A VIP as Soon as You Log In - Chapter 35 - Perisai Heroik, Dinding Keputusasaan -1
- Home
- A VIP as Soon as You Log In
- Chapter 35 - Perisai Heroik, Dinding Keputusasaan -1
A VIP as Soon as You Log In – Chapter 35 : Perisai Heroik, Dinding Keputusasaan – 1
Translator : Avalone
[Separating Steel Spear]
[Rank C–]
[Kemampuan Spesial: Memisah]
*Memisah: Saat melempar lembing ini, ada 30% peluang dua tombak lebih yang diarahkan ke target akan diciptakan. Tombak yang diciptakan akan menghilang setelah mengenai target.
Yang pertama dilakukan Kang Shin-hyuk setelah pulih dari keterkejutannya karena jendela notifikasi adalah memeriksa lembing yang ia ciptakan. Itu saja sudah cukup mengejutkan.
“Artefak…!”
“Kau benar-benar membuatnya.” Lee Manwoo yang menyaksikan dari samping tertawa keras. Dia adalah pengrajin terbaik sedunia, jadi dia bisa melihat dengan mudah sehebat apa artefak yang baru saja dibuat murid ini.
“Kau berhasil mengendalikan emosimu.”
“Aku mencoba melakukannya dengan sungguh-sungguh.”
“Ha, itu sudah cukup.” Lee Manwoo menertawakan balasan Shin-hyuk. Dalam waktu singkat, ia memperbaiki kesalahan yang ia buat dan menemukan jalan ke depan.
“Jika kau mengajukan itu ke kontes, kau dijamin memenangkan hadiahnya. Kau bahkan bisa meraih hadiah utamanya. Memang, tidak banyak orang yang bisa menggunakan lembing, tapi kontesnya tidak menilai itu.”
“Aku perlu menggunakan ini untuk latihan, jadi aku tidak bisa langsung mengajukannya…terima kasih sudah mengawasi sampai larut, pak.”
“Aku harus mengamati untuk membuktikan pada sekolah bahwa kau membuatnya. Tapi, kau benar, ini sudah larut.” Lee Manwoo menyadari kalau di luar memang sudah gelap, matahari sudah terbenam berjam-jam sebelumnya. Dia sangat terhanyut menyaksikan Kang Shin-hyuk sampai-sampai tidak menyadari waktu yang berlalu.
“Yah, tidak apa-apa. Berikutnya aku…” Dia merasakan dorongan intens yang belum ia rasakan sejak lama karena menyaksikan penempaan Shin-hyuk. Itu adalah dorongan yang ia coba padamkan mati-matian.
“Tidak. Kerja bagus hari ini. Kau mungkin kelelahan, jadi pulanglah. Aku akan beristirahat juga.” Lee Manwoo melambai, dan Kang Shin-hyuk segera mengambil dua tombak dan meninggalkan ruang klub. Sulit baginya untuk tetap tenang mengingat apa yang baru saja terjadi.
—Bonus 100HP dari administrator yang gembira!
—Bonus 200HP sebagai ucapan selamat padamu karena mendapat akses ke My Room!
—Ucapan selamat karena menciptakan artefak rank C– berupa bonus 50HP!
Terutama sejak pesan administrator terus bermunculan dalam pandangannya.
“Tolong tenanglah.”
—Aku sangat tenang saat ini. Aku hanya mengucapkan selamat karena tingkat asimilasimu melewati 5%.
“Tidak, terima kasih untuk itu…” Dengan pembuatan artefak baru ini, metalurginya berkembang signifikan, begitu juga tingkat sinkronisasinya. Situasi ini membuatnya bingung dan pesan administrator tidak membantunya, meskipun ia tidak mengatakannya terang-terangan. Kang Shin-hyuk menganggap administrator sebagai teman dan tidak mau membuatnya kesal dengan mengatakan itu.
“Hanya melebihi 5%, tapi jutaan HP sudah terbuka.”
—Sudah kubilang begitu kau melewatinya, kau akan bisa memberi makan Onyx. Jumlah HP yang sebelumnya kau dapatkan selama dua puluh tahun melebihi anggota lain.
“…Itu agak menakutkan.” Fakta bahwa Anvil mendapat jumlah HP sebanyak itu menunjukkan dampaknya pada Semesta Pahlawan. Sekarang ia lebih menyadari langkah kaki besar yang ia ikuti.
—Tapi pada akhirnya, urusan itu sekarang juga milikmu. Itu akan kembali padamu secara alami. Artefak yang kau pegang membuktikan itu.
“Maksudku- tidak, pada akhirnya akan sama juga. Terima kasih, administrator. Ayo pergi sejauh yang kita bisa.” Setiap kali ia memikirkan Anvil, kehidupannya yang sebelumnya, pertanyaan yang sama dan kegelisahan menghantuinya. Tapi, ia tidak bisa membiarkan hal itu menjatuhkannya. Administrator menjawab seperti yang biasa dia lakukan.
—Bonus 20HP untuk anggota yang bisa berterimakasih dengan jujur!
Kang Shin-hyuk kembali ke kamar asramanya, memegang dua lembing. Segera setelah pintu terbuka, Onyx yang baru tidur membuka mata dan bergegas ke arahnya. Atau lebih tepatnya, ke arah separating steel spear yang ia peang.
—Myu!
“Tidak, jangan makan yang ini.”
—Myu!
Ia melempar lembing pertama yang ia buat ke Onyx dan dia bergegas menggigitnya lalu ia menyimpan artefak di tempat yang tidak bisa diraih Onyx. Setelah itu, ia mengambil camilan dan bersiap untuk tidur. Ia ingin memeriksa fitur My Room, tapi ia merasa terlalu lelah untuk melakukannya. Membuat artefak tidaklah sederhana dan ia membuat dua artefak dalam satu hari. Staminanya rendah, meskipun kekuatan spiritualnya masih tersisa berkat kenaikan tingkat di akhir-akhir.
“Tidak apa-apakan kalau aku menundanya sebentar…?”
—Mungkin lebih baik memeriksanya besok. Besok adalah hari Jumat, dan sepulang sekolah ada akhir pekan.
Kang Shin-hyuk memiringkan kepalanya, tidak terlalu mengharapkan jawaban itu. Ia sudah berspekulasi kalau My Room bukanlah ruangan sederhana dan bertanya-tanya apa yang akan ada didalamnya.
“Apa aku harus pergi jauh…?
—Mengemas beberapa barang bawaan adalah pilihan terbaik.
“Kau tahu kan kalau latihan gerbang akan datang?”
—Itulah kenapa kau perlu lebih bersiap-siap.
Kang Shin-hyuk mendengarkan nasihat dan mengemas tas tanpa menngatakan apa-apa. Lagipula, administrator tidak pernah berbohong padanya.
***
Kelas hari Jumat tidak jauh berbeda dari hari-hari sebelumnya. Semua mata pelajaran praktek mendorong siswa tanpa istirahat dan para siswa tidak sabar menunggu kelas tertulis. Namun, kelas yang ditunggu-tunggu mengkhianati harapan mereka.
“Ada banyak kesulitan yang menanti kalian di latihan gerbang pertama. Karena kami harus mempersiapkan kalian secara matang, hari ini kita akan mengadakan ujian.”
“Yang benar saja?!” Para siswa berteriak serentak saat guru yang bertanggung jawab mengajar ekologi monster menyerahkan kertas ujian.
“Kerjakan dengan hati-hati karena soal itu berbobot. Anggap ini sebagai masalah yang terkait langsung dengan kelangsungan hidup di dalam gerbang.”
“Kami harus berlatih selama akhir pekan juga…”
“Penting untuk melatih pengetahuan kalian mengenai monster yang sering muncul di gerbang tingkat rendah. Sekarang mulai!”
“Ini neraka…”
“Kau harus mengetahui ini semua agar menjadi superhuman?!”
Setiap siswa yang mengerjakan ujian berteriak dengan suara yang berbeda. Sebagian besar pertanyaan tidak hanya terkait dengan pengetahuan mengenai monster tapi juga penilaian yang dibutuhkan sesuai situasi individu dan siswa-siswa ini kesulitan menjawabnya.
‘Karena ada banyak orang yang menjadi superhuman tanpa mengetahui hal ini, masih ada kematian di gerbang tingkat rendah. Shinyoung benar-benar mengerahkan segalanya.’ Saat murid lain meratapi ujian, Kang Shin-hyuk menjawab pertanyaan dengan tenang. Ia tidak bisa meminjam kekuatan Eunah begitu saja jadi ia sudah belajar dengan giat dan mencatat untuk meningkatkan nilainya. Ia bisa menggambarkan situasi di pikirannya dengan jelas dan menentukan cara untuk menghadapi mereka. Ada sebagian kecil siswa selain Kang Shin-hyuk yang sudah bersiap dan mereka yang menjawab pertanyaan dengan mudah.
“Aku akan segera menilai ujian karena semua orang pasti sibuk di akhir pekan.”
“Oh tolonglah, guru…”
“Aku hanya ingin semua siswa yang mengikuti latihan tetap aman.” Perkataan guru itu serius. Sebagian besar siswa yang mendapat hasil yang kurang memuaskan berkomitmen untuk belajar teori di akhir pekan mereka. Karen dan Baek In-ha ada di antara mereka yang harus belajar.
“Aku ingin latihan bersama di akhir pekan ini, tapi…itu sepertinya akan sulit. Hehe.”
“Apa yang kau lakukan sih?” Karen tertawa kecil pada Kang Shin-hyuk yang menatap Baek dengan ragu dan celaan.
“Kau itu tipe orang yang lebih kuat di praktek daripada teori.”
“Apa kau tidak menyadari gerak-gerikku menanyakan jawaban?”
“Aku mengabaikannya.”
“Pengkhianat akan membayar harga yang mahal!”
“Ya, ya. Bekerja keraslah dengan tugasmu.” Bukan hal yang buruk bagi Kang Shin-hyuk bahwa rencana latihan bersama dibatalkan karena administrator mengatakan bahwa ia harus bersiap untuk pergi di akhir pekan. Ia meninggalkan ruang kelas sendiri, mengabaikan tatapan kesal dari mereka yang akan menghabiskan akhir pekannya untuk belajar.
***
Ia kembali ke kamarnya.
—Apa kau siap?
“Ya…mungkin.” Kang Shin-hyuk mengenakan zirah yang ia kenakan saat kompetisi siswa baru dan pedang Godslayer terikat di pinggangnya. Di punggungnya, ia mengenakan tas berisi makanan, minuman, dan lembing yang ia buat kemarin. Sebagai tambahan, Onyx ikut bersamanya dan ia membawa bijih logam untuk memberinya makan. Mungkin perlengkapannya berlebihan untuk memasuki My Room, tapi Administrator memberitahunya untuk berkemas dengan baik.
“Baiklah, kalau begitu…ayo masuk.”
—Menghubungkan ke My Room.
Ia bisa merasakan tubuhnya diseret ke suatu tempat, penglihatannya meredup.
“Apa aku masih hidup?”
—Kau masih hidup; ini hanya tempat yang sangat gelap. Jangan khawatir.
—Myu!
Untungnya ia bisa membaca pesan administrator dengan mudah, kalimat itu bersinar terang di penglihatannya. Tapi itu malah membuatnya gelisah. Ia seharusnya hanya memasuki My Room, tapi kenapa itu sangat gelap? Ia mempertimbangkan beberapa kemungkinan dalam memasuki tempat itu, tapi dirinya yang tidak bisa melihatnya bukanlah salah satu dari mereka.
“Apa aku harus menyalakan lampunya?”
—Bonus 50HP untuk tebakan yang bagus!
Ia mendapat bonus, tapi ruangan itu masih bermandikan kegelapan.
“Apa aku harus menggunakan HP untuk membeli sebuah item eksklusif atau apalah untuk menyalakan lampunya?”
—Tidak, itu tidak menggunakan HP.
“Kalau begitu apa yang perlu kulakukan?”
—Untuk menngaktifkan fungsi kompleks My Room, kau harus melakukan quest dimensi.
“Menyalakan lampu ruangan adalah fungsi yang mendetail. Aku tidak tahu itu.” Kang Shin-hyuk sedikit gemetar karena marah, mengingat kembali quest dimensi kemarin saat ia mendapat notifikasi. Ia menganggapnya enteng, tidak tahu kalau itu penting untuk menggunakan fitur My Room.
—Dengan hanya 5% tingkat sinkronisasi, fungsi My Room tidak akan diaktifkan. Akan terlalu lama untuk mencapai tingkat yang cukup tinggi untuk membukanya, jadi quest dimensi diaktifkan untuk mempercepat penggunaan fungsi My Room-mu.
“Sungguh dipikirkan dengn baik.” Itu adalah quest, jadi ia berpikir mungkin itu seperti tugas tipe pencarian atau ekspedisi seperti di dalam game.
—Sebenarnya, ini juga cara untuk membantumu mencapai tujuanmu. Quest dimensi bisa menyediakan waktu yang kau perlukan.
Kang Shin-hyuk mengingat kembali bahwa dia memang bilang itu baik untuk pergi ke My Room untuk latihan gerbang juga. Jelas kalau ini adalah rencana administrator sejak awal. Kemarahan mulai berubah menjadi rasa penasaran.
[Kota Dinding Keputusasaan]
[Senjata yang kau buat di masa lalu telah menyebar ke seluruh dunia dan beberapa dari mereka digunakan untuk alasan yang salah. Jika kau pergi dan memulihkan mereka, itu akan membantu meningkatkan tingkat sinkronisasimu.]
Sebuah kotak teks dengan tekstur yang berbeda dari pesan administrator muncul di depan mata Shin-hyuk. Itu menjelaskan persis apa itu quest dimensi.
[Pulihkan persenjataanmu ‘Perisai Heroik’ dari Kieron, dunia yang tertutup. Jika perisai itu berhasil dikembalikan, kau bisa mendapat hak akses semi-permanen ke Kieron.]
[Batas Waktu Quest: Satu bulan]
[Rasio Waktu Bumi ke Kieron: 1:10]
“Perisai Heroik.” Itu adalah nama yang diberikan pada perisai yang dibuat Anvil di ingatan terakhirnya.
“Ngomong-ngomong…untuk alasan yang salah…”
—Kau bisa memeriksanya sendiri.
“Pergi ke dimensi lain?”
—Benar. Itu mungkin melalui dimensi perantara dari My Room.
“Jadi itulah kenapa kau menuntut untuk memberi akses padaku untuk memasuki tempat ini…” Kang Shin-hyuk sudah bersiap untuk sesuatu semacam ini sejak ia belajar mengenai Semesta Pahlawan. Dimensi lain itu ada dan kau bisa berkomunikasi di antara mereka. Jadi kenapa tidak bisa melakukan perjalanan ke sana? Itu sudah terjadi jauh lebih cepat dari yang ia perkirakan.
“Apa aku benar-benar bisa melakukan ini?”
—Tidak perlu mengkhawatirkan kesulitan quest. Hanya quest dimensi yang bisa kau selesaikan dengan kemampuanmu saat inilah yang tersedia untukmu.
“Kemampuanku saat ini…” Kang Shin-hyuk mengangguk pada pesan administrator saat ia membaca notifikasi di retinanya lagi. Perisai Heroik. Ia bisa mengingat apa yang dipikirkan Anvil mengenai itu, begitu juga dengan kekhawatiran Mirang.
“Kalau begitu, rasio waktu ini…satu hari di Bumi berarti sepuluh hari di Kieron?”
—Itu benar. Bahkan jika kau menghabiskan seluruh waktumu sampai batas waktu quest di Kieron, hanya tiga hari yang berlalu di Bumi. Karena jiwamu ada di Bumi, kau juga akan berusia tiga hari. Sungguh keuntungan yang hebat!
“Memang benar…” Dirinya yang bisa berlatih di dunia lain tapi hanya menghabiskan tiga hari di Bumi itu lebih dari yang ia harapkan. Kang Shin-hyuk mulai bersemangat pada peluang ini. Tapi ia tidak akan bisa menghabiskan semua waktu di sini karena tiga hari berlalu di Bumi akan berakhir di hari Senin.
“Aku harus menyelesaikannya di jam sekolah di hari Senin.”
—Aku percaya jika itu kau, itu tidak mustahil.
Administrator sangat memuji Kang Shin-hyuk lagi, tapi kali ini ia mempercayainya.
“Baiklah, mari kita mulai sekarang juga.”
—Menghubungkan ke dunia: Kieron.
Seperti saat ia sampai di My Room, ia bisa merasakan tubuhnya diseret ke suatu tempat. Ia menutup matanya dan membukanya segera setelah sensasi itu berhenti, disambut oleh dunia cerah disekelilingnya. Ia tidak punya waktu untuk mengagumi cahaya itu; segera, gendang telinganya diserang oleh suara keras di sekitarnya.
“Jendral telah tewas!”
“Mereka akan mengerahkan meriam laser…!”
“Jenderal sudah tewas! Mundur, mundur!”
Administrator bilang itu akan aman, lalu kenapa ia mendengar suara medan perang? Kang Shin-hyuk mendongakkan kepalanya, penglihatannya dipenuhi dua kelompok manusia yang bertarung dengan dinding besar di antara mereka.
“Blokir panah mereka!”
“Kalian tidak bisa mundur. Hari ini, aku akan mendapatkan orb kembali! March!”
“Energi berkumpul di Dinding Keputusasaan!”
Mereka semua dipersenjatai dengan baja dingin berbentuk pedang, tombak, dan busur. Hanya sedikit kemampuan mana yang bermunculan dan tidak ada artefak yang bisa dirasakan. Kedua pasukan hampir setara dalam kekuatan, tapi dinding itu adalah faktor penentu.
“Jangan sampai sampah itu memanjat!”
“Jangan mengambil tawanan!”
“Orb of Water adalah milik kita!”
Dinding besar itu luarnya halus seolah seluruhnya dibuat dari besi dan sepertinya punya kemampuan untuk mengumpulkan energi dan menembakkan sinar destruktif. Itu seperti artefak yang sangat besar.
“Administrator, mungkin dinding itu…”
—Ya.
Sejak saat ia sampai, ia menyadadi kalau kekuatan rohnya beresonansi dengan objek lain selain pedang ilahinya. Terutama dinding itu. Jelas kalau dinding itu terkait dengan dirinya, dan lebih dari itu, meskipun itu besar jika diperiksa baik-baik…itu hampir terlihat seperti…
—Kieron adalah dimensi kecil yang membuat segala sesuatu di bawah pengaruhnya juga menjadi lebih kecil. Tidak ada pengecualian, bahkan untuk anggota yang bisa mengaksesnya dari luar.
“…”
—Kecuali artefak yang memiliki kekuatan rohnya sendiri. Hanya benda mati yang dibuat oleh anggota sebelumnya yang bisa lepas dari pengaruh dunia ini.
Ia melihatnya di ingatan Anvil. Itu adalah perisai yang ia buat, Perisai Heroik.
“…Tidak, bagaimana bisa aku memulihkan itu?”
—Myu!
Di tengah-tengah keputusasaannya, Onyx yang terminiaturisasi menjerit dengan imut. Ia memegang Onyx dengan hati-hati; makhluk itu gelisah untuk bergegas ke dinding yang dipenuhi kekuatan roh.
Sekarang dia akhirnya paham mengapa nama questnya adalah Dinding Keputusasaan.