A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 600

Bab 600: The Marriage Certificate

Founded (3) Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Sangat memalukan … Menghadapi godaan untuk seorang pria, apakah IQ saya akhirnya disuapi kepada anjing ?!

Jika Ji Yi hampir menangis karena kebodohannya sebelumnya, maka sekarang, Ji Yi benar-benar ingin menangis!

Dia jelas merasakan wajahnya memanas. Bahkan telinga dan lehernya mulai menghangat.

Ruangan itu menjadi sunyi.

Ji Yi bisa merasakan suasana di sekitar mereka berubah canggung yang luar biasa.

Jantungnya berhenti berdetak saat dia menatap He Jichen shock untuk sementara waktu kemudian dia menangis, “Kamu salah paham. Bukan itu yang saya maksudkan – saya hanya … mengantuk. Saya ingin tidur … dan … dan satu-satunya alasan mengapa saya memikirkan malam itu di Shanghai adalah karena … karena … ”

Wajah Ji Yi bergetar ketika dia melirik pohon penuh lipstik di depan jendela-jendela yang tinggi. Seolah-olah dia melihat beberapa harapan di tengah keputusasaannya, dia dengan cepat berkata: “… Aku melihat lipstik itu dan berpikir kembali ke malam kau memberi aku lipstik untuk pertama kalinya …”

Terima kasih Tuhan, anjing saya memuntahkan IQ makanan anjing saya …

Akhirnya, Ji Yi berhasil merapikan segalanya dan menghela nafas lega. Tapi kemudian dia melihat He Jichen menatap lurus ke arahnya, berdiri diam di seberang meja.

Dia tidak memiliki emosi di wajahnya, tetapi ada api yang membakar di kedalaman matanya yang memiliki kekuatan penetrasi yang bisa melihat ke kedalaman hatinya. Tidak ada tempat baginya untuk menyembunyikan perasaannya yang kuat.

Jari-jari Ji Yi bergetar dan seluruh tubuhnya menjadi lebih bingung.

Takut dia melihat melalui dirinya, dia secara naluriah menghindari tatapan He Jichen. Meskipun dia berusaha keras untuk menenangkan diri, suaranya bergetar ketika dia berkata: “Aku benar-benar mengantuk, jadi aku kembali ke kamarku untuk beristirahat …”

Setelah dia mengatakan ini, Ji Yi melesat tanpa menunggu He Jichen bereaksi. Dia menendang kursi di belakangnya dan melesat ke pintu.

Dia hanya berhasil mengambil dua langkah sebelum He Jichen meraih pergelangan tangannya.

Ji Yi merasakan seluruh tubuhnya bergetar seperti baru saja tersengat listrik. Dia secara naluriah ingin menarik jari-jarinya menjauh tetapi pria yang menjulang di atasnya berbicara dengan suara datar. “Tidurlah setelah makan malam.”

Itu seperti orang yang mengantarkan makanan memiliki pengaturan rahasia bersamanya ketika bel pintu berbunyi tepat ketika He Jichen selesai berbicara. Sebuah suara dari sisi lain pintu terdengar: “Halo, pesanan Anda telah tiba.”

He Jichen melepaskan pergelangan tangan Ji Yi. Dia berjalan ke pintu dan membukanya.

Petugas hotel mendorong gerobak makanan dan bertanya pada He Jichen dengan suara pelan apakah boleh meletakkan makanan di atas meja kopi.

He Jichen mengangguk.

Petugas dengan cepat membawa nampan dan meletakkan satu barang pada satu waktu ke atas meja kopi. Kemudian dia meninggalkan ruangan dan berkata, “Tuan, Nona, tolong nikmati.”

Karena pelayan ada di sana, suasana canggung di antara mereka berdua hampir menghilang sepenuhnya.

Ketika He Jichen memanggil Ji Yi untuk makan, Ji Yi dengan patuh berjalan ke sofa. Tanpa niat melarikan diri, dia mengambil sumpit yang diberikan Jichen padanya.

He Jichen tidak lapar, jadi itu hanya makan Ji Yi. Namun, He Jichen khawatir dia akan bosan makan sendirian, jadi dia duduk bersamanya.

Ketika Ji Yi menghabiskan daging sapi tumisnya dengan mie beras, telepon He Jichen mulai bergetar.

Itu terdengar seperti panggilan masuk. Dia Jichen melirik layar ponsel tetapi tidak mengangkatnya – dia membiarkan telepon bergetar.

Melihat tidak ada yang mengangkat, penelepon itu menyerah. Setelah beberapa detik, telepon He Jichen bergetar lagi.

–> Baca Novel di novelku.id <–