A Billion Stars Can’t Amount to You - A Billion Stars Can’t Amount to You Chapter 549

Bab 549: Tak Terduga, Jatuh Cinta Dalam-Dalam (9)

Penerjemah: Paperplane Editor: Caron_

Dia tidak takut pada orang jahat, tapi dia takut pada orang jahat tanpa garis bawah. Ji Yi ceroboh; tidak pernah dalam sejuta tahun dia berpikir Qian Ge benar-benar akan membuat langkah tak tahu malu seperti itu. Untuk mengambil barang-barang Ji Yi untuknya sendiri, Qian Ge bahkan pergi dan menggigitnya!

Ji Yi ingin tidak lebih dari memposting di Weibo dan memberi tahu seluruh dunia sekarang bahwa dia bukan penjiplak, Qian Ge dulu!

Tapi dia tahu dalam hati bahwa “Legenda Qingcheng” mengudara di depan “The Grand Tang Tempestuous.” Bahkan jika dia mengatakan yang sebenarnya, tidak ada yang akan percaya padanya!

Jika dia benar-benar memposting hal seperti itu di Weibo, dia takut itu hanya akan berfungsi untuk mengundang komentar yang lebih kejam dan penuh kebencian.

Sekarang, Ji Yi akhirnya mengerti bahwa situasi yang paling menyedihkan di dunia adalah penderitaan karena tidak bisa menjelaskan diri sendiri.

Penderitaan menahannya, karena sulit dilakukan, dijebak … Semua jenis emosi langsung memenuhi pikiran Ji Yi dan mendidih dengan kacau sampai perasaan rumit berubah menjadi suasana kebencian.

Dia menyadari dia pasti sangat marah, itulah sebabnya ujung jari dan tubuhnya gemetar. Giginya bahkan mulai mengobrol!

Sudah lama sejak Ji Yi marah ini. Dia ingin menenangkan kegelisahannya, tetapi semakin dia memikirkannya, semakin banyak api di dalamnya berderak.

Ji Yi berpikir dia harus melakukan sesuatu atau dia akan menjadi gila.

Dengan pemikiran itu, Ji Yi membuka game di teleponnya. Namun, setelah dia masuk, jari-jarinya gemetar karena dia bahkan tidak bisa mengendalikan posisi karakter.

Ji Yi menjadi sangat marah sehingga dia melemparkan ponselnya ke samping, menemukan lap di kamar mandi, dan mulai menyeka lantai.

Kamar tidurnya tidak lebih dari dua puluh meter persegi, jadi dia membersihkannya dengan cepat. Dia tidak tidur sama sekali tadi malam, jadi dia jelas sangat lelah, tapi dia tidak bisa berhenti membersihkan ketika dia menyeka lantai yang bersih lagi …

Dia tidak tahu berapa lama dia berjongkok di lantai seperti itu atau berapa kali dia berulang kali mengelap papan lantai ketika tiba-tiba teleponnya berdering.

Dia secara naluriah bangkit dan ingin mengambil teleponnya.

Namun, karena lututnya berjongkok di tanah terlalu lama saat menyeka lantai, mereka sangat sakit sehingga dia tidak bisa bangun. Yang bisa ia lakukan hanyalah memanjat ke samping tempat tidur dan meraih teleponnya.

Ketika dia melihat layar dengan tiga kata “He Jichen.,” Mata Ji Yi memanas dan air mata hampir jatuh.

Ketika dia menggesekkan layar untuk menerima telepon, Ji Yi tidak berhasil mengatakan apa-apa ketika He Jichen berteriak dengan suara khawatir, “Xiao Yi?”

Ji Yi ingin membalas He Jichen, tetapi ketika dia membuka mulutnya, dia menyadari dia memiliki rasa sakit yang luar biasa di tenggorokannya. Dia tidak bisa berbicara.

Melalui telepon, He Jichen tampaknya tahu bagaimana perasaannya pada saat itu karena dia berbicara tanpa menunggu tanggapannya. “Saya terbang ke Amerika tadi malam. Ketika saya mendarat, sudah jam enam pagi. Saya takut Anda akan tertidur, jadi saya tidak mengganggu Anda dan dengan cepat membeli penerbangan dan bergegas kembali. Saya baru saja mendarat di bandara Beijing. ”

Meskipun He Jichen tidak menyebutkan mengapa dia terburu-buru untuk memesan penerbangan kembali, Ji Yi tahu dia tidak bisa berurusan dengan semua yang ada di Amerika karena dia dalam kesulitan. Dia harus terbang kembali.

Tiba-tiba hatinya menghangat. Perasaan abadi karena dikerjakan dengan keras dan kemarahan yang melingkari benaknya langsung meningkat.

Setelah suara He Jichen jatuh, dia menunggu sebentar. Melihat Ji Yi belum menjawab, dia berbicara lagi, “Xiao Yi, aku akan datang menjemputmu besok pagi. Ikut dengan saya dalam perjalanan bisnis saya ke Amerika? ”

Jika dia benar-benar ingin dia pergi ke Amerika bersamanya, maka dia bisa meminta Chen Bai untuk memesankan tiket padanya agar dia terbang ke sana. Kenapa dia datang jauh-jauh?

–> Baca Novel di novelku.id <–