A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 824

Bab 824: Kamu Adalah Terang. Anda Juga Sisa Kehidupan Saya. (4)

Penerjemah: Editor Paperplane: Caron_

Sebelum asistennya selesai, Qian Ge benar-benar kehilangan kesabarannya dan dengan marah berseru, “Aku menyuruhmu memesan tiket, jadi pesan tiketnya. Kenapa begitu banyak omong kosong? ”

Asisten terdiam selama beberapa detik dari raungan Qian Ge sebelum dia dengan takut-takut menjawab, “Qian Jie, aku mengerti. Saya akan memesankan tiket itu untuk Anda sekarang. ”

–

Ji Yi sudah lupa sudah berapa lama sejak dia membiarkan dirinya tidur nyenyak.

Dalam mimpinya, dia samar-samar menyadari dia tidur untuk waktu yang sangat, sangat lama; sudah begitu lama sehingga seluruh tubuhnya terasa lemas. Sudah begitu lama sehingga dia tidak punya waktu.

Akhirnya, berat Mt. Tai di atas tubuhnya adalah yang membangunkannya. Mungkin terasa berat, tetapi karena suatu alasan, dia menyukainya.

Pada awalnya, dia tidak tahu berapa beratnya sampai dia mendengar suara napas terengah-engah di telinganya. Sedikit demi sedikit, dia terbangun dari mimpinya ketika dia merasakan perasaan mati rasa dan bersemangat di dadanya, masuk gelombang demi gelombang. Dia membuka matanya yang grogi.

Wajah tampan yang mempesona memenuhi garis pandangnya. Sebelum dia dapat dengan hati-hati mengagumi wajahnya, itu menekannya dan menutupi bibirnya.

Tadi malam, mereka begitu tak terkendali karena mereka tidak berhenti sampai mereka berdua kelelahan sehingga mereka saling berpelukan untuk tidur. Mereka tidak mengenakan pakaian apa pun, jadi ketika dia menciumnya, tangannya bergerak dari betisnya dan mengikuti jejak kakinya yang lurus.

Dia bergerak terlalu lancar sehingga Ji Yi bersemangat sedikit demi sedikit dari godaannya karena dia masih belum benar-benar bangun.

Sementara jari-jarinya yang ramping menyentuh kulitnya yang lembut, dia secara naluriah mengencangkan kedua kakinya, tetapi dia tidak bisa melawan kekuatannya. Tak lama kemudian, dia masuk ke dunianya seperti seseorang mengemudi di jalan yang dikenalnya.

Setelah putaran lain berakhir, Ji Yi akhirnya terbangun dari mimpinya sepenuhnya.

Dia membaringkan tubuh He Jichen, mencoba menarik napas sejenak. Saat itulah jantungnya yang berdegup kencang akhirnya tenang dan dia memerhatikan cahaya matahari terbenam melalui jendela saat menutupi setengah ruangan dengan warna merah.

Ji Yi pikir dia melihat sesuatu saat dia berkedip dua kali dan melihat cahaya matahari terbenam yang sangat indah. Tiba-tiba, dia berguling dari tubuh He Jichen seolah-olah dia tersengat listrik. Dia mengulurkan tangan untuk mencari teleponnya saat dia membuat keributan tentang apa-apa dan bertanya, “Jam berapa sekarang?”

He Jichen masih menikmati bercinta mereka ketika dia dengan lamban berkata dengan suara menggoda, “Sudah hampir 6.”

“Tapi saya memesan penerbangan saya untuk 11 pagi! Saya seharusnya kembali ke hotel saya dulu! ”

“Aku sudah memerintahkan Zhuang Yi untuk membatalkannya untukmu dan memesan penerbangan pukul setengah delapan malam …” kata He Jichen saat dia meraih lengannya dan menarik Ji Yi kembali ke pelukannya. “Berbaringlah denganku sebentar.”

“Pukul setengah delapan sore? Sekarang sudah jam enam, jadi kita harus bergegas ke bandara … ”

Sebelum Ji Yi bisa selesai mengobrol, bibirnya ditutupi oleh He Jichen. Dia tidak menciumnya tetapi mendesisnya dengan bibirnya lalu dengan lembut membuat suara “shhhh”. “Biarkan aku memelukmu sebentar maka kita akan pergi …”

“Tapi …” Ji Yi memprotes karena dia takut ketinggalan pesawat

Dia hanya berhasil mengatakan satu kata ketika He Jichen dengan lembut berkata, “Jadilah baik.”

Nada suaranya memiliki kasih sayang langka di dalamnya yang langsung menenangkan Ji Yi.

–> Baca Novel di novelku.id <–