A VIP as Soon as You Log In - Chapter 135 - Tak Bisa Dikenali – 4
A VIP as Soon as You Log In – Chapter 135 : Tak Bisa Dikenali – 4
Translator: AvaLone
Di hari upacara pembukaan, para siswa berkumpul sebentar di ruang kelas dengan wajah bersemangat sebelum dibubarkan. Karen yang sudah menebak apa yang terjadi pada Eleanor selama liburan, mencolek bahunya dnegan ekspresi menjijikan. Baek In-ha menghasutnya untuk main, tapi Kang Shin-hyuk menyingkirkan mereka semua dan meninggalkan sekolah sendirian. Ini karena ia punya janji temu dengan Shin Eunah di pusat perbelanjaan Choin. Ia memanfaatkan permintaan Lee Jinseok sebagai alasan untuk menemui Shin Eunah yang belum mengontaknya. Setelah menyebutkan waktu dan lokasi, ia bilang jika dia tidak datang, dia bisa menemui dirinya di bar Claire. Dia akhirnya membalas saat itu juga. Tempat pertemuannya adalah ruang pribadi di kafe tempat mereka pertama kali bertemu secara resmi.
“Ha…kakek.”
“Hai.” Saat ia menunggu di dalam ruangan, Shin Eunah datang sambil membawa nampan berisi minumannya sendiri. Pipinya menggembung dengan ekspresi langka bagi Kang Shin-hyuk, yang terbiasa melihat tatapan putri esnya yang biasa.
“Ada banyak urusan yang harus diselesaikan, kakek.”
“Aku minta maaf kalau kamu sibuk. Tapi kalau memang begitu, kamu tinggal tidak usah datang…”
“Aku lebih benci membawamu ke Claire.” Yah, ia sudah menebak bahwa itulah alasannya. Kang Shin-hyuk mengambil kafe moka dengan ekstra krim kocok dan menjilat krim di atas. Shin Eunah menyembunyikan pipinya yang tersipu saat melihatnya.
“Jadi, kenapa kamu mengabaikan panggilanku?”
“Ah…aku minta maaf.” Dia berada di mode cucu perempuan sejak awal, tapi ia merasakan jarak di antara mereka yang biasanya tidak ada bahkan jika dia berada di mode putri es.
“Jadi, kenapa?”
“Ehm…kamu mungkin marah?”
“Kenapa?”
“Karena aku memelukmu seenaknya sendiri.” Yah, melihat kontak kulit yang mereka perlihatkan, itu tidak baik untuk dilakukan di tempat umum, tapi itu tidak berbeda dari yang biasanya dia lakukan kepadanya. Mata Shin-hyuk sedikit menyipit, menganggap sikapnya mencurigakan. Ia akhirnya memutuskan untuk menanyainya secara terang-terangan.
“Kenapa kamu memelukku?”
“Entahlah.”
“Apa kamu senang karena aku baik-baik saja?”
“Aku marah. Kamu melawan musuh kuat sendirian.”
“Tidak, aku tidak sendiran.”
“Claire hanya menonton.”
“Dia melindungiku dengan drone…”
“Gadis kecil itu berpura-pura akrab dengan kakek.”
“Karena dia adalah senior di klub yang kumasuki. Kami lumayan akrab.”
“Kamu tidak memberitahuku, dan kemudian kalian semua memakai seragam yang sama.”
“Itu hanya penyamaran.” Di titik ini, Kang Shin-hyuk sadar bahwa ceritanya menyimpang. Tapi, itu masih lebih baik daripada jika dia tetap diam, jadi ia mendengarkannya sambil meminum moka.
“Tapi itu keren.”
“Hm?”
“Hah.” Kemarahan Shin Eunah mereda setelah dia melampiaskanya, suaranya kembali lagi. Bahunya turun, dan dia meletakkan jari di pinggir cangkirnya.
“Semuanya menganggap bahwa kakek itu hebat.”
“Tiba-tiba kamu berada di situasi itu.”
“Aku cemburu…tidak bisa berhenti.” Dia kembali ke akal sehatnya dan menyadari seberbahaya apa jika dia bertingkah seperti itu. Tepat setelah itu, ada gelombang rumor yang muncul antara dirinya dan Shin Eun-hyuk, tentang mereka berpacaran dan segala macam konspirasi lainnya. Gambar dari mereka yang berpelukan telah tersebar luas sampai-sampai orang-orang di sisi lain dunia sudah melihatnya. Untuk referensi, teori yang paling populer adalah mereka berpacaran.
“Jadi…aku minta maaf.”
“Aku ingin kamu menahan diri dari itu di depan orang lain.”
“Maaf.” Kang Shin-hyuk tersenyum pahit saat nasihat Halo terlintas di benaknya. Ia meletakkan cangkirnya dan berdiri. Ia khawatir kalau itu akan berefek sebaliknya, tapi alasan ia tidak bisa berhenti adalah karena ia menghargai Shin Eunah. Ia mendekati Shin Eunah yang duduk di seberangnya, dan memeluknya dengan hati-hati dari belakang. Dia kaget seolah tersambar petir, tapi segera terdiam.
“Tapi itu tidak apa-apa karena kamu tidak melakukan hal yang buruk.”
“Ah, ah.”
“Kita itu dekat, jadi kita boleh memeluk satu sama lain. Tapi, lain kali hanya saat kita berdua saja, oke?”
“Ya.”
“Kalau begitu, semuanya beres sekarang.”
“Ya.” Shin Eunah duduk dengan kaku seperti kucing di atas cabang pohon yang tinggi, mengangguk dan mengulangi jawaban yang sama seperti perekam suara rusak. Kang Shin-hyuk menghela napas lega terhadap nasihat bagus dari temannya Halo.
—Kurasa akan ada efek sebaliknya. Yaitu, dia akan memelukmu balik.
‘Hah? Apa arahnya penting?’
—Arahnya penting. Kau sungguh bodoh.
Sepertinya administrator juga rusak. Ini pertama kalinya ia mendengar administrator mengatakan hal semacam itu. Mungkin dia juga ingin berpelukan? Tapi bukan berarti dia adalah makhluk fisik, jadi bagaimana bisa? Ia memutuskan untuk memikirkannya nanti.
“Kalau begitu, bagaimana kalau makan? Sebenarnya, aku punya permintaan untukmu, jadi kita harus membicarakannya setelah makan…”
“Ya.” Lega karena hubungan mereka kembali ke semula, ia melepaskannya dan mencoba mundur, tapi Shin Eunah menggelengkan kepala dan memegangnya supaya ia tidak bisa pergi.
“Sedikit lagi…”
“…Apa kamu ingin melakukannya segera setelah kita berdamai?”
“Ya…hah.” Dia menutup mata dan menyandarkan kepalanya ke bahu Shin-hyuk. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu, tapi tidak jadi. Kang Shin-hyuk merasa suasananya entah bagaimana telah berubah, tapi ia tidak berani membahas itu. Pada akhirnya, baru dua jam kemudian mereka berdua akhirnya pergi makan. Entah kenapa, Shin Eunah tidak memanggilnya kakek sama sekali, walaupun hanya berdua.
***
Semester kedua Shinyoung setidaknya lima kali lebih penting daripada yang pertama. Festival sekolah, rapat pertukaran, peringkat, dan ujian lainnya yang bisa menentukan masa depan seseorang sebagai superhuman berpusat di situ. Ada juga ujian kelulusan, yang mana calon pemula dilahirkan kembali sebagai superhuman. Tahun pertama dan kedua bisa bersiap untuk giliran mereka dengan melihat dan belajar dari tahun ketiga. Dengan begitu, sebagian besar siswa melakukan apapun yang mereka bisa.
“Ini…apa ini masuk akal?!” Baek In-ha marah sambil meninju meja.
“Ada banyak pasangan yang memenuhi kelas dengan suasana merah muda segera setelah sekolah dimulai…apa ini masuk akal?!”
“Tenanglah idiot.” Kang Shin-hyuk menocba menenangkan Baek, tapi kemarahannya tidak mereda. Kang Shin-hyuk juga merasa agak kedinginan karena melihat para pasangan memamerkan hubungan mereka di kelas, tapi reaksi Baek parah.
“Nilai di semester kedua akan mencapai titik terendah. Tidak, itu harus begitu. Semua yang berpegangan tangan disekolah harus mati…!”
“Hah, Baek kenapa…”
“Itu mubazir untuk penampilanmu yang bagus. Berikan saja pada orang lain.”
“Bukankah Shin-hyuk jadi ternodai? Dia orang yang tampan, bukankah sebaiknya dia menjauh dari Baek?”
“Apa yang harus dilakukan…?” Setelah sesaat, para siswa perempuan sekarang membicarakan tentang ketampanan Kang Shin-hyuk dengan pipi merona. Jika ia sendirian, itu bukan masalah, tapi masalahnya adalah Baek ada di dekatnya. Ia ingin beepura-pura menjadi orang lain, tapi Baek tidak akan membiarkannya pergi.
“Shin-hyuk, kau tidak memberitahu apa-apa, tapi aku tahu kau memacari Algiers!”
“Tenanglah..!” Rumor telah menyebar saat liburan, tapi dengan pembukaan sekolah, fakta bahwa Kang Shin-hyuk telah menjinakan seekor wyvern baru untuk Ksatria Wyvern menjadi jelas di seluruh sekolah. Tentu, rumor itu juga mengatakan bahwa Eleanor menemaninya, jadi orang-orang membicarakan tentang bagaimana ia menjadi wakil kapten yang baru dan bahwa mereka sudah berpacaran.
“Shin-hyuk!”
“Itu hanya kebetulan.”
“Kalian adalah pasangan yang sah! Sekarang kau tidak boleh bergaul dengan gadis lain selain kapten.”
“Apa kau yang menyebarkan rumornya?”
“Ya!”
“Bagus ya jadi orang jujur.”
“Hahahaha.” Karen adalah orang pertama yang bisa dipukul Kang Shin-hyuk tanpa ragu-ragu.
“Tapi Shin-hyuk, apa aku boleh meminta sesuatu yang serius?”
“Tidak kusangka kau punya kekurangajaran untuk melakukan ini dan meminta tolong.”
“Kau punya hubungan dengan asosiasi, kan?”
“Oh…memang.” Itu adalah sesuatu yang ingin Kang Shin-hyuk sebar secara aktif. Jika ia punya perlindungan dari asosiasi, tidak ada yang bisa menyentuhnya. Faktanya, ia sudah menjadi pemain yang cukup besar, walaupun ia belum menyadarinya.
“Aku sudah memberitahumu sebelumnya, tentang orang yang menyelamatkanku…”
“Aku tidak mengenalnya.”
“…Bukankah jawabanmu agak terlalu cepat?”
“Pokoknya aku tidak tahu.”
“Aku ingin berbicara dengannya sekali, jadi kumohon! Entah bagaimana!” Karen tersipu dan meletakkan tangannya di dadanya sendiri. Kang Shin-hyuk merasa jijik, sedikit menjauh dari dia. Tapi, dia menggeliat seperti seekor kecoa untuk mendekatinya dengan cepat.
“Aku jatuh cinta lagi setelah melihat video baru itu…dia sangat keren! Aku malu mengatakan ini, tapi dia adalah tipeku. Jadi, aku ingin menghubunginya entah bagaimana…Shin-hyuk? Kenapa kau menatapku begitu?”
“Jangan dipikirkan. Intinya aku tidak tahu.”
“Itu bohong…! Kau kan akrab dengan Empress. Bagaimana kalau kau…oh, benar juga!” Karen tertawa dan meninju pipinya.
“Itu karena Empress membuangmu dan ganti ke Shin Eun-hyuk, kan? Itulah sebabnya kau akrab dengan kapten, hah? Yap?” Karen menyodoknya. Rasanya seperti dia sudah menyempurnakan cara untuk membuat orang kesal. Kang Shin-hyuk tersenyum diam. Pelajaran di jam ketiga hari ini adalah latihan keterampilan bebas. Mengingat itu adalah pertama kalinya di semester kedua, pasti akan ada pertarungan.
“Kalau kau mengalahkanku di duel hari ini, aku akan memberitahumu.”
“Sudah kuduga! Bukan masalah siapa sainganku, aku tidak akan kalah! Bahkan Empress pun tidak!”
“Jangan membicarakan Senior Eunah begitu.”
Itulah bagaimana waktu berlalu sampai jam ketiga. Kang Shin-hyuk mengabaikan tatapan tidak puas Gong Joonpyo, guru mata pelajaran, dan menunjuk Karen.
“Cepat!”
“Kehek…Sakitnya!”
“Kau tidak melatih penguatan sarafmu dengan keras.”
“Tapi, aku melatihnya….! Oh, sakit.” Para siswa yang menonton kewalahan dengan kejadian itu. Meskipun Karen adalah lawan yang kuat bagi peringkat atas di antara tahun pertama, dia dikalahkan sepihak oleh Kang Shin-hyuk. Mereka bahkan tidak melihat ia menyerang, hanya Karen yang jatuh dari ring.
“Apa…bukankah dia jadi lebih kuat?”
“Kita juga berlatih saat liburan, tapi Kang Shin-hyuk…”
“Dia sudah menjadi penggila latihan sejak awal.”
“Bukankah dia hanya murid baru?” Walaupun masih menjadi murid baru, Kang Shin-hyuk cukup kuat untuk membangkitkan rasa iri di dalam diri mereka. Ia pergi ke isekai saat liburan. Itu bukan lagi persaingan, tapi lebih seperti titik yang harus dikejar.
“Bukankah dia lebih kuat dari Baek In-Ha?”
“Sepertinya begitu…”
“Aku juga dengar dia menjinakkan seekor Wyvern.”
“Tidak, itu tidak ada hubungannya dengan kekuatan bertarung.” Do Woojin maju ke depan saat Karen berjalan menuju UKS.
“Kang Shin-hyuk, ayo bertarung.”
“Kalau begitu, Karen bisa menunggu dan pergi ke UKS bersamamu.”
“Kau…!”
“Tunggu dulu.” Do Woojin ingin memasuki arena, mengepalkan tangannya sebagai tanggapan untuk provokasi enteng Kang Shin-hyuk, tapi sebuah tangan menghentikannya.
“Shin-hyuk, kau melawanku.’
Itu adalah Baek.