A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 988

Bab 988: Peluk (3)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Kaki Cheng Weiwan terhenti.

Bagaimana mungkin Cheng Han bisa tahu tentang masalah di antara orang dewasa? Melihat bahwa Cheng Weiwan telah berhenti berjalan, dia mulai memburu wanita itu. “Mummy, cepatlah. Mumi…”

Cheng Weiwan menarik pandangannya dari Han Zhifan dan mulai berjalan lagi. Dia mengikuti Cheng Han ke ruang makan.

Han Zhifan sudah tahu Cheng Weiwan datang ketika Cheng Han memanggil “Mummy” sebelumnya, tapi dia tidak berbalik untuk meliriknya. Tatapannya masih menempel di ponselnya, bahkan ketika dia duduk di meja makan. Dia tidak menyambutnya, apalagi menunjukkan tanda-tanda mengangkat kelopak matanya.

Ketika Cheng Weiwan dan Cheng Han mencapai meja makan, Han Zhifan sarapan kurang lebih selesai.

Pengurus rumah tangga baru saja melayani Cheng Han semangkuk bubur ketika Han Zhifan meletakkan sumpitnya. Dia mengambil tisu, menyeka mulutnya lalu menatap Cheng Han.

Dia tampak hangat dan lembut saat dia berbagi beberapa kata dengan Cheng Han. Dia bahkan mengambil Cheng Han dari kursi makan dan memeluknya sebentar. Dia menurunkannya lalu menggosok kepala Cheng Han dan melirik ke pembantu rumah tangga di samping mereka.

Dia meninggalkan beberapa instruksi untuk pengurus rumah tangga tentang Cheng Han. Melalui segalanya, dia berpura-pura seolah-olah Cheng Weiwan tidak ada. Kemudian dia mengangkat teleponnya dan berjalan pergi dari meja makan.

Setelah mereka selesai sarapan, Cheng Weiwan mengikuti Cheng Han keluar dari ruang makan. Dia kebetulan menabrak Han Zhifan, yang kebetulan berganti pakaian dan baru saja turun.

Han Zhifan membungkuk, membelai wajah kecil Cheng Han dan memperlakukan Cheng Weiwan seperti udara lagi. Dia menyapu melewati Kate dan berjalan ke pintu masuk di mana dia memakai sepatu. Dia meninggalkan rumah, masuk ke mobil yang sedang menunggu di pintu untuknya, dan pergi.

Mungkin itu karena Han Zhifan tidak muncul di villa akhir-akhir ini, tetapi Cheng Weiwan jauh lebih santai baru-baru ini.

Mungkin itu karena dia tiba-tiba menabrak Han Zhifan saat sarapan, tetapi setelah dia pergi, Cheng Weiwan memiliki hati yang berat dan merasa seolah-olah dia memiliki banyak hal dalam pikirannya.

Dia bermain dengan Cheng Han untuk sementara waktu tetapi setelah Cheng Han tertidur, dia kembali ke kamar tidur utama untuk mengejar ketinggalan tidur. Namun, ketika dia berbaring di tempat tidur, dia melemparkan dan berbalik untuk waktu yang lama, tidak dapat benar-benar tertidur.

Pada akhirnya, dia hanya duduk, memeluk lututnya. Dia menatap sinar matahari yang cerah dan mulai linglung.

Cheng Han bangun di sore hari. Cheng Weiwan bermain dengannya untuk waktu yang lama di ruang permainan. Di malam hari, dia makan malam dengan Cheng Han lalu membawanya jalan-jalan di sekitar lingkungan untuk sementara waktu. Ketika mereka kembali, dia akhirnya merasakan suasana hatinya membaik setelah merasa bingung sepanjang hari karena melihat Han Zhifan di pagi hari.

Dia secara pribadi mencuci Cheng Han dan menceritakan kisah sebelum tidur. Setelah dia membuat Cheng Han tertidur, suasana hatinya yang santai membuatnya kurang tidur untuk mengejarnya. Dia bergegas kembali ke kamar, di mana dia mandi air panas lalu naik ke tempat tidur.

Dia menutup matanya dan dengan cepat tertidur.

Namun, tidak lama setelah dia tertidur, dia mendengar suara mobil di lantai bawah. Setelah itu, dia mendengar suara samar suara pengurus rumah tangga.

Cheng Weiwan tidak yakin apakah dia berhalusinasi atau apakah dia sedang bermimpi. Dia tidak terlalu peduli dan berbalik untuk terus tidur.

Tapi kali ini, Cheng Weiwan masih belum sepenuhnya tertidur ketika dia mendengar suara langkah kaki yang akrab dan berat. Setelah ini, dia mendengar suara pintu kamar bayi di sebelah dibuka.

Cheng Weiwan benar-benar kehilangan keinginannya untuk tidur. Dia tidak membuka matanya tetapi terus mendengarkan dengan cermat untuk sementara waktu. Tidak sampai pintu kamar utama dibuka, dia secara naluriah membuka matanya dan memandang ke pintu. Ketika dia melihat siluet Han Zhifan, dia tahu semua yang terjadi adalah nyata.

Han Zhifan merasakan tatapannya dan langkah kakinya ke kamar tiba-tiba berhenti.

–> Baca Novel di novelku.id <–