A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 701

Bab 701: He Jichen is …… He Yuguang (11)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Setelah pesan itu dikirim, Han Zhifan menatap telepon sebentar lalu melemparkannya ke tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi.

Setelah dia keluar, Han Zhifan melirik ke luar jendela. Akhirnya, kakinya yang berkeliaran kembali ke tempat tidurnya sebelum mengubah arah ke balkon.

Dia membuka tirai dan melirik ke luar. Cheng Weiwan masih ada di sana …

Han Zhifan menoleh dan melirik jam di dinding. Sudah hampir jam tiga pagi.

Setelah akhirnya tenang setelah mengirim teks itu ke Lin Sheng, dia sekarang mulai marah lagi.

Menyebalkan sekali! Bukankah kita sudah memutuskannya? Bukankah dia sudah melupakanku sekarang?

Apa hubungannya dengan saya jika dia turun di bawah hujan sepanjang malam? Apa yang membuatku kesal di sini ?!

Han Zhifan berpikir ketika dia berjalan ke meja di samping tempat tidur dan meraih asbak dan korek api. Dia menyalakan sebatang rokok dan merokok saat kembali ke balkon.

Cheng Weiwan tidak pernah pergi. Han Zhifan bersandar di pintu kaca balkon dan merokok satu demi satu sambil menatapnya.

Baru setelah langit menjadi sedikit lebih terang Cheng Cheng akhirnya bangkit dari tanah.

Sepertinya dia berjongkok terlalu lama karena kakinya mati rasa; dia hampir jatuh ke tanah saat bangun.

Saat Han Zhifan menyaksikan, jari-jarinya di sekitar rokoknya tidak bisa menahan diri sampai rokok itu hampir patah.

Untungnya, Cheng Weiwan memiliki refleks yang cepat. Dia mengulurkan tangannya, mengangkat dirinya dengan bangku batu di sebelahnya, dan menenangkan diri.

Dia tetap membungkuk untuk sementara waktu mungkin karena dia memiliki pin dan jarum di kakinya. Kemudian dia mengangkat kepalanya dan menatap jendelanya.

Dari jarak yang begitu jauh, dia tahu tidak mungkin dia bisa melihatnya, tetapi begitu dia mengarahkan pandangannya ke arahnya, dia dengan cepat bersembunyi di balik tirai.

Setelah beberapa waktu, Han Zhifan menarik tirai ke belakang dan melirik ke bawah.

Tidak ada seorang pun di dekat payung dan siluet Cheng Weiwan hilang.

Sepanjang malam, dia berharap dia akan pergi sehingga dia bisa kembali tidur untuk tidur.

Dia pikir dia akan senang dengan ini, tetapi untuk beberapa alasan, Han Zhifan tidak merasa sedikit pun mengantuk sekarang. Ketika kemarahan mereda di bagian terjauh hatinya, ada perasaan hampa yang tak terkatakan di dalam.

–

Tepat saat mobil itu hendak mencapai China World Hotel Beijing, Ji Yi tiba-tiba berkata, “Ke bandara, tolong.”

Sopir tertegun sejenak lalu bertanya dengan heran, “Nona, apakah Anda tidak akan pergi ke China World Hotel Beijing?”

Ji Yi tidak menjawab pengemudi tetapi mengeluarkan teleponnya dan memeriksa status penerbangan He Jichen selama setengah sepuluh. Kemudian dia berkata, “Tolong ke Terminal 3.”

Karena pengemudi mendengar Ji Yi meminta untuk pergi ke bandara dua kali, dia menjawab, “Mengerti”. Kemudian dia buru-buru membalikkan mobil ke depan.

Saat itu jam delapan pagi ketika Ji Yi mencapai bandara, yang dua setengah jam sebelum He Jichen akan berangkat.

Ji Yi berasumsi He Jichen belum mencapai bandara dan dia harus melewati gerbang keberangkatan untuk penerbangan internasional. Dia menemukan tempat acak dan dengan sabar menunggu.

Pukul sembilan lewat dua puluh, Chen Bai muncul di bidang pandang Ji Yi, mendorong kereta barang.

Mengikuti di belakangnya adalah He Jichen.

Mungkin karena He Jichen tidak pergi untuk perjalanan bisnis, ia mengenakan pakaian kasual dengan kacamata hitam yang membuatnya tampak jauh lebih muda dari biasanya.

He Jichen dan Chen Bai tidak memperhatikan Ji Yi dan mengikuti jalan menuruni karpet merah ke jendela kabin kelas satu, meja check-in dan pengantaran bagasi.

–> Baca Novel di novelku.id <–