A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 694

Bab 694: He Jichen is …… He Yuguang (4)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Tepat setelah pintu kamar mandi ditutup, suara air mengalir terdengar.

Tak lama kemudian, suara itu berhenti dan ruangan itu sunyi. Dalam satu menit singkat, pintu kamar mandi terbuka dan He Jichen muncul dari dalam.

Seperti sebelumnya, Ji Yi menutup matanya, tapi dia bisa dengan jelas mendengar langkah kaki He Jichen semakin dekat ke sisi tempat tidur. Akhirnya, dia berhenti di balkon.

Untuk sesaat, itu diam lagi. Kemudian Ji Yi mendengar suara gemerisik dan menyadari bahwa He Jichen mengenakan pakaiannya ketika dia mendengar ikat pinggang sedang diikat.

Ji Yi tahu bahwa dengan kepergian He Jichen kali ini, mereka tidak akan pernah berhubungan satu sama lain lagi.

Dia benar-benar ingin membuka matanya dan bertanya kepadanya, “Tidak bisakah kamu meninggalkan Beijing?”

Tetapi dia tahu bahwa dia tidak bisa melakukan itu. Tadi malam, mereka tidak seharusnya berhubungan seks – dia sudah menyakiti istrinya, jadi dia tidak bisa membuat kesalahan lain seperti itu. Yang bisa ia lakukan hanyalah berpura-pura bahwa semua yang terjadi semalam hanyalah mimpi. Bangun dari mimpinya, yang bisa dia lakukan hanyalah memaksakan dirinya untuk menahan rasa sakit di hatinya dan berpura-pura tidak tahu apa yang dia lakukan pada saat itu. Dia berbaring diam di tempat tidur seperti dia masih tidur dan membiarkannya pergi.

Saat suara dirinya berpakaian tanpa henti mengalir ke telinganya, Ji Yi tidak bisa membantu tetapi mencubit seprai lebih keras.

Akhirnya, kesunyian di kamar kembali. Ji Yi tahu He Jichen selesai berpakaian. Tangannya tidak bisa membantu tetapi mulai bergetar dengan lembut.

Berpakaian lengkap, He Jichen berlama-lama di kamar hanya setengah menit sebelum dia berjalan ke pintu.

Ji Yi mendengar langkah kakinya bergerak semakin jauh. Air mata akhirnya mengalir dari sudut matanya yang tertutup rapat.

Dia mendengar suara gagang pintu berputar dan tahu dia sudah berjalan ke pintu depan. Dia tiba-tiba menggigit sudut seprai untuk meredam mulutnya sendiri lalu mulai menangis diam-diam.

Pintu terdiam beberapa saat sebelum dia mendengar suara langkah kaki lagi. Dia tahu itu berarti dia telah keluar dari pintu. Dia meringkuk tubuhnya menjadi bola dan wajahnya bermandikan air mata saat dia gemetar hebat.

Dia mengambil hanya dua langkah sebelum pintu terdiam lagi. Kali ini, waktu yang lama berlalu sebelum “kacha” lembut datang dari pintu. Ji Yi tahu He Jichen telah menutup pintu di belakangnya.

Dia tiba-tiba membuka selimut seperti tersengat listrik lalu melompat keluar dari tempat tidur dengan telanjang bulat dan menuju ke pintu. Dia menatap kosong ke pintu untuk sementara waktu lalu berjongkok seolah-olah dia kehilangan seluruh dunia dan menangis tersedu-sedu.

Dia sudah pergi. Dia meninggalkannya hanya dengan “Semoga yang terbaik untukmu.”

Malam ini, kisah mereka berhenti total.

Saat suara tangisan Ji Yi semakin keras, nama cadel keluar dari mulutnya.

“Jichen, Jichen, Jichen, Jichen …”

Dia menangis berulang-ulang sampai rasa sakit menembus hatinya, sampai hatinya hancur.

Kami masih sangat muda. Kami masih memiliki umur yang sangat panjang di depan kami, namun kami akan menghabiskannya dengan orang lain. Sepertinya waktu kita bersama berakhir di sini.

He Jichen, saya benar-benar ingin tetap berada dalam radius Anda. Saya tidak keberatan jika Anda mencintaiku atau tidak.

He Jichen, aku mencintaimu.

He Jichen, selamat tinggal.

–> Baca Novel di novelku.id <–