A VIP as Soon as You Log In - Chapter 121 - Memuntahkan Kebencian – 2
A VIP as Soon as You Log In – Chapter 121 : Memuntahkan Kebencian – 2
Translator: AvaLone
Claire adalah salah satu dari orang-orang paling terkenal di dunia. Apa yang terjadi jika dia dan Kang Shin-hyuk berjalan-jalan di jalanan? Bukan hanya Shinyoung akan langsung rusuh, tapi Shin Eunah juga akan datang untuk mengakhiri hidup mereka. Oleh karena itu, mereka berdua bertemu dengan penyamaran yang layak. Di Semesta Pahlawan, ada item yang disebut ‘Bayangan Daun’ yang mengubah penampilan seseorang untuk menghindari perhatian. Itu agak mahal, tapi itu adalah item wajib punya bagi mereka yang tidak mau orang lain mengetahui identitas mereka. Tentu saja jika kau melakukan aktivitas berat, efeknya akan hilang, tapi tidak ada masalah jika menikmati kencan biasa. Pada saat ia menemui Claire di tempat yang dijanjikan, Kang Shin-hyuk menyadari bahwa tidak ada yang benar-benar memperhatikan mereka.
“Ah, kenapa aku tidak memakai benda semacam ini sebelumnya?”
“Untuk pekerjaanmu sebagai Shin Eun-hyuk?”
“Yah, aku juga menginginkannya saat menjadi bartender.” Claire menggoyangkan jari, rambut merahnya yang diikat ke samping berkibar dengan imut di belakang telinganya.
“Menurutmu siapa tamu kita? Mereka adalah superhuman. Bayangan Daun sempurna untuk menipu orang lewat, tapi itu tidak akan bekerja dengan baik kepada mereka yang tetap berada di sekitarmu selama berjam-jam. Itu hanya masalah kecocokan. Jadi…apa kau tertipu?”
“Aku harus memakai topeng.” Kang Shin-hyuk menatap Claire yang mengoceh dan menghindari tatapan Shin-hyuk. Sambil tersenyum, Kang Shin-hyuk mengulurkan tangan kepadanya.
“Sebenarnya, menurutku topengnya keren.”
“Pastinya!” Claire membentak, tapi rasanya enak karena dia menempel di lengan Shin-hyuk.
“Menikahlah denganku, noona.”
“Apa aku terlihat tertipu?” Keduanya bercanda satu sama lain dan pergi untuk makan siang dulu. Mereka pergi ke restoran di lantai ke-20 hotel bintang lima Lubron di mana kontes artefak sebelumnya diadakan.
“Wow, Shin-hyuk punya banyak uang.”
“Aku ingin pergi bersamamu, jadi aku menabung.”
Claire tersentak sejenak terhadap balasan naluriahnya, tapi dia segera pulih sambil tersenyum saat dia sadar bahwa Kang Shin-hyuk mengatakannya tanpa mengharapkan reaksi apapun.
“Baiklah, kalau begitu, apa aku harus berterima kasih? Tapi, lain kali biar aku yang bayar.”
“Terima kasih.” Suasana di antara mereka berdua cukup bagus karena Kang Shin-Hyuk tidak bertingkah terlalu gugup. Claire memegang anggur yang dituangkan pelayan untuknya saat dia menatap Shin-hyuk.
“Apa itu pengaruh Anvil?”
“Diriku yang sekarang?”
“Hm.”
“Aku tidak terlalu yakin. Itu pasti mempengaruhiku, kalau tidak, aku tidak akan begitu tenang saat kamu ada di depanku.”
“Merayu lagi.”
“Tapi, rasanya tidak buruk didengar, kan?”
“Ya. Usaha yang cukup bagus, jadi aku akan menghargainya.”
“Itu karena aku benar-benar serius.”
“Lagi-lagi.” Senyum kecil muncul di wajah Claire, dan Kang Shin-hyuk senang itu berhasil. Ia tertawa saat menatap dia, tapi kemudian wajahnya menegang.
“Hm? Apa?”
“Astaga.” Di meja yang jauh dari sini, ada dua perempuan yang dikenal Kang Shin-hyuk. Yang satu adalah Eleanor R. Algiers, yang ia lihat beberapa hari yang lalu saat mereka menyelesaikan gerbang, dan yang lainnya adalah Lee Na-hee
“Benar, seniorku juga punya tiket untuk datang ke sini…” Ia tidak tahu kalau mereka akan datang di hari yang sama. Tidak masalah kalau dia sendirian atau bersama pacarnya, tapi mereka malah datang bersama-sama!
“Oh, pastinya…” Claire juga menyadari mereka berdua di tempat tatapan Shin-hyuk mengarah. Untungnya, sepertinya mereka masih belum menyadari Kang Shin-hyuk dan Claire..
“Salah satunya adalah senior klubmu.”
“Yang satunya juga sama. Dia adalah pemimpin Ksatria Wyvern.”
“Wow, enaknya. Ada banyak wanita cantik yang mengelilingimu.”
“Dari mereka semua, kamulah yang paling cantik.” Tapi apa yang harus mereka lakukan. Bukankah mereka akan ketahuan? Apa Bayangan Daun cukup untuk menyembunyikan mereka? Kalau dipikir-pikir, tidak terlalu masalah jika ia ketahuan. Sejak awal, Lee Na-hee sudah tahu bahwa Kang Shin-hyuk menyukai Claire.
“Uhm, oke?”
“Ya, baik. Aku sedang berkencan, jadi aku akan fokus kepadamu.”
“Ya.”
“Sheeesh.” Mereka berdua melupakan keberadaan dua orang luar itu dan menikmati makanan mereka. Mereka menikmati kue untuk pencuci mulut dan meminum teh. Claire menyelipkan pertanyaan.
“Kemana kita mau pergi selanjutnya?”
“Apa kamu tipe orang yang suka bergerak, atau tipe sebaliknya?”
“Aku tipe yang suka bergerak.”
“Kalau begitu, ayo main bowling.” Tapi, yang ia maksud bukanlah bowling biasa, tapi bowling yang ada di pusat olahraga khusus untuk superhuman. Berat dan ukuran bolanya berbeda, serta pin-nya juga berbeda. Itu adalah fasilitas yang dirancang untuk dinikmati oleh para superhuman yang kekuatan dan staminanya di atas orang biasa. Sejak mereka memutuskan untuk berkencan, tidak bisa dihindari kalau mereka akan pergi ke pusat Perbelanjaan Choin.
“Wow, ada banyak hal selain bowling.”
“Apa kau belum pernah ke sini sebelumnya?” Kang Shin-hyuk pernah datang bersama Baek In-Ha sebelumnya saat dia bilang dia ingin merayu noona-noona. Tapi, pada akhirnya mereka terlalu berkonsentrasi pada permainan sehingga tidak jadi melakukannya.
“Aku biasanya tidak berolahraga lebih dari yang kubutuhkan, tapi kadang-kadang bagus juga.” Claire mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda. Saat Kang Shin-hyuk memberinya jempol, dia tertawa dan menepis tangannya. Suasana di sekeliling mereka sangat bagus. Atau setidaknya, akan begitu jika Eleanor dan Lee Na-hee tidak datang ke jalur di sebelah mereka.
“Kebetulan sekali, junior.”
“Ah, halo, Shin-hyuk.” Lee Na-hee tersenyum sementara Eleanor melihat antara Shin-hyuk dan Claire dengan ekspresi tidak percaya. Jelas bahwa Bayangan Daun tidak bekerja dengan baik kepada kenalan.
“Kenapa kau terlihat begitu? Berpikir kalau aku cantik hari ini?”
“Ini pertama kalinya kita bertemu sejak di gerbang. Bagaimana kabarmu…?” Kang Shin-hyuk menatap mereka tanpa mengatakan apa-apa, tapi begitu mereka mengaku bahwa itu hanya kebetulan, ia akhirnya menghela napas.
“Kebetulan sekali…kalian juga ada di restoran…”
“Oh, kau melihat kami dan berpura-pura tidak tahu? Aku jadi sedih.”
“Mengganggu kencan seseorang itu melanggar hukum.”
“Sungguh? Bukankah noona kita hanya bermain bersamamu?” Sejak kapan Claire menjadi noonanya Lee Na-hee? Kang Shin-hyuk yang merasa agak kesal mencoba membalas, tapi Claire memeluknya dari belakang.
“Ah…” Bukan hanya Kang Shin-hyuk, tapi Eleanor dan Lee Na-hee juga menjadi kaku. Claire dengan main-main menaruh dagunya di bahu Kang Shin-hyuk.
“Apa salah kalau kami berkencan? Oh, jangan bilang siapa-siapa ya.”
“Oh, oh…”
“Itu…maaf…”
“Apa kalian mau main bowling bersama?”
“Uh, tidak. Kami main di sebelah saja.”
“Suatu kehormatan bertemu dengamu, Alchemist.” Mereka berdua mundur, kewalahan dengan Claire. Kang Shin-hyuk merasakan wahanya memanas. Kekalahan telak; ia tidak bisa mengalahkan Claire.
“Uh?”
“Oh? Apa aku berlebihan?”
“Tidak, sama sekali tidak. Benar-benar tidak.”
“Kau yakin?” Claire tersenyum kecil saat Kang Shin-hyuk merasa seperti sekarat.
“Kalau begitu, ayo main.”
“Ya.” Mereka mengambil minuman dan menikamti bowling. Dua perempuan yang dikalahkan Claire sedang bermain di jalur di sebelah mereka. Mungkin mereka ingin mengamati, atau mungkin mereka tidak mau menyia-nyiakan uang yang sudah mereka habiskan.
[Lee Na-hee: Junior, aku minta maaf.]
Sebuah pesan datang dari Lee Na-hee saat ia melihat Claire melempar bola. Ia sedang duduk di sofa terdekat dan mendongak untuk bertemu dengan tatapan Lee Na-hee.
[Lee Na-hee: Aku bercanda mengejekmu, tapi ternyata kalian serasi.]
[Kenapa kau tiba-tiba menjadi baik?]
[Lee Na-hee: Tidak, aku benar-benar minta maaf kalau aku mengganggu kencanmu.]
[Yah, kurang lebih kau benar. Kami tidak berkencan, tidak juga. Aku merasa hampir tidak memenangkan kesempatan untuk melakukannya.]
Ia bisa melihat Lee Na-hee menertawakan pesannya.
[Lee Na-hee: Itu masih jauh.]
[Kau mengejekku lagi.]
[Lee Na-hee: Bukan begitu.]
[Lee Na-hee: Tidak, memang begitu. Bagaimana kalau kita membuat artefak sebelum semester baru dimulai?]
[Aku akan memikirkannya besok dan menghubungimu.]
Claire kembali ke kursinya saat ia selesai mengirim pesan. Sementara itu, ia bisa melihat Lee Na-hee berbisik dengan Eleanor.
“Ada apa?”
“Aku minta maaf karena seniorku mengganggu.”
“Anak baik. Beritahu mereka kalau kau tidak marah. Malah, kurasa aku mendapat keuntungan dari itu.” Claire terkikik dan menyesap minumannya. Shin-hyuk bingung dengan apa yang dia maksud dan menatapnya dengan tenang. Bibir Claire menggigit sedotan, membuatnya merasa gelisah. Saat ia berdiri, sticknya mulai bergetar. Bukankah ia sudah selesai berbicara dngan Lee Na-hee? Saat ia berpikir begitu, sebuah sirene terdengar di seluruh bangunan, dan ponsel Lee Na-hee juga mulai bergetar.
[Sebuah gerbang irregular terjadi.]
“Ah.” Ia menatap Claire yang tertawa.
“Entah bagaimana, ini sudah diduga…”
“Dugaanmu tidak harus benar-benar terjadi.”
“Bukankah ini juga begini saat kita pertama kali bertemu?”
“Memang. Aku masih takut mati sebelum kita bisa menyelesaikan kencan kita.” Saat Kang Shin-hyuk melontarkan lelucon, Claire merenung sambil memiringkan kepala.
“Kita bisa menyelesaikan kencan kita lain kali.”
“Sungguh?”
“Ya, sebagai gantinya…” Ponsel Claire dibanjiri pesan. Wajar karena dia adalah ranker top yang tinggal di Korea. Dia adalah barisan perlindungan pertama mereka kalau menyangkut superhuman.
“Aku tidak mau pergi sendiri hari ini. Bertarunglah bersamaku.” Kang Shin-hyuk merasa seperti disambar petir. Dulu, ia tidak punya pilihan selain membiarkannya sendirian karena ia lemah. Tapi, kali ini tidak. Tidak perlu bersembunyi lagi.
“Itu…”
“Bagaimana menurutmu?” Claire bertanya sambil tersenyum, dan sebagai jawaban, Kang Shin-hyuk memakai topeng Shin Eun-hyuk.