A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 757

Babak 757: Mengambil Kembali Selir Favoritku! (7)

Penerjemah: Editor Paperplane: Caron_

–

Tidak pernah dalam mimpinya dia membayangkan bahwa dia akan bertemu He Jichen, yang sudah lama tidak dia lihat.

Dalam mimpinya, He Jichen tidak mengatakan sepatah kata pun tetapi duduk di sebelahnya. Ujung jarinya yang panjang, ramping, dan indah dengan lembut mengusap alis dan wajahnya. Sensasi hangat yang melekat di kulitnya terasa nyata, tidak seperti mimpi.

Karena dia memimpikan He Jichen, Ji Yi tidak mau bangun dari tidur lelapnya.

Adegan sederhana itu diputar berulang kali dalam pikiran Ji Yi dan berputar-putar dalam jumlah tak terbatas. Baru setelah nada dering keras teleponnya berbunyi, melukai pelipisnya, dia dengan enggan membuka matanya.

Sebuah ruangan putih memasuki garis pandangnya.

Lingkungan yang tidak dikenal membuat alis Ji Yi mulai mengencang. Dia menggulung murid-muridnya dan mengamati sekelilingnya sebelum dia menyadari bahwa dia ada di kamar rumah sakit.

Mengapa saya di kamar rumah sakit?

Alis Ji Yi mengencang saat indranya berangsur-angsur menjadi lebih jelas. Dia ingat beberapa bagian dari apa yang terjadi padanya sebelum dia pingsan, maka semuanya mulai kembali padanya.

Dia terlalu banyak minum dan merasa sangat tertahan. Dia tidak menangis dalam waktu yang lama, jadi di jalanan yang kosong, dia membiarkan dirinya pergi dan mulai menangis. Setelah dia cukup menangis, dia kehilangan kesadaran …

Jadi, saya pingsan di jalan-jalan besar Houhai.

Tapi saya di kamar rumah sakit sekarang. Siapa yang membawaku ke sini?

Telepon berdering lagi, mematahkan pemikiran Ji Yi. Dia mengangkat teleponnya dan melirik ke layar untuk melihat bahwa itu Tang Huahua yang menelepon.

Dia menyapu layar dan menerima telepon. Saat dia mengangkat telepon ke telinganya, suara khawatir Tang Huahua muncul dari telepon. “Xiao Yi, kamu dimana sekarang? Saya tidak dapat menemukan Anda di apartemen Anda dan Anda tidak mengangkat ketika saya menelepon. Anda punya acara sore ini. Jangan terlambat! ”

Ji Yi menundukkan kepalanya dan melirik pada saat itu. Hari sudah sore dan acara dimulai pukul empat. Dia harus merias wajahnya, jadi dia tidak punya waktu untuk pulang. “Huahua, aku di rumah sakit, datang menjemputku.”

“Rumah Sakit? Kenapa kau tiba-tiba di rumah sakit? Apakah ini serius? Apakah Anda ingin saya menelepon Zhuang Yi? Aku bisa memintanya untuk memberi tahu Chen Bai bahwa kamu tidak akan pergi malam ini … ”

“Tidak apa-apa. Ayo jemput aku sekarang. Ketika Anda sampai di sini, saya seharusnya sudah selesai menangani surat-surat keluar saya. ”

Setelah Ji Yi menutup telepon, dia menekan tombol untuk memanggil seorang perawat untuk membantu menangani surat keluarnya.

Sedetik setelah dia menekan tombol panggil dan melirik ponselnya sebentar, dia memperhatikan bahwa di bawah nama Tang Huahua di log panggilannya adalah “120.”

Panggilan itu dilakukan dengan teleponnya pada pukul tiga pagi …

Samar-samar dia ingat bahwa dia pingsan setelah menangis. Sebelum pingsan, dia melirik pada saat itu, yang sepuluh sampai tiga …

Yang berarti bahwa setelah dia pingsan, seseorang tidak membawanya ke rumah sakit. Sebaliknya, mereka menggunakan teleponnya untuk membantunya memanggil ambulans?

Sama seperti pikiran Ji Yi tenggelam dalam pikirannya, pintu kamar rumah sakit didorong terbuka. Seorang perawat, mengenakan gaun putih, berjalan masuk. “Nona Ji, Anda bangun?”

Saat dia mengatakan ini, perawat duduk di samping tempat tidurnya dan membantu Ji Yi mengambil tekanan darahnya.

“Tekanan darah normal. Anda bisa dipulangkan sekarang. ”Perawat itu tersenyum sambil meletakkan peralatan tekanan darah.

“Terima kasih,” kata Ji Yi dengan sopan. Kemudian dia menambahkan, “Apakah Anda tahu siapa yang membantu saya memanggil ambulans kemarin?”

–> Baca Novel di novelku.id <–