A VIP as Soon as You Log In - Chapter 126 - Memuntahkan Kebencian – 7
A VIP as Soon as You Log In – Chapter 126 : Memuntahkan Kebencian – 7
Translator: AvaLone
Pada 17 Agustus, pukul 11 malam, arus balik keempat di Korea Selatan dimulai di Seoul. Mengingat bertambahnya kejadian gerbang irregular di tahun-tahun terakhir, sudah ada tanda-tanda yang cukup bagi mereka untuk menyiapkan penanggulangan. Asosiasi Superhuman berpendapat bahwa sebuah insiden mungkin akan terjadi, dan oleh karena itu, mereka memastikan bahwa setidaknya tiga dari No. 1 hingga No. 10 kembali untuk melindungi markas asosiasi. Sebagai tambahan, semua anggota satuan tugas grup 1 hingga 10 menetap di markas. Dengan ini, berangkat ke medan tempur segera setelah insiden terjadi menjadi lebih mudah. Grup 1, dipimpin oleh Shin Eunah, saat ini sedang berada di helikopter pengangkut bersama Grup 10.
“Apa kita cemas karena ini menjadi countercurrent?” Dalam perjalanan, pria yang telrihat tidak sabaran berbicara kepada Shin Eunah. Dia adalah Kim Ik-hyun, pria di usia pertengahan 30-an yang baru-baru ini menjadi ketua grup kesepuluh. Dia baru memasuki satuan khusus selama tiga tahun, tapi dia adalah pria optimis yang segera naik ke posisi pemimpin karena kemampuannya yang luar biasa. Dia adalah petarung serba bisa yang memiliki triat telekinesis kuat berperingkat S, dengan pertumbuhan status yang lambat tapi konstan, sudah diprediksi bahwa dia akan menjadi ranker tingkat tinggi sebelum mencapai usia empat puluh. Tapi, dia sudah terbiasa membicarakan dirinya sendiri seolah dia sudah memiliki kemampuan setinggi itu.
“Aku tidak ingat pernah mengizinkan grup kesepuluh.” Shin Eunah merespons dengan dingin tanpa menatapnya balik. Anggota grup pertama yang berada di helikopter tidak bisa menahan tawanya terhadap pemandangan yang tidak asing itu.
“Apa kau biasanya sangat keras kepada semua orang? Pemimpin satuan tugas itu seharusnya berdekatan di saat seperti ni…” Sebuah percikan muncul sebentar dari Shin Eunah saat Kim Ik-hyun mencoba lanjut berbicara.
“Grup Sepuluh, aku tidak akan mentolerir kekasaran apapun lagi.”
“Ah…baik. Aku mau…ups!”
“Apa aku harus memperbaiki kekasaranmu?” Shin Eunah menatap Kim Ik-hyun. Dia mundur, melihat lapisan petir tipis yang terbentuk di sekeliling Shin Eunah. Karena dia hampir menjadi ranker tingkat tinggi, dia bisa melihat sehebat apa kemampuan Shin Eunah yang sebenarnya. Akan lebih baik jika dia bisa merasakannya sebelum Shin Eunah memperlihatkannya, tapi dia tidak sehebat itu.
“Aku minta maaf, Grup Satu.”
“…” Shin Eunah bahkan lelah untuk menjawab, memilih untuk mengabaikannya. Memang begini sejak saat dia memasuki asosiasi, tidak, sejak dia memasuki Shinyoung. Penampilannya jauh lebih rapuh dan lembut dairpada kemampuannya yang sebenarnya, dengan kecantikannya yang tiada tara sebagai tambahan. Banyak orang yang menganggap bahwa reputaisnya dilebih-lebihkan, dan karena itulah banyak orang meremehkannya. Tapi, jika mereka punya kemampuan untuk menyainginya, mereka akan bisa menyadari kekuatan yang dia miliki sejak awal.
“Sudah lama sejak aku melihat mode Putri Es…akhir-akhir ini suasana hatimu bagus.”
“Apa kamu gugup karena countercurrent ini?” Anggota kelompok pertama yang terbiasa dengan Shin Eunah merasa ngeri saat dia memalingkan tatapannya kepada mereka.
“Tidak mungkin, dia sudah bertarung di garis depan saat yang ketiga terjadi.”
“Apa, serius? Kamu pasti berusia, ah, lima belas?”
“Bahkan sebelum memasuki Shinyoung, dia sudah ternama.” Grup pertama membicarakan prestasinya seolah itu adalah prestasi mereka sendiri. Anggota grup lain mengambil ponsel untuk mencari artikel-artikel itu dengan tatapan kagum. Saat mereka membicarakannya, Kim Ik-hyun sadar sekonyol apa dia tadi dan menciut.
“Lalu kenapa kamu merasa tidak enak?”
“Untungnya, Vanguard sudah berada di tempat kejadian. Jika kita muncul dan melakukan pekerjaan kita, tidak akan ada masalah.”
“Hei, kau pikir dia khawatir dengan itu? Lihat saja, ini pasti tentang cowok, cowok.”
“Ah, benar juga!” Tim itu melontarkan lelucon bodoh supaya rileks. Mereka tidak akan berani mengatakan bahwa Shin Eunah tertarik dengan cowok kalau itu keadaaan yang biasa.
“Ya!”
“Uh…”
“Sungguh…?” Tapi, Shin Eunah melakukan kesalahan karena tersentak terhadap pembicaraan santai mereka. Pada saat itu, ketegangan aneh muncul di helikopter. Segera, perhatian orang-orang diarahkan pada Kim Ik-hyun, yang tadi mencoba berbicara dengan Shin Eunah
“…Grup sepuluh, kalian bekerja dengan sia-sia.”
“Siapa pria ini?”
“Hei, bukankah dia adalah orang yang dipungut kapten diam-diam sebelumnya? Dia punya nama yang mirip dengan kapten…”
“Ah, pemula itu.”
“Dasar bodoh, diamlah!” Helikopter itu jatuh dalam keheningan saat petir mulai terbentuk di sekeliling Shin Eunah. Mereka saat ini tepat berada di atas tempat berlangsungnya pertarungan sengit, dan sebongkah batu seukuran rumah terbang ke arah mereka, tapi Shin Eunah menghentikannya dengan sinar petir.
“Berhati-hatilah dengan proyektil monster raksasa itu. Helikopter harus segera kembali. Mulai operasi.”
“Pertarungan dimulai!” Suara pelan Shin Eunah bergema di telinga semua orang saat dia meninggalkan helikopter. Anggota lainnya melompat satu per satu, berpikir bahwa mereka beruntung karena terhindar dari petirnya. Dia menyerang raksasa itu saat mereka terjun ke tanah.
‘Claire menemui kakek tanpa memberitahuku…!’ Ya, percobaan setengah hati Claire dan Kang Shin-hyuk untuk menyembunyikannya sudah ketahuan. Tidak masuk akal dia bertemu dengan Kang Shin-hyuk di fasilitas olahraga, karena Shin Eunah sudah mengetahui hobi Claire.
‘Bukankah mereka baru saja bertemu di bar dan kemudian…apa mereka…? Tapi, Claire bilang kakek terlalu muda baginya.’ Petir menyambar tubuh monster itu saat dia hampir menghancurkan gedung kantor pemerintahan. Petir itu menghanguskan seluruh tubuh monster raksasa, tidak meninggalkan jejak sama sekali.
‘Tapi kakek itu asyik, dan toleran, dan baik, dan pintar…apa mungkin Claire berhati hitam?’ Percikan petir menyapu kota. Tidak ada bedanya antara monster kelas A dengan S kalau terkena serangannya.
‘Kalau Claire bilang dia menyukai kakek, apa kakek akan menolaknya? Bagi kakek, dia pasti sangat muda…tapi kakek tidak terlihat tertarik. Tidak, itu wajar saja dengan tubuh dan pikiran mudanya, kan? Oh, jantungku berdebar aneh saat aku memikirkannya…’ Dalam kurun waktu kurang dari lima menit, dia sudah menyelesaikan salah satu gerbang dan menginstruksikan tim untuk melakukan tugas penyelamatan saat dia memimpin yang lainnya menuju area yang lebih berbahaya.
‘Kalau Claire bilang dia ingin menjadi kekasih kakek, apa mereka akan menikah? Apa Claire akan menjadi nenekku?’ Anggota tim yang ikut di belakangnya tidak berani berbicara kepada Shin Eunah, karena ekspresi dinginnya. Tidak ada satupun dari mereka yang tahu pemikiran konyol macam apa yang ada di benaknya.
‘Itu tidak ada buruknya. Claire adalah teman baik yang sangat peduli denganku, jadi itu akan lebih mudah…dia juga mengetahui hubungan antara kakek dan aku. Ya, jika itu adalah syarat dia menikahi kakek, hidup bersama dengan tiga orang itu boleh-boleh saja.’ Kurangnya kedewasaan Shin Eunah bisa dilihat di pemikiran kekanak-kankannya.
‘Tapi kenapa aku sangat kesal saat aku memikirkan mereka berpacaran…menemukan orang sebaik Claire itu sulit. Dia menarik, berbakat, dan kepribadiannya bagus…’
“Kapten, mari bergerak ke titik selanjutnya!”
“Tunggu, kelas S+?!”
“Aku akan pergi sendiri. Sisanya bergeraklah dibawah wakil kapten.”
“Kapten?!” Shin Eunah memperkuat dirinya dengan petir dan berlari. Dia bisa sampai sebelum gerbang terbuka karena kecepatannya yang sangat tinggi.
‘Ya. Jika dia memacari Claire, kakek akan punya sedikit waktu untukku. Tapi apa itu alasan yang cukup bagus untuk menghentikannya berpacaran? Bahkan jika dia bukan kakekku, dia punya ingatan dari kehidupannya yang sebelumnya…tapi kenapa aku tertarik padanya untuk berpacaran…?’ Dengan begitu, pemikirannya berlanjut. Dia merenungkan perasaannya saat petir yang mengandung kekuatan destruktif yang mengerikan membelah gerbang. Bos gerbang S+ yang baru saja muncul adalah boss peringkat SS– yang bernama Ogre Iblis Anox.
[Ahhhhhh! Kekuatan, semua kekuatanku…!]
‘…Ya, dia bukan kakekku yang asli.’ Konyol dikatakan, tapi dia melupakan fakta itu karena dia selalu memanggilnya kakek, tapi itu memang benar. Mereka berdua tidak benar-benar terkait. Kenapa hatinya digetarkan oleh fakta itu? Dia memiringkan kepala, tidak yakin dengan alasannya.
[Seperti ini, aku tidak boleh mati…tidak…!]
Ogre iblis tertekan untuk menyerangnya, membuat Shin Eunah kesal karena dia bangun dari pemikirannya. Dalam sekejap, sebuah petir yang dipenuhi kekuatannya menembus jantung dan kepala monster itu secara bersamaan.
‘Rasanya sesak. Aku ingin tahu bagaimana Claire di mata kakek. Tidak, aku takut bertanya…kenapa itu menakutkan? Entahlah, tapi aku ingin menemui kakek.’ Saat memikirkan itu, dia menerima haidah HP karena mengalahkan Ogre Iblis. Melihat pesan itu, dia sadar bahwa musuh yang baru saja dia bunuh lebih besar dari yang dia kira.
“Ya ampun…” Di pemikirannya yang mendalam, dia lupa menyembunyikan kemampuannya dan menggunakan kemampuannya sepenuhnya. Seharusnya butuh setidaknya sepuluh menit untuk membunuh boss peringkat SS– yang bernama! Tapi itu aneh. Meskipun bertindak sendirian, sebuah gerbang S+ telah muncul, tapi tidak ada yang menyaksikan tindakannya.
—Kapten, kamu sudah memyelesaikan gerbang S+?!
Tapi, markas bisa memahami situasinya karena mereka memindai situasi secara langsung. Shin Eunah heran bagaimana dia harus menanggapi telepati itu saat dia mengingat bahwa dia ingin memperbarui peringkatnya.
“Monster boss peringkat SS– muncul…aku yakin kemampuanku sudah meningkat sedikit. Apa kau bisa memperbaiki peringkat internasionalku?”
—Kamu menyelesaikan gerbang kelas S+ dalam waktu kurang dari tiga menit; tentu saja peringkatmu akan diperbarui! Kamu akan masuk top 100 dengan mudah!
“Baguslah, tapi kenapa tidak ada orang di sekitar? Apa gerbang lain muncul?”
—Ah, ya! Sebuah gerbang S muncul, dan sebagian besar pergi untuk menghadapinya.
Kata-kata itu dipenuhi gairah karena ranker tingkat tinggi top 100 akan segera lahir di Korea. Tapi, setelah menyerap Jamur Penelan dan kebangkitan, Shin Eunah memiliki kekuatan untuk mencapai peringkat 1 sampai 7 dengan mudah.
“Ke arah mana? Aku akan ke sana.”
—Oh, aku akan memberikan posisinya! Tapi, berkat kru rahasia yang kamu kirim sebelumnya, gerbang itu sedang ditahan!
“…?! Kru rahasia?”
—Ya! Shin Eun-hyuk! Apa dia benar-benar adikmu?
Pusaran besar muncul dari kejauhan saat Shin Euanh menatap kosong. Itu adalah pusaran berwarna emas terang.
Shin Eunah segera berlari ke sana.