A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 604

Bab 604: The Marriage Certificate

Founded (7) Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Tindakannya membangunkan He Jichen dari keterkejutannya.

Reaksi pertama He Jichen adalah berjuang keluar dari liplock.

Karena dia terlalu menggoda, dia takut dia tidak bisa mengendalikan diri …

Saat kepalanya bergerak mundur, Ji Yi merasa dia menghindarinya, jadi lengan rampingnya melingkari lehernya. Dia mendorong kepalanya ke belakang dengan keras dan mengintensifkan ciuman mereka.

Aroma manis tubuhnya melayang tanpa henti ke lubang hidungnya.

Lidahnya yang panas melesat ke mulutnya tanpa henti.

Mungkin itu pertama kalinya dia melakukan ciuman dengan siapa pun. Dia canggung, tapi itu cukup untuk membuatnya gila.

He Jichen merasakan darah mengalir ke otaknya, mengalir deras ke daerah perutnya.

Bibirnya tidak meninggalkannya ketika ujung lidahnya dengan lembut menyapu ujung lidahnya. Sensasi itu membuat seluruh tubuhnya bergetar dan langsung membuatnya lupa obrolan video itu masih menyala. Alasan terakhir mengapa dia menghilang begitu saja. Ketika dia berpisah dari lidahnya, dia secara naluriah ingin mengejarnya lagi dan melibatkan dirinya dengannya. Dia menarik Ji Yi ke dalam kunci, memulai ciuman sendiri. Dia mulai menciumnya dengan kasar.

Pada panggilan video, Xia Yuan menangis “Jichen” lagi. Seolah-olah dia berbicara dengan nada rendah – dia tidak mendapat jawaban tunggal.

Ciuman Ji Yi dan He Jichen menjadi panas dan lebih terjerat.

Perlahan-lahan, ruangan itu dipenuhi dengan suara intim.

Dalam kabut itu semua, Ji Yi bisa mendengar suara tangisan Xia Yuan, tapi sebelum dia bisa mengetahui apa arti isaknya, bibirnya dihisap oleh He Jichen dengan keras. Udara di dadanya tersedot keluar sedikit demi sedikit.

Pikirannya menjadi kosong. Sepertinya mereka adalah satu-satunya yang tersisa di seluruh dunia.

Mereka terjerat dalam ciuman untuk waktu yang sangat lama. Sudah begitu lama sehingga Ji Yi merasa dia akan mati karena kekurangan udara. Bibir He Jichen perlahan meninggalkan bibirnya lalu membenamkan kepalanya ke lehernya.

Napasnya agak kasar dan berat saat dadanya naik.

Genggaman erat di pinggangnya mengendur, lalu kencang lagi. Setelah beberapa waktu, dia perlahan mengangkat kepalanya.

Ketika dia menyentuh bibir merahnya yang bengkak dari ciumannya, aliran darah panas mulai mengalir ke tubuhnya lagi. Dia menutup matanya dan mengambil napas dalam-dalam, memaksa dirinya untuk melonggarkan tangan di pinggangnya. Dia mundur selangkah dan membuat jarak di antara mereka.

Bahkan jika dia tidak sanggup melakukannya, dia harus melakukannya.

Karena dia takut jika mereka berpelukan terlalu erat, dia mungkin akan menghabisinya.

Lima tahun lalu, malam itu sebelum ujian masuk perguruan tinggi mereka, dia membuatnya melalui kehamilan ektopik. Dia hampir kehilangan nyawanya di meja operasi.

Tahun lalu, malam itu di Shanghai, hal pertama yang dia lakukan adalah minum pil pagi-setelah. Meskipun tindakannya menyakitinya, dia merasa lebih bertanggung jawab karena pil kontrasepsi darurat juga berbahaya bagi tubuhnya.

Dia benar-benar mencintainya, jadi dia tidak tega menyakitinya sedikit pun.

Tidak peduli seberapa besar dia menginginkannya, tidak peduli berapa kali dia bermimpi berhubungan intim dengannya, dia tidak akan menyentuhnya sampai dia yakin dengan perasaan Ji Yi atau sampai dia setuju untuk bersamanya …

Kepergian He Jichen menyebabkan suhu tubuh Ji Yi yang hangat turun. Dia perlahan-lahan memulihkan indranya dari ciuman.

Tidak jelas kapan ponsel He Jichen jatuh ke tanah.

Obrolan video dengan Xia Yuan sudah berakhir.

–> Baca Novel di novelku.id <–