A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 677

Bab 677: Kau Sukacita Masa Remajaku, Remaja yang

Kusukai (17) Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Saat dia melangkah ke kantor, dia merasakan suasana yang sangat suram.

Selama dia bekerja untuk Han Zhifan, dia jarang melihat Han Zhifan marah. Setelah mendengar rekan kerjanya menggambarkan suasana hatinya, sekretaris secara naluriah ingin bersembunyi jauh dari Han Zhifan. Namun, dia harus melapor kepadanya, sehingga yang bisa dia lakukan hanyalah memanggil keberanian untuk berjalan ke kantor Han Zhifan dan mengetuk pintunya.

“Silahkan masuk.”

Setelah sekretaris mendengar suara Han Zhifan dari dalam, dia menarik napas dalam-dalam sambil menghadap pintu kayu dan dengan hati-hati mendorongnya terbuka.

Han Zhifan sedang duduk di belakang meja, mengetik di komputernya.

Bingung, sekretaris mengambil beberapa langkah ke kantor, menjaga jarak dari Han Zhifan. “Pak. Han, aku melakukan apa yang kamu minta. Operasi Nona Cheng selesai dan bayinya dibatalkan. Saya sudah membawanya pulang. ”

Han Zhifan tampak seolah-olah dia tidak mendengar apa yang dikatakannya dan tidak berhenti mengetik sedikit pun.

Setelah sekretaris menyelesaikan laporannya, dia menahan napas untuk sementara waktu, tetapi melihat Han Zhifan tidak terlihat seperti dia akan mengatakan sesuatu, dia menambahkan, “Mr. Han, jika tidak ada yang lain, aku akan kembali bekerja sekarang. ”

Dengan itu, sekretaris terus menunggu sebentar. Melihat Han Zhifan terus mengetik dan benar-benar mengabaikannya, dia dengan cepat berbalik dan lari keluar dari kantor Han Zhifan.

Setelah menutup pintu, sekretaris hanya mengambil dua langkah menuju mejanya ketika dia mendengar “Bam” dari belakangnya.

Seluruh tubuhnya bergetar ketika dia dengan cepat menoleh dan mendengar “Bang” lain dari balik pintu kayu.

Setelah itu, seluruh kantor mendengar suara menabrak hal-hal yang dilemparkan …

–

Hari ketiga setelah Ji Yi dan He Jichen bertemu satu sama lain di The Golden Lounge adalah hari ketika kru produksi kembali bekerja untuk syuting paruh kedua “Istana Jiuchong.”

Sementara di kota yang sama, dua orang yang saling kenal ini tidak saling menghubungi, jadi mereka hanya bisa mengandalkan takdir untuk secara tidak sengaja bertemu satu sama lain. Satu berada di Selatan dan yang lainnya di Utara, jadi tentu saja, bahkan lebih tidak mungkin bagi mereka untuk bertemu.

Dikatakan bahwa hari-hari itu sulit ditanggung, dan itulah kebenarannya.

Ji Yi merindukan He Jichen setiap hari dan malam; matanya akan memerah karena memikirkannya. Bahkan ada periode waktu ketika dia memimpikan He Jichen setiap hari.

Tetapi tidak peduli seberapa keras hari-harinya, matahari terbit setiap hari seperti biasa dan malam tiba tepat waktu. Waktu terus berjalan, setiap detik pada suatu waktu.

Tanpa menyadarinya, May berlalu dan Juni tiba. Saat panas naik dari hari ke hari, penembakan “Istana Jiuchong” perlahan-lahan berakhir.

Karena ini adalah drama sejarah, semua aktor dibungkus dengan lapisan pakaian yang membuat syuting menjadi sangat sulit. Sebagian besar waktu, setelah sebuah adegan ditembak, pakaian batin mereka akan basah kuyup.

Dengan tiga hari tersisa sebelum akhir produksi, kelopak mata Ji Yi berkedut tanpa akhir ketika dia bangun hari itu.

Dia tidak percaya takhayul, tetapi setelah kelopak matanya berkedut, hatinya merasa khawatir karena suatu alasan.

Ji Yi merasa sesuatu akan terjadi, tapi dia tidak yakin apa itu. Baru setelah dia selesai makan siang dan kembali untuk mengambil teleponnya yang sedang mengisi daya di kamar hotelnya, dia secara tidak sengaja mendengar beberapa eksekutif dari studio dan mengetahui mengapa dia merasa sangat gelisah sepanjang sore.

–> Baca Novel di novelku.id <–