin itu adalah amarah seluruh ras manusia dan permusuhan pada monster ini yang telah memburu mereka sejak lama. Kang Shin-hyuk tidak tahu alasannya, tapi ia tahu apa yang harus ia lakukan.
—Vwooom.
“Ya, aku akan melihat balas dendammu.” Mungkin, pada akhirnya, Itu karena kemarahan perisai yang ada di tangannya. Kang Shin-hyuk melangkah maju ke arah monster itu.
—Kalau aku menganggap hidupmu dalam bahaya, aku akan langsung mengembalikanmu ke My Room.
“Terima kasih.” Administrator tidak mengatakan apa-apa terhadap pilihannya tapi dia memilih mendukungnya.
—Sebagai bonus login hari ini, kau mendapat Instant Spirit Booster!
Kang Shin-hyuk tersenyum. Hadiah didasarkan pada waktu di Bumi, tapi ia bertanya-tanya apa timingnya terlalu bagus.
“Terima kasih.” Dia segera mengambil spiritual booster dan meminumnya. Tiba-tiba ia merasa seolah jiwanya ditarik paksa dari dalam gua yang dalam ke dunia yang besar dan luas. Inderanya diperkuat, mengungkapkan dunia baru yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
—Kekuatan spiritualmu diperkuat sementara (10 menit) ke B+
Kang Shin-hyuk merasa seolah ia dirasuki, tangannya membawa lembing baja dan lembing Brenite. Lambang naga yang meliuk mengukir dirinya sendiri, kekuatan spiritualnya memperkuat tombak-tombak itu. Tombak melayang di udara satu demi satu ke kepala monster.
—Kemampuan spesial Memisah telah terpicu.
—Kemampuan spesial Memisah telah terpicu.
Kemampuan memisah kedua tombak diaktifkan sekaligus, beberapa tombak lain muncul dari kedua tombak dan menghantam monster sekaligus.
[Kuohhhahh!]
Monster mengeluarkan suara yang mengganggu pada lembing yang dilempar para prajurit, tapi suara itu segera berubah menjadi teriakan yang mengerikan saat dia terkena tombak artefak. Beberapa orang yang masih belum ditelan jatuh dari mulutnya dan prajurit yang membawa pedang segera bergerak untuk menyelamatkan mereka.
“Aku tidak bisa melakukan ini.” Namun, hati Kang Shin-hyuk goyah. Serangan yang ia lancarkan adalah serangan terbaik yang bisa ia lakukan, kekuatan spiritualnya yang diperkuat ke rank B+ menyokong lembing terkuat yang ia miliki. Bahkan kemampuan memisah kedua tombak itu diaktifkan. Namun, itu masih belum cukup untuk menumbangkan musuhnya. Pastinya serangan itu efektif. Tapi butuh setidaknya sepuluh lagi orang seperti dirinya yang menggunakan serangan itu lagi untuk menghabisi monster itu. Tidak mungkin menyelesaikan ini dengan satu serangan, dan durasi ramuan yang tersisa kurang dari sembilan menit.
[Guahhh!]
—Vwoom.
Monster itu menganggap Kang Shin-hyuk sebagai musuh yang jelas di sini, memutar tubuhnya untuk menghadapinya. Namun, monster itu dibuat untuk bersembunyi di bawah tanah dan menunggu mangsanya, jadi gerakannya tidak cepat. Kang Shin-hyuk menghindarinya, terbang ke udara lagi saat mengevaluasi pilihan-pilihannya.
‘Bahkan jika aku melubangi di tubuhnya dengan Godslayer…itu belum cukup.’ Bahkan lembing-lembing itu tidak akan cukup jika menembus monster itu. Tidak ada gunanya membahyakan hidupnya dengan mendekat untuk menusuk monster itu dengan pedangnya.
‘Jadi apa aku hanya perlu terus melempar lembing?’ Tidak.’ Solusi berbeda yang mendasar diperlukan. Kalau saja ia bisa memberi makan monster ini dengan tombak besar. Kang Shin-hyuk memeras otaknya untuk menemukan cara terbaik untuk mengalahkam monster ini dengan kekuatan spiritualnya yang diperkuat.
—Vwoom.
Perisai Heroik menjerit kuat, tapi Kang Shin-hyuk menganggapnya sebagai permohonan kekanak-kanakan. Perisai itu hanya ingin ia mengalahkan monster itu dengan cepat.
“Apa Godslayer jawabannya? Tapi apa aku bisa menggunakannya sambil memegangmu?”
—Vwoom.
Perisai itu menjerit kuat lagi. Kang Shin-hyuk bertekad untuk menemukan cara dengan ini, dan ia mempertimbangkan perisai itu. Suatu artefak mampu mempertahankan bentuk aslinya di dunia ini, di mana semua hal lain menjadi lebih kecil. Seperti perisai ini yang menjadi dinding, pedangnya juga tidak tertandingi dengan ukurannya. Bisakah Godslayer menjadi pedang raksasa? Kalau itu bisa, mengurus monster ini adalah masalah yang mudah. Masalahnya adalah pedang itu melemah; pedang itu tidak dalam kondisi terbaiknya seperti perisai.
‘Tidak, apa itu patut dicoba?’ Kang Shin-hyuk memikirkan tentang itu, memeriksa kekuatan spiritualnya yang diperkuat. Kekuatannya akan menghilang dalam beberapa menit berikutnya, tapi saat ini, kekuatan itu tidak terukur. Jika dia menaruh seluruh kekuatan itu kedalamnya, mungkin ia bisa memulihkan Godslayer sedikit.
“Baiklah. Mari lakukan.” Kang Shin-hyuk mencabut pedangnya, dan dengan suatu pemikiran, mengeluarkan lembing untuk pergi bersama pedang itu. Ada lubang di pegangannya di mana dekorasinya hilang, jadi ia bisa memutarnya di sekeliling lembing dengan mudah.
—Vwoom.
“Tidak, jangan memberontak.” Pedang itu memberitahu ia untuk tidak memperlakukannya seperti sampah, dan ia hanya bisa tertawa. Karena tingkat metalurgi dan kekuatan spiritualnya telah meningkat, mereka menjadi lebih akrab.
[Kuohahah!]
Ia menarik napas dalam-dalam, monster itu waspada pada serangannya. Dia tidak bisa mendekat, mengingat manusia itu masih berusaha sekuat tenaga untuk menyerangnya.
“Mundur, dia akan menyerang!”
“Jauhkan yang terluka dari medan perang!”
“Bunuh monster itu!”
Ia berpikir mereka yang bergerak searah itu sangat menarik, meskipun beberapa dari mereka menjadi musuh beberapa saat yang lalu. Saat sudah sampai masalah melawan monster, manusia menjadi terikat erat. Mudah bagi Kang Shin-hyuk untuk menganggapnya sepele atau bodoh, tapi ia tidak mau merendahkan orang-orang yang berjuang untuk hidup.
“Tolong.”
—Vwoom.
Bahkan jika serangan itu gagal, ia bisa kembali ke My Room. Tapi itu berarti ia gagal. Ia mencoba menjadi superhuman jadi ia tidak perlu melarikan diri. Ia melatih kemampuannya untuk bertarung dan menang, sehingga ia yakin.
“Monster sialan itu…bunuh dia!” Ia meluncurkan pedang ke udara dengan seluruh kekuatannya, ditambah kekuatan spiritualnya. Pedang itu melonjak ke langit, lebih cepat dari yang bisa dilihat mata. Pedang itu terbang dengan cepat, lebih dari beberapa kilometer.
—Vwoom.
“Mari berharap serangan itu berhasil…” Kepalanya kosong karena ia kehabisan seluruh kekuatan spiritualnya, tidak bisa bergerak selangkahpun karena rasa lapar menghampirinya. Ia menahannya mati-matian, memakan ramuan pemulihan yang ia dapatkan untuk membuat dirinya tetap maju. Ia bisa merasakan Godslayer yang melonjak, mengikuti keinginannya, mulai turun.
‘Ini masih belum berakhir…’ Rank pedang belum meningkat, dan karena itulah masih belum membesar. Kalau itu gagal, semuanya akan sia-sia.
‘Jadilah kuat.’ Kang Shin-hyuk bergumam sendiri, mengandalkan koneksi samar kekuatan spiritual antara dirinya dan pedang itu.
‘Jadilah lebih kuat.’ Ia merasa seperti bisa mendengar jeritan samar dari pedang itu, begitu jauh. Entah bagaimana ia merasa harus memberikannya kekuatan lebih, tapi ia tidak yakin bagaimana caranya. Kang Shin-hyuk menggertakan giginya dan fokus pada koneksi itu.
‘Dapatkan kembali bentuk aslimu!’ Jika kekuatan pedang itu tidak cukup, ia harus menambahkan kekuatannya sendiri. Jika kekuatan spiritualnya tidak cukup, lalu ia harus memberikan segalanya. Ia berkonsentrasi pada seluruh kekuatannya, mengeluarkan potensi semua karakteristik dan kemampuannya, menaruh mereka melalui kekuatan spiritualnya ke dalam pedang Godslayer.
[Kuoahhhh!]
Monster itu menggeliat, melahap dua orang lagi. Prajurit yang memegang pedang dan tombak berlari melewati Kang Shin-hyuk ke arah monster. Baik prajurit Survival Alliance dan prajurit Orde menggerakkan senjata mereka ke tubuh monster itu.
“Semuanya…” Kang Shin-hyuk mendongakkan kepalanya, matanya bersinar emas.
“Menjauhlah darinya.” Ia tidak punya tenaga yang tersisa, tapi teriakkan keluar dari tenggorokannya dengan seluruh kekuatan yang bisa ia kerahkan. Orang-orang di dekat monster bereaksi padanya secara naluriah dan mundur. Bayangan besar muncul di tanah.
—Talent [Awakened Wyrm (A+)] memenuhi seluruh syarat untuk berevolusi dan berevolusi menjadi [Golden Eye Dragon (S+)]. Semua stat akan meningkat signifikan. Skill [Warrior Dragon Dance (S-)] berevolusi ke [Fantasy Dragon Dance (S+)]
—Godslayer mendapatkan kembali sebagian karakteristik aslinya dan naik ke rank B.
Langit terbuka, pedang raksasa turun ke tanah. Itu begitu besar sehingga keseluruhannya tidak bisa ditangkap hanya dengan penglihatan.
[Kuha…]
Pedang itu menghantam serangga kecil yang menggeliat di tanah.