A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 965

Bab 965: Aku Tidak Bersikeras Melakukan Hal yang Salah, Aku Hanya Menunggu (10)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Han Zhifan mungkin sibuk dengan sesuatu, jadi dia tidak muncul di kamar pasien. Tanpa dia, Cheng Weiwan merasa jauh lebih santai dan jauh lebih bahagia saat menghabiskan waktu bersama Hanhan. Suasana hati bisa menular. Hanhan melihat bahwa ibunya bahagia, jadi dia menjadi bersemangat ketika ibu dan putranya bermain bersama dengan gembira.

Sejak tuan muda memasuki pintu vila, perawat dan pembantu rumah tangga yang basah kebanyakan melihatnya menangis. Hari ini, setelah melihat bahwa dia tidak berhenti tersenyum sepanjang hari, mereka tidak bisa menahan perasaan bahagia juga.

Ketika Cheng Weiwan dan Hanhan bermain bersama, mereka berdua berdebat dengan beberapa kata sesekali. Suasana di seluruh ruangan jauh lebih ceria dan harmonis dari kemarin.

Waktu selalu berlalu ketika Anda bersenang-senang. Tanpa sadar, malam telah tiba. Cheng Weiwan dan Cheng Han harus berpisah beberapa jam lagi.

Jika kondisi Hanhan benar-benar buruk, Cheng Weiwan pasti akan mempertimbangkan mencari Han Zhifan dan memohon padanya.

Namun, Hanhan sepertinya baik-baik saja. Pada sore hari, dokter mengatakan bahwa jika dia baik-baik saja setelah malam ini, dia bisa dipulangkan besok.

Anak itu baik-baik saja, jadi dia tidak perlu khawatir dan tidak perlu mencari Han Zhifan.

Tapi … Cheng Weiwan tidak bisa membantu tetapi merasa sedikit sedih memikirkan tidak tahu kapan dia akan bisa melihat Hanhan berikutnya setelah dia tertidur.

Tentu saja, Cheng Weiwan tidak akan membiarkan Cheng Han melihatnya kesal, jadi seperti kemarin, dia secara pribadi memberinya makan dan obat-obatan lalu menceritakan sebuah kisah kepadanya.

Cheng Han sangat pintar. Meskipun dia masih kecil, dia bisa membaca kata-kata sederhana.

Dia menunjuk ke kata “Wei” dan mengatakan “nama Mummy.” Saat itulah Cheng Weiwan merasakan bagian bawah jantungnya secara acak memanas. Dia tidak bisa membantu tetapi membelai kepala kecil Cheng Han.

Pada pukul delapan malam, perawat yang basah berjalan dengan sebotol susu hangat. “Tuan muda, saatnya susu.”

“Saya ingin mumi memberi saya makan,” Cheng Han menolak perawat yang berjalan sambil membawa botol susu. Dia menoleh dan menatap Cheng Weiwan dengan cara yang lucu dan menyenangkan.

Ketika Cheng Han bertingkah sementara Cheng Weiwan sibuk, dia menceramahinya di masa lalu.

Tapi hari ini, Cheng Han bukan miliknya lagi. Melihat bahwa dia akan pergi, Cheng Weiwan tidak menahan diri dan mengambil botol susu dari tangan perawat basah dan memanjakan memberi makan Cheng Han.

Setelah selesai minum susunya, Cheng Han tidak mau tidur. Dia ingin bermain dengan mainannya.

Han Zhifan belum muncul ke ruang pasien, jadi Cheng Weiwan secara alami ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan Cheng Han. Tidak seperti sebelumnya, ketika dia dengan ketat meminta Cheng Han tidur pada waktu tidurnya, dia tetap tinggal dan terus bermain dengannya.

Pukul setengah sepuluh malam, Cheng Weiwan memeriksa waktu. Sudah terlalu larut malam, jadi dia mulai membujuk Cheng Han untuk tidur.

Sedetik yang lalu, Cheng Han senang bermain-main dengan mainan, tetapi karena suatu alasan, dia mulai menangis ketika dia berbaring di tempat tidur.

Cheng Weiwan berpikir Cheng Han tidak cukup bermain dan berakting, jadi dia dengan tegas menyuruh Cheng Han pergi. Di masa lalu, ketika Cheng Han melihat bahwa ibunya tidak bahagia, dia baik. Namun, kali ini, dia tidak berhenti menangis. Bahkan, dia menangis lebih keras lagi.

Cheng Weiwan menyadari ada sesuatu yang salah. Dia memeluk Cheng Han dan mondar-mandir mencoba menghiburnya, tetapi Cheng Han terus menangis. Pada akhirnya, dia menangis sampai wajahnya yang kecil memerah. Dia batuk sebentar lalu meminum susu yang baru dia minum.

“Apa yang salah dengan tuan muda? Mengapa dia mulai muntah? ”Perawat yang basah bertanya dengan cemas ketika dia mengambil tisu dan menyeka susu yang baru saja dilontarkan Chen Han.

Cheng Weiwan mengerutkan alisnya tetapi tidak mengatakan apa-apa. Sebaliknya, dia menurunkan dahinya untuk menyentuh Cheng Han dan menyadari bahwa demam yang telah turun sekarang menunjukkan tanda-tanda akan kembali lagi.

–> Baca Novel di novelku.id <–