A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 894

Babak 894: He Jichen, Let’s Have A Baby (44)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Setelah menangis untuk waktu yang lama, Cheng Han akhirnya tertidur.

Perawat dan pembantu rumah tangga yang basah kelelahan. Mereka duduk di satu sisi dan beristirahat sebentar. Setelah beberapa saat, pengurus rumah tangga itu membereskan lalu menyadari bahwa mereka kehabisan popok untuk Cheng Han. “Aku harus pergi ke supermarket. Tuan muda itu kehabisan popok beberapa waktu lalu. ”

“Aku akan pergi,” seru Han Zhifan, yang sedang menatap ke luar jendela.

Pengurus rumah itu tertegun tetapi dia masih memberi tahu Han Zhifan merek popok yang digunakan Cheng Han.

Han Zhifan tidak mengatakan apa-apa saat dia mengambil dompet dan kunci mobilnya dan berjalan keluar ruangan.

Karena sudah sangat larut malam, satu-satunya orang yang tersisa di pintu masuk gedung rumah sakit, yang biasanya sibuk di siang hari, adalah Cheng Weiwan.

Dia menatap bunga kembang sepatu di dekatnya mekar ketika Han Zhifan berjalan menghampirinya. Dia lamban tersadar dan menatap Han Zhifan.

Han Zhifan, yang ingin berpura-pura Cheng Weiwan tidak ada dan berjalan melewatinya tanpa melakukan kontak mata, ragu-ragu sejenak. Pada akhirnya, kakinya berhenti.

Kulit pucat Cheng Weiwan mengungkapkan kondisinya. Dia mungkin sakit tadi malam karena hujan.

Luka di pelipisnya didandani dengan dua band-aids.

Han Zhifan mulai dengan dingin pada Cheng Weiwan untuk sementara waktu lalu menarik pandangannya dan mengangkat kakinya untuk pergi.

“Hanhan sudah bangun, kan?” Jika benar-benar diperlukan, Cheng Weiwan benar-benar dapat memotong Han Zhifan dari hidupnya, tapi … dia adalah seorang wanita dan terlebih lagi, dia juga seorang ibu. Dia tidak bisa berpura-pura tidak terjadi apa-apa setelah mengetahui Hanhan ada di rumah sakit.

Bagaimanapun, dia bekerja sangat keras untuk melahirkan dan membesarkan Hanhan sampai sekarang.

Hanhan adalah satu-satunya motivasi yang ditinggalkannya untuk bertahan hidup setelah hubungan asmara yang destruktif.

Jadi, bahkan jika dia tahu dia mungkin akan mendapatkan kata-kata kasar yang sama seperti hari sebelumnya, dia masih harus bertanya.

Han Zhifan menurunkan kakinya ketika dia mendengar suaranya.

“Bagaimana kondisi Hanhan?” Cheng Weiwan bertanya lagi sambil meneguk.

Han Zhifan menoleh dan menatapnya. “Kau akan melakukan apa pun yang aku inginkan selama aku membiarkanmu melihat Hanhan?”

Cheng Weiwan tidak tahu mengapa Han Zhifan tiba-tiba membicarakan apa yang dia katakan kemarin. Dia samar-samar merasa seperti sesuatu mungkin terjadi, jadi dia ragu-ragu sebentar sebelum dia mengangguk pada Han Zhifan.

“Aku bisa membiarkanmu melihat putraku dengan satu syarat.”

Cheng Weiwan diam beberapa saat. “Lanjutkan.”

Han Zhifan berpikir dia pasti gila untuk melamar kondisi konyol seperti itu, tetapi dia tetap pergi dan mengatakannya: “Tidurlah denganku sekali dan aku akan membiarkanmu melihat putraku selama sehari!”

Cheng Weiwan pikir dia salah dengar saat mulutnya sedikit ternganga.

“Pikirkan tentang hal itu.” Setelah meninggalkan kata-kata itu bersamanya, Han Zhifan tidak berlama-lama lagi ketika dia meninggalkan Cheng Weiwan di sana dan pergi.

…

Selama dua hari Cheng Weiwan tetap berjaga-jaga di rumah sakit, film “Fleeting Years” secara resmi mulai diproduksi di studio film Beijing.

Ji Yi bukan karakter utama, jadi dia tidak menghadiri upacara pembukaan. Karena dia hanya memiliki beberapa adegan untuk syuting dan karena dia berada di puncak popularitasnya ketika dia pertama kali menandatangani kontrak dengan banyak pekerjaan, adegan-adegannya diatur untuk tiga hari pertama produksi.

Karena jadwal syuting cukup ketat dan lalu lintas di Beijing tidak dapat dikendalikan, Ji Yi memutuskan untuk tinggal di hotel terdekat dekat studio film selama tiga hari syuting karena takut menunda syuting.

Proses pembuatan film berjalan sangat lancar. Satu-satunya masalah adalah cegukan kecil.

Ji Yi pikir dia bisa mengabaikan cegukan kecil ini. Namun, dia tidak pernah membayangkan bahwa setelah dia selesai syuting hari itu juga, situasi meledak menjadi perdebatan besar.

–> Baca Novel di novelku.id <–