A VIP as Soon as You Log In - Chapter 134 - Tak Bisa Dikenali – 3
A VIP as Soon as You Log In – Chapter 134 : Tak Bisa Dikenali – 3
Translator: AvaLone
—Tsukuyo: Kau terlalu banyak bekerja, sungguh terlalu banyak.
—Tsukuyo juga mengharapkan penyelesaian quest dimensi.
Pagi hari setelah ia kembali ke Bumi dari pekerjaannya di Mirotoz. Ia sudah menerima bonus login hari itu (itu adalah item sekali pakai yang bisa menerima serangan dari pengguna, tapi itu membuatnya agak gelisah karena terlihat seperti boneka jerami yang biasa dipakai untuk mengutuk).
—Tsukuyo: Aku juga mau bertemu Anvil…
—Jadi kau mau menyelesaikan quest dimensi.
—Tsukuyo: Memang. Sayangnya, tidak ada masalah darurat di dimensiku yang membutuhkan bantuan Anvil…
Kang Shin-hyuk merasa bahwa ada syarat rumit di balik pembuatan quest dimensi yang tidak ia ketahui sepenuhnya.
—Tsukuyo: Aku sangat iri. Bahkan jika aku ingin puas dengan benda yang kau buat, jumlah senjata yang kau jual akhir-akhir ini berkurang…
—Aku minta maaf; aku fokus pada penelitian lain.
—Tsukuyo: Aku sudah mendengarnya.
Lagipula, kedengarannya dia hanya ingin mengeluh. Kang Shin-hyuk ragu menjawab, tapi pesan lain yang ditujukan tepat kepadanya tiba.
—Tsukuyo: Aku juga ingin yang dirimu seperti ini…
—Ada beberapa kata yang hilang di situ.
—Tsukuyo: Oh, tidak ada yang perlu ditambahkan atau dikurangi.
—…
Setelah itu, Tsukuyo merayu Kang Shin-hyuk sebentar sebelum berhenti, sepertinya hampir tidak puas. Dia menyiratkan bahwa jika ia terus tidak menyesuaikan diri dengan dia, dia akan mengambil tindakan yang lebih aktif dari yang sebelumnya.
—Tsukuyo: Oh, dan Anvil?
Di tengah-tengah rayuannya, pesan baru tiba.
—Tsukuyo: Sebaiknya berhati-hati supaya tidak terganggu oleh hal-hal kecil.
Perkataan itu mengingatkan Kang Shin-hyuk akan nada Tsukuyo. Ia sudah terbiasa dengan nada lembutnya.
—Hm?
—Tsukuyo: Dunia bergoyang dengan ayunan penuh. Apa itu berisik?
—Apa maksudmu Jormungand?
—Tsukuyo: Kurasa kau tidak perlu menjadikannya satu kata.
Kang Shin-hyuk heran apa maksudnya. Apa itu sesuatu yang perlu diperhatikan olehnya di Bumi? Kalau benar, lebih baik mendapatkan informasi yang lebih lengkap.
—Tsukuyo?
—Tsukuyo: Administrator berisik, jadi hari ini itu saja. Jangan lupa bahwa aku selalu ada di sampingmu…
Setelah itu, pesannya berhenti, digantikan dengan administrator.
—Aku juga ingin menyingkirkan rubah itu dari Semesta Pahlawan.
Kang Shin-hyuk sejenak mempertimbangkan untuk menanyai administrator tentang makna di balik ucapan Tsukuyo, tapi ia memutuskan untuk tidak melakukannya. Jika ada yang bisa dia beritahu kepada dirinya, administrator pasti sudah memberitahunya.
“Jangan berlebihan, administrator.”
—Bonus 500HP untuk anggota yang menunjukkan pertimbangan dan kemurahan hati…
Sepertinya ucapan Shin-hyuk tidak terlalu menyenangkan bagi administrator, jadi bonusnya lebih kecil dari biasanya. Tapi, itu masih banyak jika dibandingkan dengan saat ia pertama kali mengakses Semesta Pahlawan.
“Baiklah, ayo mulai.” Setelah latihan pagi, ia sarapan, mandi, dan berpakaian rapi. Ia menoleh ke Onyx yang tidur di kasur peliharaan.
“Apa kau mau ikut?”
—Myu…
Onyx yang menjejali dirinya dalam surga yang disebut gudang sampah beberapa hari yang lalu, merasa pusing karena dia fokus mencerna logam yang dia makan.
—Myuuu.
Onyx terlihat merenung sejenak sebelum merangkak untuk duduk di bahu Kang Shin-hyuk. Dia tidak bisa melakukan apa-apa saat mencerna, tapi itu tidak diperlukan.
“Ya, anak-anak pasti menyukaimu.”
—Myu…?
Mereka keluar dari kamar bersama, berhenti sebentar di kamar Baek In-ha (dia bertanya apa ia ingin menghabiskan malam panas dengan seorang noona) sebelum meninggalkan asrama. Tujuannya adalah panti asuhan Starlight di dekat padang alang-alang di Seoul. Pada countercurrent ketiga, daerah itu dibanjiri dengan monster, dan sebagian besar pemilik tanah dibunuh. Negara telah mereklamasi tanah itu setelah kejadian itu, membangun beberapa fasilitas di sana. Banyak anak yang menjadi yatim piatu dalam insiden itu, jadi salah satu fasilitas yang dibangun adalah panti asuhan yang dijalankan oleh gereja. Awalnya ada seorang pendeta, tapi dia sudah meninggal, jadi karena kekurangan tenaga kerja, salah satu biarawati harus mengambil alih untuk membesarkan anak-anak.
“Aku tidak tahu apa mereka masih sehat.” Kang Shin-hyuk tiba-tiba mengerutkan kening saat ia mengingat kembali wajah biarawati itu, tatapannya mengarah ke pemandangan yang lewat di jendela bus. Biarawati itu terdengar sehat saat terakhir kali ia berbicara kepadanya. Walaupun dia lemah, dia memiliki kekuatan ilahi. Kekuatan yang lahir dari imannya yang kuat membantu menjaga kesehatannya. Tanpa itu, tidak mungkin dia bisa membesarkan dan mengurus puluhan anak sendirian.
“Aku khawatir dengan anak-anak juga…”
—Kau mungkin tidak perlu khawatir.
“Kuharap begitu.” Satu jam kemudian, Kang Shin-hyuk mengonfirmasi perkataan administrator, karena bangunan panti asuhan tidak sama dengan yang terkahir kali ia lihat. Panti asuhan yang dibangun pemerintah, yang tidak pernah menjadi tempat yang nyaman terlepas dari ukurannya, sekarang dilapisi dengan bahan baru yang berkilauan. Bangunan itu dua atau tiga kali lebih lebar dari yang ia ingat. Hanya dalam sekilas, ia bisa tahu bahwa bahan itu diperkuat dengan material jatuhan monster untuk mencegahnya rusak. Dengan skala ini, itu pasti berharga miliaran.
“Uh, uh…?”
“Shin-hyuk ke sini!”
“Itu kakak kita!”
—Myu?!
“Ada landak!” Anak-anak yang bermain di halaman menemukan Kang Shin-hyuk, melompat dan memeluknya, mata mereka berbinar. Kang Shin-hyuk mengangkat mereka satu per satu, menanyai mereka tentang apa yang ia herankan.
“Siwoo, Minseo, apa yang terjadi di sini?”
“Noona cantik membangunnya!” Bagi anak laki-laki berusia enam tahun, wanita cantik yang lebih tua dipanggil noona cantik.
“Mereka membangunnya karena kau melakukan banyak hal!”
“Hei, Kang Shin-hyuk!” Lee Jinseok, anak laki-laki yang sebaya dengan dirinya, yang menyerah bersekolah untuk bekerja sebagai tentara bayaran magang sambil tinggal di panti asuhan, datang untuk menolongnya.
“Lee Jinseok, lama tidak ketemu…”
“Kang Shin-hyuk, gila kau. Kalau kau punya hubungan dengan Alchemist, kau harus memberitahuku dulu!”
“Ah…” Mungkin noona cantik itu mengacu pada Claire, Kang Shin-hyuk telihat lega, kekhawatirannya selesai…tapi kemudian matanya melebar saat menyadari apa yang mereka maksud.
“Claire?!”
***
“Tangan anakku bisa menangkap wanita semacam itu dengan cepat…”
“Ibu…” Sister Esdel, ibu panti asuhan, tersenyum bahagia saat dia menyajikan teh untuk Kang Shin-hyuk. Ia minum sambil menghindari tatapannya, memilih untuk melihat ke luar jendela. Ia melihat anak-anak bermain di luar di kebun bersama Onyx sebelum melihat ke atas, menyadari papan bertuliskan ‘Stellar’ menggantung di atas pintu masuk panti asuhan. Ya, desain itu pasti milik Claire.
“Tidak, dia tidak memberitahuku kalau dia melakukan ini…”
“Bukankah itu memalukan? Jujur, merenovasi panti asuhan untuk pria yang dia pacari pasti bukanlah orang biasa.”
“Itu…kamu mungkin tidak percaya, tapi kami tidak berpacaran.”
“Ya, aku tidak percaya.” Siapa yang akan percaya kalau sudah seperti ini? Tapi memang begitulah Claire.
“Apa dia pernah meminta sesuatu yang aneh?”
“Dia bilang dia akan berkunjung sesekali. Aku menyisihkan kamar untuknya.”
“Begitu ya…walaupun begitu, sungguh.” Ia tidak marah. Ia tahu bahwa Claire biasanya melakukan hal-hal aneh, dan ia tidak pernah menyembunyikan fakta bahwa ia berasal dari panti asuhan. Ia tidak tahu apa dia pernah melakukan sesuatu yang buruk, tapi ia merasa berterima kasih karena dia membangun ulang panti asuhan untuk anak-anak itu.
“Ha, serius.” Beberapa mungkin tidak menyukainya, menganggapnya ikut campur, atau merasa terbebani dengan skala itu, tapi bagi Kang Shin-hyuk, yang telah tumbuh secara fisik dan mental selama beberapa bulan terakhir, ia bisa menerima perbuatan Claire. Ia jatuh cinta lagi. Mungkin sekarang ia tidak bisa melarikan diri.
‘Pengakuanku tulus, tapi…’ Apa itu berarti dia menganggap dirinya lebih dari adik laki-laki? Tidak, tidak, siapa yang akan melakukan ini untuk orang yang dia anggap sebagai adik laki-laki? Saat ia memikirkan tentang pesan mereka di kencan sebelumnya, sepertinya masih ada harapan.
“Jarang-jarang ada orang yang melakukan sesuatu semacam ini. Ada banyak yang mampu tapi tidak peduli.”
“Aku tahu. Dia orang yang sangat baik. Kami tidak berpacaran, tapi…”
“Inj adalah perbuatan Tuhan. Jadi, lakukan yang terbaik. Kalau bisa…”
“Tolong berhentilah menawari agama dan berhentilah melakukan gerakan tangan aneh yang tidak pantas untuk seorang biarawati itu. Aku tahu kamu masih sehat.” Kang Shin-hyuk memberikan hadiah yang ia siapkan untuk Sister Esdel, serta hadiah yang ia siapkan untuk anak-anak. Setelah itu, ia berjalan menuju atap panti asuhan bersama Lee Jinseok yang menunggunya. Bahkan atapnya sudah berubah.
“Jinseok, kau juga…”
“Tolong kenalkan aku.” Lee Jinseok menunduk dalam-dalam di depan Kang Shin-hyuk yang lengah. Dia segera menegakkan tubuhnya, menjawab dengan tegas.
“Bangunlah.”
“Aku tidak ingin cewekmu. Aku hanya ingin koneksi! Jujur, sulit memenangkan pertandingan tentara bayaran yang berlangsung di tingkat daerah.”
“Claire juga tidak punya koneksi dengan tentara bayaran.” Tentara bayaran. Itu adalah jalan bagi mereka yang tidak bisa mengendalikan mana karena mereka belum bangkit atau kesulitan mengendalikannya. Mereka biasanya menghadapi monster dengan menggunakan senjata modern yang digabungkan dengan batu mana, tapi mereka tidak bisa mengalahkan monster peringkat tinggi karena batas mereka. Namun, yang terampil di antara mereka bisa menghadapi banyak monster sekaligus, membuat mereka menjadi petarung aktif dalam menghadapi gerbang tipe emisif. Lee Jinseok kehilangan orang tuanya di countercurrent ketiga, sama seperti Kang Shin-hyuk. Perbedaanya adalah Kang Shin-hyuk sudah bangkit, walaupun ia masih tidak bisa mengendalikan mana, dan Lee Jinseok belum. Tapi, dia masih membenci monster dan Kang Shin-hyuk membantunya berlatih segala macam seni bela diri. Sebenarnya, Kang Shin-hyuk membantu melatih beberapa anak di sini.
“Itu lebih baik daripada tidak sama sekali! Aku akan membayarnya dengan kasih sayang yang tulus, jadi tolonglah!”
“Boleh juga memainkan peran ini…” Bukankah memanfatkan semua yang ada untuk menjadi lebih kuat adalah jawaban yang tepat? Tidak buruk memiliki kenalan yang aktif di bidang tentara bayaran.
“Hye-na? Apa dia bekerja denganmu?”
“Dia juga tidak mau menyerah.”
“Kau masih bisa menganggap itu tidak berguna.” Di Panti Asuhan Starlight, ada empat anak, termasuk dirinya, yang sebaya. Salah satu dari mereka pergi ke sma umum, sedangkan dua yang lain, Lee Jinseok dan gadis bernama Yoo Hye-na, berlatih dengan Kang Shin-hyuk sejak mereka berusia dua belas tahun untuk menjadi tentara bayaran. Sebagian besar anak yang lebih tua dari mereka memilih untuk menjalani hidup sebagai orang biasa, walaupun ada beberapa yang mencoba menjadi superhuman seperti Kang Shin-hyuk, menganggapnya sebagai panutan.
“Bukan Claire, tapi aku mungkin mengenal seseorang yang memiliki koneksi dengan korps tentara bayaran. Aku akan memberitahu dia, jadi tunggulah.”
“Hei, tunggu, bagaimana Woonhyung?”
“…Dia masih SMP.”
“Baiklah, aku paham.” Untungnya Sister Esdel belum tumbang karena kelelahan mengurus mereka. Kang Shin-hyuk menghela napas dan mengangguk. Lee Jinseok menatapnya.
“Apa?”
“Kalau bukan Alchemist, siapa yang mau kau minta tolong?”
“Itu…orang dari sisi asosiasi.”
“Asosiasi?! Jangan-jangan…itu…” Lee Jinseok bertanya, setengah menebak jawabannya.
“Apa itu perempuan?”
“Hm.”
“Dunia di mana hanya orang-orang tampan yang hidup enak! Lenyaplah! Lenyaplah!”
Tapi, dunia tidak lenyap, dan Kang Shin-hyuk menghadiri hari pertama sekolah di keesokan pagi.