A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 819

Bab 819: Suatu Pengakuan Untuk Mendengar Seluruh Dunia (19)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Dalam sekejap mata, dia benar-benar mengisinya. Jantung dan tubuhnya bergetar luar biasa hebat dan kedua lengannya mulai menggigil dengan lembut ketika pria itu memegangnya.

Dengan setiap gerakan, jangkauannya tumbuh lebih luas dan dia lebih kuat.

Tak lama kemudian, mereka basah kuyup. Tubuh basah mereka yang basah terjalin sampai Anda tidak tahu siapa itu siapa.

Perasaan bersatu kembali setelah waktu yang lama dan mendapatkan kembali apa yang hilang membuat mereka merasa lebih asyik dengan seks.

Kali pertama mereka adalah ketika dia berusia delapan belas tahun. Mereka benar-benar mabuk dan selain rasa sakit, dia tidak memiliki ingatan lain tentang itu.

Kedua kalinya terjadi di pesta produksi untuk “Three Thousand Lunatics.” Dia mabuk, dan setelah dia bangun, selain merasa tak berdaya dan bingung, dia tidak merasakan apa-apa lagi.

Sehari sebelum mereka selesai syuting “Jiuchong Palace,” tidak ada cara bagi mereka untuk menikmati seks mereka dengan pikiran berpisah.

Kalau dipikir-pikir, ini adalah pertama kalinya mereka benar-benar berhubungan seks.

Dengan pemikiran itu, Ji Yi memeluk leher He Jichen dan mencium bibirnya.

Kemajuannya membuat He Jichen mendorong lebih keras.

Internet masih membicarakan tentang #antijiyiandhejichen. Tagar melejit ke topik trending teratas.

Para wartawan di pintu masuk hotel tidak punya niat sedikit pun untuk pergi. Beberapa wartawan lapar, jadi mereka makan hot dog sambil menunggu.

Telepon Zhang Yi dan Tang Huahua masih berdering tanpa henti.

Tidak peduli seberapa kacau dunia di luar, di hotel, sepertinya Ji Yi dan He Jichen hidup di dunia yang berbeda. Mereka hanya saling menatap.

–

Pada saat bersamaan, di Beijing.

Hati Cheng Weiwan merasa benar-benar gelisah setelah menabrak Chen Bai kemarin di Muqing Publishing.

Malam ini, dia merasa bingung.

Setelah makan malam, Cheng Han duduk sendirian di karpet ruang tamu, bermain dengan mainannya. Cheng Weiwan menyalakan TV untuk menonton Penghargaan Televisi tahunan.

Setengah jalan menuju Television Awards, dia tidak tahu apa yang disiarkan. Cheng Han ingin minum air, jadi dia memanggilnya beberapa kali “mumi” tetapi dia tidak mendengar tangisannya. Akhirnya, Cheng Han harus bergoyang ke arahnya dan menarik bajunya agar keluar dari linglung dan menuangkan air ke Cheng Han.

Pada pukul sembilan malam, Cheng Weiwan membawa Cheng Han ke tempat tidur tepat waktu. Sementara dia memberi tahu Cheng Han cerita sebelum tidur, dia membuat banyak kesalahan.

Setelah berbicara dengan Cheng Han untuk tidur, Cheng Weiwan dengan lembut turun dari tempat tidur dan berjalan keluar pintu. Dia ingin diam-diam pergi dan menyelesaikan skrip yang belum selesai hari ini, tetapi ketika dia menutup pintu kamar, bel pintu berdering.

Siapa yang bisa mencarinya di tengah malam?

Jantung Cheng Weiwan tiba-tiba berdetak sangat kencang.

Dia takut Cheng Han akan bangun dari bel pintu, jadi dia buru-buru berjalan ke pintu dan membuka pintu.

Itu adalah seorang pria paruh baya dalam setelan hitam. Cheng Weiwan mengenalinya sebagai Xiao Zhang, sopir Han Zhifan.

Xiao Zhang melihat Cheng Weiwan. Dia segera tersenyum dan membungkuk. “Nona Cheng, sudah lama tidak bertemu.”

Beberapa kata sederhana langsung dan sepenuhnya menguras darah dari wajah Cheng Weiwan.

Dia tidak mengatakan apa-apa tetapi Xiao Zhang tidak keberatan ketika dia melanjutkan dengan sopan mengatakan, “Nona Cheng, bolehkah saya menyulitkan Anda untuk ikut dengan saya? Tuan Han ingin bertemu denganmu. ”

Dia sudah lama menduga bahwa Chen Bai akan memberi tahu Han Zhifan dan dia akhirnya akan mengetuk pintu rumahnya. Dia tidak pernah membayangkan dia akan bergerak begitu cepat …

–> Baca Novel di novelku.id <–